Waktu pelaksanaan sholat ba’diyah
Ustadz, biasanya setelah selesai sholat fardhu (sebelum sholat ba’diah) diadakan ta’lim sekitar 10 menit, kemudian setelah selesai baru sholat sunnah.
Ada ustadz yg protes: “itu tdk sunnah karena terputus”, katanya. Kita jelaskan kpdnya,krn bila taklim stlah bakdiah biasanya jamaah langsung pulang, karenanya lebih maslahat sblm bakdiah agar mereka semuanya ikut mendengarkan taklim . Tpi ustadz tersebut tetap membantah.
Pertanyaannya:
Mohon dijelaskan bagaimana pendapat ustadz tersebut dan pendapat yang membolehkan ba’diyah setelah diputus dengan taklim?
—————————–
jawaban :
menurut al-faqier, pendapat ustadz tersebut keliru jika mengatakan sholat sunnah ba’diyah adalah mubasharotan (langsung setelah sholat fardhu) tidak boleh diputus dengan ta’lim atau perkara lain, karena sholat sunnah ba’diyah adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat fardhu hingga habis waktu. dari devinisi ini bisa di ambil kesimpulan bahwa yang di lihat adalah waktu pelaksanaannya bukan sambung atau putusnya dengan sholat fardhu, bukankah setelah sholat fardhu kita disunnahkan untuk berdzikir dan berdo’a?
nah, dari sini saja sudah terlihat bahwasanya sholat sunnah ba’diah tidaklah terputus walaupun di putus oleh dzikir,doa,taklim,jalan ke rumah karena ada sebagian ulama’ menyunnahkan sholat sunnah di rumah masing-masing.
mari kita lihat fatwa dari para ulama’ tentang waktu sholat sunnah ba’diyah.
ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻗﺪﺍﻣﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ” ﻛﻞ ﺳﻨﺔ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻓﻮﻗﺘﻬﺎ ﻣﻦ ﺩﺧﻮﻝ ﻭﻗﺘﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻭﻛﻞ ﺳﻨﺔ ﺑﻌﺪﻫﺎ، ﻓﻮﻗﺘﻬﺎ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺇﻟﻰ ﺧﺮﻭﺝ ﻭﻗﺘﻬﺎ .”
(أنظر مغني لابن القدامة ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺴﺎﻋﺎﺕ ﺍﻟﺘﻲ ﻧﻬﻲ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻴﻬﺎ كتاب الصلاة)
ibnu qudamah dalam mughni libnil qudamah bab waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, pada kitab ash sholat :
“setiap sholat sunnah sblm sholat fardhu (qobliyah) waktunya dari masuk waktu sholat sampai sholat fardhu dilaksanakan dan setiap sholat sunnah stlh fardhu (ba’diyah) waktunya dari setelah mengerjakan sholat sampai habis waktu (mughni ibnil qudamah kitab sholat)
ﻭﺟﺎﺀ في ” ﺍﻟﻤﻮﺳﻮﻋﺔ ﺍﻟﻔﻘﻬﻴﺔ ”
( 25/281 -282) :
” ﺍﻟﺴﻨﻦ ﺍﻟﺮﻭﺍﺗﺐ ﻣﻘﺘﺮﻧﺔ ﺑﺎﻟﻔﺮﺍﺋﺾ , ﻓﻤﻨﻬﺎ ﻣﺎ ﻳﺼﻠﻰ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ , ﻣﺜﻞ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻭﺳﻨﺔ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﺍﻟﻘﺒﻠﻴﺔ , ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻣﺎ ﻳﺼﻠﻰ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ ﻣﺜﻞ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﺍﻟﺒﻌﺪﻳﺔ , ﻭﺳﻨﺔ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀ , ﻭﺍﻟﻮﺗﺮ ﻭﻗﻴﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ .
ﻭﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺴﻨﻦ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ ، ﻓﻮﻗﺘﻬﺎ : ﻳﺒﺪﺃ ﻣﻦ ﺩﺧﻮﻝ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ ، ﻭﻳﻨﺘﻬﻲ ﺑﺈﻗﺎﻣﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﺗﺆﺩﻯ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ ; ﻷﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﻗﻴﻤﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻼ ﺻﻼﺓ ﺇﻻ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺔ , ﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻳﺆﺩﻱ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻨﻔﺮﺩﺍ ﻓﻮﻗﺖ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻳﺴﺘﻤﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﺸﺮﻉ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ .
ﺃﻣﺎ ﺍﻟﺴﻨﻦ ﺍﻟﺒﻌﺪﻳﺔ : ﻣﺜﻞ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﺍﻟﺒﻌﺪﻳﺔ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀ , ﻓﻮﻗﺖ ﻛﻞ ﻣﻨﻬﺎ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﺍﻻﻧﺘﻬﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺮﻳﻀﺔ ﺇﻟﻰ ﺧﺮﻭﺝ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺔ ﻭﺩﺧﻮﻝ ﻭﻗﺖ ﺍﻷﺧﺮﻯ ” ﺍﻧﺘﻬﻰ ﺑﺘﺼﺮﻑ ﻳﺴﻴﺮ
dlm maushuah al fiqhiyah (25/281-282) :
…………….
adapun sholat sunnah ba’diyah : seperti sholat sunnah ba’diyah dzuhur,maghrib dan isya’ waktu” nya setelah selesai sholat fardhu sampai habis waktu fardhu nya dan masuk ke waktu sholat setelahnya .
wallahu a’lam bish-showab.