Terkait Konsep Tauhid Rububiyah, Wahabi berdalil dengan firman Allah SWT
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ“
Katakanlah:
“Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?”(QS.Yunus [10]: 31)
Kaum Kafir Quraisy memang mengenal Allah, bahwasanya orang-orang musyrik itu mengenal Allah, mereka mengakui sifat-sifat rububiyyah-Nya yaitu Allah adalah pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, serta penguasa alam semesta. Namun, pengakuan ini tidak mencukupi mereka untuk dikatakan muslim dan selamat. Karena mereka mengakui dan beriman pada sifat-sifat rububiyah Allah saja, namun mereka menyekutukan Allah dalam masalah ibadah. Mereka tidak beratuhid uluhiyah. Oleh karena itu, Allah katakan terhadap mereka,
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُون
Ibnu Abbas mengatakan, “Di antara keimanan orang-orang musyrik: Jika dikatakan kepada mereka, ‘Siapa yang menciptakan langit, bumi, dan gunung?’ Mereka akan menjawab, ‘Allah’. Sedangkan mereka dalam keadaan berbuat syirikkepada-Nya.”
Mereka mndektkn diri kepada Allah dengan menyembah patung/berhala2, maka ini sma saja dengan menyekutukan Allah, tauhid rububiyah saja tidaklah mencukupi dan tidak bermanfaat kecuali apabila disertai pengakuan terhadap tauhid uluhiyah (mengesakan Allah dalam beribadah) dan benar-benar merealisasikannya dengan ucapan, amalan, dan keyakinan. Tauhid uluhiyah adlh cabang keimanan yg trtinggi. Konsekuensi Tauhid Rububiyah adalah mengakui Tauhid Uluhiyah.
Kami menjawab
1. Ayat di dalam surat yunus ayat 31 bukan menjelaskan tentang Tauhid Rububiyah, tetapi justru ayat ini menjelaskan bahwa orang kafir mengenal Allah , kenal nya mereka terhadap Allah tidak membawa mereka kepada keyakinan bahwa Allah yg wajib di sembah.
2. Kalaulah kalian katakan bahwasanya orang orang musyrik itu mengetahui sifat – sifat Rububiyah nya Allah, ketahuilah pengetahuan mereka tidaklah sama seperti pengetahuan seorang muslim terhadap sifat-sifat Rububiyah nya Allah. Maka jangan anda samakan antara orang kafir dengan orang muslim.
3. Ketahuilah bahwasanya kenalnya orang-orang musyrik kepada Allah, tahu nya mereka terhadap sifat-sifat Rububiyahnya Allah hanya di lisan saja tidak sampai masuk ke hati .
Apa buktinya ?
Buktinya adalah kenalnya mereka kepada Allah tidak menggiring hati mereka dan lisan mereka untuk bersyahadat : laa ilaaha illaLLAH Muhammadur RosuluLLAH.
4. Jika ayat dalam surat yunus : 31 anda gunakan untuk dalil tauhid rububiyah maka ini adalah kekeliruan. Kenapa ?
a. Anda harus tau dulu makna dari tauhid, makna dari tauhid adalah mengesakan Allah .
Tauhid Rububiyah = mengesakan Rububiyah Allah.
Padahal dalam tafsir yang anda sebutkan mengatakan bahwa orang kafir hanya sebatas mengenal dan mengetahui sifat-sifat Rububiyah Allah .
b. Seharusnya anda menggunakan kata TA’RIFUR RUBUBIYAH = mengetahui/kenal dengan sifat rububiyah bukan TAUHID RUBUBIYAH = Mengesakan sifat Rububiyah Allah
Bedakan antara sekedar mengenal dengen mengesakan!
Dalam bertauhid, kita tidak hanya tahu dan kenal saja, namun kita juga wajib yakin dengan sepenuh hati
5. Dalam konsep tauhid anda Tauhid Rububiyah , jika orang musyrik dianggap bertauhid Rububiyah maka seharusnya sudah tidak perlu syahadat lagi ketika mereka masuk islam karena sudah di sebut tauhid yg artinya adalah mengesakan Allah.
6. Ayat setelahnya yang menjadi landasan anda adalah ayat dalam surat yusuf : 106 dan lagi lagi ayat ini di tujukan untuk orang kafir. Anehnya anda malah menjadikanya sebagai landasan terhadap konsep Tauhid Rububiyah yang melibatkan umat muslim yang belum bertauhid uluhiyah menurut golongan kalian.
7. Ibnu abbas berkata dalam tafsirnya terhadap ayat tersebut :” di antara keimanan orang-orang musyrik”
Kalau penjelasan Ibnu Abbas anda jadikan dalil bahwa orang kafir bertauhid rububiyah, ketahuilah bahwasanya lafadz “imannya orang musyrik” beda maknanya dengan lafadz “tauhidnya orang musyrik”
Apa buktinya ?
Buktinya adalah kata-kata setelahnya
“sedangkan mereka dalam keadaan berbuat syirik”
“Mereka mendekatkan diri dengan menyembah patung/berhala”.
Dari kata-kata ini sudah jelas bahwa iman mereka tidak dinamakan Tauhid tapi Ta’rif
(sekedar kenal Allah saja)
Karena keimanan mereka yang disertai dengan syirik yakni menyembah berhala. Dan umat muslim berbeda dengan orang kafir dengan persaksian mereka bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah berarti mereka meniadakan tuhan selain Allah, adapun tawasul hanya sebagai perantara bukan menyembah atau meminta kepada yang ditawasuli.
8. Tauhid rububiyah dengan tauhid uluhiyah adalah hal yang sama menurut ahlussunnah wal jama’ah . Yang membedakan hanya golongan kalian saja yang menganggap orang kafir bertauhid dengan Tauhid Rububiyah, padahal sudah jelas makna Tauhid adalah mengesakan Allah.
Maka kesimpulannya :
1. Benar, apabila Tauhid Rububiyah dinisbatkan kepada orang muslim
2. Salah, apabila Tauhid Rububiyah dinisbatkan kepada orang kafir seharus nya orang kafir dianggap Ta’rifur Rububiyah.
3. Salah, apabila Tauhid Rububiyah digunakan untuk menyamakan umat muslim yang bertawasul dan beristighosah dengan nabi setelah nabi wafat dengan orang kafir yang menurut wahabi adalah bertauhid.
Wallahu a’lam bish showab.