Rombongan pendeta dan biarawati (tampak di foto hanya dua) silaturahim ke kediaman. Biasanya mereka datang pada idul fitri dan momentum lainnya.
Kami bersama Dandim, Kapolres dan pemerintah daerah memastikan saudara-saudara non muslim dapat melaksanakan ibadah dengan tenang. Jika tidak ada halangan biasanya mengisi ceramah di klenteng bertepatan dengan Imlek/ Cap Go Meh.
Kita meyakini Tuhan semua pemeluk agama-agama lainpun adalah Allah Swt. Meskipun mereka ada yang mempertuhan Yesus, dewa-dewa dll, kita tidak boleh meyakini itu Tuhan mereka. Kita wajib meyakini Tuhan mereka adalah Allah Swt. Urusan menyembah ‘siapa’ itu urusan pribadi masing-masing yang tidak bisa dipaksakan.
Dahulu, wali 9 berhasil dalam dakwahnya bukan dengan ceramah secara lisan melainkan sopan-santun, etika, sikap dan keteladanan yang baik. Non muslim terpikat dengan ajaran Islam yang dibawa wali 9 karena terpesona dengan keindahan sikap dan budi pekerti para wali itu.
Jika kita berperangai garang, sangar, kasar, apalagi saling menghujat, padahal sama-sama menyembah Allah Swt, kita saling mengkufurkan, menyesatkan satu sama lain, maka kita telah luput dalam merepresentasikan Islam dan pribadi Nabi yang mulia kepada mereka yang belum mengenal Islam dan Nabi saw. Hanya melalui kepribadian kita mereka dapat mengetahui sosok Nabi itu baik atau buruk.
Kalau demikian, apakah kita semua tega mempermalukan Nabi Saw dihadapan Allah Swt ? Hanya bisa dijawab oleh sikap dan perbuatan.