Saya mendapatkan kisah ini dari KH Imam Ghazali Said (Pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Surabaya), saat Turba PCNU Sby di Kec. Tambaksari 2006, bahwa beberapa kyai dari NU diantaranya KH Sahal Mahfudz, Gus Dur, Gus Mus dan 2 orang lagi dari PP Lakpesdam NU datang ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Syaikh bin Baz, ketua Lajnah Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wa al-ifta’ (Komisi Fatwa) Arab Saudi. Saya temukan di Buku Asad Ali bahwa hal itu terjadi pada 14 Februari 1987.
Ada 4 hal yang ditanyakan oleh Syaikh Bin Baz tentang Nahdlatul Ulama.
Syaikh Bin Baz bertanya: “Apa benar jamaah Nahdlatul Ulama adalah ubbad al-qubur (penyembah kubur)?”. Gus Dur menjawab: “Tidak benar Syaikh. Yang benar Nahdlatul Ulama menganjurkan ziarah kubur”. Syaikh Bin Baz bertanya: “Apa benar bahwa Nahdlatul Ulama adalah ahl al-bida’ (ahli berbuat banyak bid’ah)?” Gus Dur menjawab: “Tidak benar Syaikh, Nahdlatul Ulama senang kalau salat Subuh pakai Qunut”, Syaikh bin Baz: “Kalau Qunut bukan bid’ah”.
Pertanyaan berikutnya dari Syaikh Bin Baz: “Berapa anggota Nahdlatul Ulama?” Gus Dur menjawab: “40 juta orang”. Gus Mus menambahi: “Bahkan lebih dari itu!” Syaik Bin Baz terkejut karena pengikut Nahdlatul Ulama lebih banyak dari masyarakat Arab. Dan Syaikh Bin Baz bertanya: “Berapa anggaran dana untuk Nahdlatul Ulama?” Ternyata para kyai NU itu tertawa tak bisa menjawab…
(Ustadz Muhammad Makruf Khozin (Ketua LBM-NU Surabaya)
Inilah tradisi dakwah NU…mengajarkan dakwah Islam dengan senyuman bukan hujatan ataupun hinaan.Bravo NU
Karena NU lillahi ta’ala ustadz, tak pernah menghitung anggaran atau dana yang telah disumbangkan, karena menghindari “dzikrul hasanatil madhiyah” sebab “fainnahu la yadri aqubilat am ruddat”. Tapi sebagai organisasi besar dan modern harus mengaplikasikan sistem akuntansi modern pula dalam mengelola anggaran
Inilah mengapa di Nu banyak kyai karomah. Sementara di saudi, hampir semua ulamanya tidak ada yang pernah memunculkan karomah (aku pernah browsing setengah mampus tidak ketemu juga). Kyai nu rizkinya dari Allah, sedangkan ulama saudi DIGAJI pemerintah. Wallahua’lam.