Mengkritisi Pemikiran DR Firanda Al wahabi

“Mengkritisi Pemikiran DR Firanda Al wahabi”
oleh : Moh Nasirul Haq

firanda

Baru baru ini Ustad DR Firanda kembali tampil dengan Statemen nya di media sosial dengan mengatakan bahwa nabi juga pernah salah dan ditegur oleh Allah s.w.t.

Pengajian beliau di unggah di beberapa media sosial dan banyak yang merasa resah sebab menjadikan orang ragu bahwa nabi itu bersifat “Maksum” (terjaga dari salah). Sehingga saya rasa perlu untuk menjelaskan apa sebenarnya pendapat ulama yang paling kuat dan Ashoh dalam Diskursus ini.

Pertama: kita sepakat dengan ustad firanda bahwa ijtihad nabi itu pernah ada di zaman beliau.

Kedua : kita juga sepakat bahwa nabi memiliki sifat maksum yang ada pada dirinya.

Yang mebedakan kita disini adalah bahwa, ustad firanda lebih sering mengambil pendapat para ulama yang lemah yang sudah banyak ditolak para pakar ushul fiqh.

Bisa kita lihat di kitab badrut toli’ , al banani dan Ghoyatul wushul. Dikatakan bahwa ijtihad nabi yang paling benar tidak pernah salah. Oleh karenanya banyak ulama mengatakan dengan “Wasshowab” sebab menunjukkan saking buruknya pendapat yang menjustifikasi bahwa nabi Pernah salah dalm ijtihadnya.

Ibnu furaiq berkata : beliau itu maksum (terjaga dari kesalahan) dalam ijtihadnya seperti yang dikatakan abu mansur dari sahabat kita. Dan menurut pandangan al Hindi bahwa pendapat itu yang benar dan ditetapkan oleh Khulaimi dalam kitab syakbil iman, dia berkata : “kelebihan nabi adalah terjaganya nabi dari salah dalam ijtihadnya”
(Bahrul muhit karya imam badruddin azzarkasyi juz 3 hal. 505/507.)

Imam syafii juga berkomentar pada al umm juz 6 halaman 202 kitab iqror: “ijtihad itu dalam hukum dlohir dan tidak diperintah orang orang agar mengikuti kecuali alquran dan hadits yang dijaga oleh allah dari salah dan dibebaskan dari kesalahan dengan firmannya


وانك لتهدي الى صراط مستقيم )الشورى ٥٢

Maka jika seandainya pendapat nabi salah maka kita disuruh untuk mengikutinya.

Hal ini Senada dengan pandangan Prof. Sayyid Muhammad Alwi al Maliki dalam kitabnya “Hikmatut Tasri'”.

Kesimpulan sederhana saya: pemikiran Ustad Firanda yang berbasis pemikiran wahabi sering kali mengambil pendapat yang sudah ditolak para pakar pendahulu. Karena beliau mengemukakan pendapatnya melalui media maka kiranya al faqir juga perlu menjelaskan lewat media melalui tulisan sederhana ini.

Semoga bermanfaat.

Mukalla, Yaman 19-oktober- 2016

Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

Ustaz Moh Nasirul Haq

Ustaz Moh Nasirul Haq has written 34 articles

NAMA : MOH NASIRUL HAQ, Lahir di Probolinggo,23 Mei 1991. Alumni UNIV. Hasyim Ash'ary Tebuireng Jombang JATIM, sedang menempuh pendidikan di UNIV. Imam Syafi'i Mukalla Hadromaut Rep. Yaman sejak 2013 hingga sekaran. Jago debat bahasa Arab dan Nasyid, sekarang menjadi A'wan syuriah PCINU yaman 2016-2017

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>