Saling Kirim Ketupat
‘Saling memberi dan membalas pemberian’ merupakan bentuk amaliah para sahabat Nabi:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : كَانَ الْمُسْلِمُوْنَ يَتَهَادَوْنَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ صِلَةً بَيْنَهُمْ ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : لَوْ قَدْ أَسْلَمَ النَّاسُ لَتَهَادَوْا مِنْ غَيْرِ فَاقَةٍ
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa umat Islam di masa Rasulullah Saw saling memberi hadiah, sebagai bentuk ‘ikatan’ diantara mereka. Lalu Nabi bersabda: “Andaikata manusia masuk Islam, maka mereka akan saling memberi hadiah (meski) tanpa kemiskinan” (HR al-Thabrani)
Hampir seluruh daerah di negeri ini ada kebiasaan saling kirim makanan ketupat, opor ayam dan sebagainya. Sedekah semacam ini memiliki landasan amaliah sejak masa Nabi:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ امْرَأَةً وَهَبَتْ لَهَا رِجْلَ شَاةٍ تُصَدِّقُ بِهِ عَلَيْهَا فَأَمَرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ تُقَبِّلَهَا
“Dari Ummi Salamah bahwa ada seorang wanita memberi kaki kambing (kikil) kepadanya sebagai sedekah, lalu Nabi menyuruh agar Ummi Salamah menerimanya” (HR al-Thabrani )