Sujud Tilawah
Sujud tilawah hukumnya sunah bagi pembaca atau pendengar Al-Qur’an jika sampai kepada salah satu dari 15 surat sajadah (tersebut di bawah) di dalam shalat atau diluarnya. Cara dan syaratnya sama dengan sujud di waktu shalat yaitu niat, bertakbir sewaktu ingin sujud kemudian bersujud satu kali sujud, berdoa sewaktu sujud, bangun dari sujud lalu salam.
Caranya sujud tilawah di dalam shalat, begitu selesai membaca ayat sajadah, kita disunnahkan untuk langsung sujud, tanpa ruku’ atau i’tidal. Sujudnya hanya sekali dan langsung berdiri kembali untuk meneruskan bacaannya dalam shalat. Jika di luar shalat cukup dilakukan dengan takbir diwaktu sujud dan takbir bangun dari sujud lalu salam.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم يَقْرَأُ عَلَيْنَا الْقُرْآنَ فَإِذَا مَرَّ بِالسَّجْدَةِ كَبَّرَ وَسَجَدَ وَسَجَدْنَا (رواه الشيخان إلا لفظ كبر فليس في روايتهما)
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Pernah Rasulullah saw membacakan Al-Qur’an kepada kami, apabila ia melewati ayat sajadah ia takbir dan sujud, dan kami pun sujud bersamanya.” (HR Bukhari Muslim kecuali lafadh takbir bukan riwayat mereka)
Disunahkan sewaktu sujud membaca do’a:
سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya: Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasai’, al-Hakim dari Aisyah ra)
Ada 14 surat dalam Al-Qur’an yang disunahkan bersujud tilawah
- Surat al-A’raf ayat 206 { يُسَبِّحُوْنَهُ وَ لَهُ يَسْجُدُوْنَ }
- Surat ar-Ra’du ayat 15 { بِالْغُدُوِّ وَ الآصَالِ }
- Surat an-Nahlu ayat 50 { وَ يَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُون }
- Surat al-Isra’ ayat 109 { وَ يَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا }
- Surat Maryam ayat 58 { خَرُّوا سُجَّدًا وَ بُكِيًّا }
- Surat al-Haj ayat 77 { وَ اْفعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ }
- Surat al-Furqan ayat 60 { وَ زَادَهُمْ نُفُوْرًا }
- Surat an-Namlu ayat 26 { رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ }
- Surat al-Sajadah ayat 15 { وَ هُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُون }
- Surat Fussilat ayat 38 { وَ هُمْ لاَ يَسْئَمُون }
- Surat an-Najmi ayat 62 { فَاسْجُدُوْا للهَ وَ اعْبُدُوْا }
- Surat al-Insyiqaq ayat 21 { وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهُمُ اْلقُرآنَ لاَ يَسْجُدُون }
- Surat al-alaq ayat 19 { وَاسْجُدْ وَ اقْتَرِبْ }
- Surat al-Hajj ayat 18 { إنَّ اللهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ }
عِنْ عَمْرو ابْنِ العَاص رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : أَقْرَأَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّم خَمْسَ عَشْرَةَ سَجْدَةً فِي الْقُرْآنِ مِنْهَا ثَلَاثٌ فِي الْمُفَصَّلِ وَفِي سُورَةِ الْحَجِّ سَجْدَتَانِ (أبو داود و الحاكم بإسناد حسن)
Dari Amr bin Ash ra, bahwa Rasulullah saw telah mengajarkan kepadanya akan lima belas ayat sajdah dalam Al-Qur’an diantaranya, tiga ayat pada surat yang pendek dan dalam surat Al-Hajj ada dua sajdah. (HR. Abu Daud, al-Hakim dengan isnad baik)
Adapun yang satu ayat lagi dalam surat shad ayat 24 yaitu:
و خَرُّ رَاكِعًا وَ أَنـَابَ – ص ﴿٢٤﴾
adalah ayat sujud syukur bukan sujud tilawah.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُوْلً اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَرَأَ ” ص ” فَلَمَّا مَرَّ بِالسَجْدَةِ نَشَرْنَا بِالسُجُوْدِ فَلَمَّا رَآنَا قَالَ : إِنَّمَا هِيَ تَوْبَةُ بَنِي وَلَكِنْ قَدْ اسْتَعْدَدْتُمْ للسُجُوْدِ فَنَزَلَ وَ سَجَدَ (أبو داود بإسناد صحيح على شرط البخاري)
Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan dari Said Al-Khudzri ra, ia berkata: “Suatu hari Rasulallah saw berkhutbah, dan membaca surat shad (dalam khutbahnya), ketika melewati ayat sajadah, kami semuanya turun sujud. Beliau melihat kami (sujud) lalu berkata: sesungguhnya ia (ayat tersebut) adalah taubatnya seorang Nabi, akan tetapi kamu telah siap untuk sujud, maka kamu turun dan sujud (HR Abu Dawud dengan isnad shahih)