Posisi Mayat Diinapkan

Orang meninggal pukul 18.00 (6 sore) tidak langsung dikuburkan akan tetapi masih diinapkan semalam di rumah duka dan akan dikuburkan keesokan harinya. Selama itu bagaimanakah posisi jenazah yang benar?

Apakah dibaringkan membujur ke utara selatan (kepala di utara dan kaki di selatan) ataukah membujur ke barat timur (kepala di sebelah barat dan kaki di sebelah timur).

Kedua cara ini sama-sama pernah saya lihat sendiri. Mohon penjelasan. Manakah yang benar menurut tuntunan agama (Rasulullah) dari keduanya? Syukur-syukur kalau dilengkapi dengan rujukan kitab/nashnya. Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih.

Jawaban:

Sampai saat jawaban ini kami buat, kami belum menemukan ibarat kitab yang menerangkan bagaimana seharusnya posisi mayat pada waktu diinapkan dirumah duka. Yang kami jumpai adalah posisi mayat waktu di salati saja. Jadi sebaiknya menurut hemat kami posisi mayat sewaktu diinapkan disamakan saja dengan posisi sewaktu disalati, agar jika selama diinapkan tersebut, bila ada orang yang ingin melakukan salat jenazah (sesudah dimandikan) tidak usah memindah posisinya lagi. Menurut keterangan dari kitab Tanwirul Qulub halaman 212 posisinya sebagai berikut:

وَأَنْ يُجْعَلَ رَاسُ الذَّكَرِ عَنْ يَسَارِ الإمَامِ وَيَقِفُ الإمَامُ قَرِيْبًا مِنْ رَأسِهِ وَرَأسُ الأُنَثَى عَنْ يَمِيْنِهِ وَيَقِفُ عِنْدَ عَجْزِهَا.

dan hendaklah kepala laki-laki dijadikan di sebelah kiri imam (membujur ke selatan utara dengan kepala disebelah selatan) dan imam berdiri di dekat kepalanya; dan kepala perempuan di sebelah kanan imam (membujur ke utara selatan dengan kepala di sebelah utara) dan imam berdiri di arah pantatnya.

Sumber : Koleksi Bahtsul Masail yang dimiliki oleh KH. A. Masduqi Machfudh, termasuk arsip Kolom Bahtsul Masail dari majalah PWNU Jawa Timur Aula, Bahtsul Masail Wilayah (PWNU) Jawa Timur, dan Bahtsul Masail pada muktamar maupun pra-muktamar NU.

Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

Bahtsul Masail

Bahtsul Masail has written 152 articles

Lembaga Bahtsul Masail atau disingkat LBM adalah sebuah lembaga yang berkecimpung pada pembahasan masalah-masalah kekinian yang berkembang di Masyarakat dengan berpedoman pada Al Quran dan Al Hadits dan Kutub at Turats para mujtahid terdahulu.

Dalam kategori ini terdapat dua macam hasil musyawarah bahtsul masail yaitu
Hasil Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh LBM NU dan Hasil Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Se Jawa Madura atau disingkat FMPP. Kedua lembaga ini masing-masing berdiri secara otonom dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan karena telah melalui pembahasan yang matang.

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>