Al-Habib Muhammad bin Abdullah Al-haddar di dalam kitabnya Al-Masyrobus-Shofil-Haniy hal.173 mengisahkan:
Ada seorang laki-laki kaya raya dari Bani Isroil. Ia tidak mempunyai amal baik sama sekali, akan tetapi ia sangat menyukai untuk memberikan hutang kepada orang yang membutuhkan bantuannya. Setiap kali memberikan hutang, ia selalu berpesan kepada wakil-wakilnya (debtcolector):
“Ketika kalian menagih, mudahkan pembayaran orang yang mampu membayar dan bebaskan hutang orang yang tidak mampu membayarnya Mudah-mudahan dengan ini, Allah SWT juga memaafkan juga kesalahan-kesalahan kita.”
Ketika ia meninggal dunia, malaikat bertanya kepadanya:
” Apa amal kebaikanmu?”
“Aku tidak mempunyai amal baik sama sekali kecuali memudahkan urusan utang-piutang.” Jawabnya.
Para Malaikat pun melaporkan kepada Allah SWT mengenai orang ini:
“Wahai Tuhan kami, laki-laki ini tidak memiliki satu amal baik pun selain memudahkan urusan utang-piutang saja.”
Allah SWT menjawab, “Aku lebih pantas berdermawan daripadanya, maka sekarang Aku telah mengampuninya. Masukkan dia ke dalam surga.”
Allah SWT memperlakukan hamba sesuai dengan perlakuan hamba kepada sesamanya ketika berada di dunia. Jika engkau memperlakukan manusia dengan sifat pemaaf maka Allah SWT pun akan memaafkan kamu kelak di akherat. Jika kamu memperlakukan manusia dengan sifat kikir maka Allah SWT pun akan menjadikanmu susah kelak.
Jika engkau ingin Allah SWT memperlakukanmu dengan lemah lembut, rahmat dan pemaaf maka perlakukanlah manusia sesuai dengan perlakuan yang engkau ingin Allah SWT melakukannya kepadamu.
Sumber : forsansalaf.com