PERTANYAAN :
Zaid Zed Al Habsyi
Assalamual aikum wr br.
mengqodlo sholat seorang yang sudah meninggal.
Bagaimana hukumnya mengqodlo’ sholatnya orang yang sudah meningal
karena semasa hidupnya tidak pernah melakukan sholat / karena sakit parah,…???
mohon penjelasan nya,..teri ma kasih,..
JAWABAN :
A Ramdhan Ab>>
sebenarnya ada 2 pendapat dlm mslh ini, yg pertama ada yg mengatakan keluarga si mayit harus mengqodo shalat yg ditinggalk an s mayit.
Dan yg kedua keluarga si mayit ckp dgn membayar fidyah saja dgn 1x sholat=1 mud/6 ons beras. Dan ini adlh pndapat yg dipilih olh kbanyakan ashab Syafi’i.
. ﻭﻧﻘﻞ ﺍﺑﻦ ﺑﺮﻫﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﻘﺪﻳﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﻠﺰﻡ ﺍﻟﻮﻟﻲ ﺇﻥ ﺧﻠﻒ ﺗﺮﻛﺔ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻰ ﻋﻨﻪ،ﻛﺎﻟﺼﻮﻡ .ﻭﻓﻲ ﻭﺟﻪـ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺜﻴﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎـﺃﻧ ﻪ ﻳﻄﻌﻢ ﻋﻦ ﻛﻞ ﺻﻼﺓ ﻣﺪﺍً “telah dinukil dari Ibnu Burhan dari Qoul Qadim (Madzhab Asy-Syafi’ i) bahwa wajib bagi wali menshalatk an (mengqadha ‘ shalat) yang ditinggalk an mayyit, seperti hal nya puasa. Menurut sebagian besar Ashab kami (ulama-ula ma Syafi’iiya h) bahwa sesungguhn ya (mengganti dengan) memberi makan, untuks setiap shalat dibayarkan satu mud
i’anatutha libin.
Masaji Antoro>>
Wa’alaikum salam wr wb
ADA PERBEDAAN PENDAPAT MENGENAI MENGQADHA SHALAT ORANG YANG TEKAH MENINGGAL :
~ Sebagian Ulama menyatakan tidak wajib diqadha
~ Sebagian memilih di qadha
~ Sebagian memilih diganti setiap satu shalat dengan satu MUD
( فائدة ) من مات وعليه صلاة فلا قضاء ولا فدية وفي قول كجمع مجتهدين أنها تقضى عنه لخبر البخاري وغيره ومن ثم اختاره جمع من أئمتنا وفعل به السبكي عن بعض أقاربه ونقل ابن برهان عن القديم أنه يلزم الولي إن خلف تركة أن يصلى عنه كالصوم وفي وجه عليه كثيرون من أصحابنا أنه يطعم عن كل صلاة مدا وقال المحب الطبري يصل للميت كل عبادة تفعل واجبة أو مندوبة
FAEDAH
Barangsiap a meninggal dunia dan padanya terdapat kewajiban shalat maka tidak ada qadha dan bayar fidyah.
Menurut segolongan para mujtahid sesungguhn ya shalatnya juga diqadhai berdasarka n hadits riwayat Bukhari dan lainnya karenanya segolongan imam cenderung memilih pendapat ini dan Imam Subky juga mengerjaka nnya untuk sebagian kerabat-ke rabat beliau.
Ibn Burhan menuqil dari qaul qadim wajib bagi wali bila mayit meninggalk an warisan untuk menshalati ats namanya seperti halnya puasa, sebagian ulama pengikut syafi’i memilih dengan mengganti setiap satu shalat satu mud.
Syekh Muhib at-Thabry berkata “Akan sampai pada mayat setiap ibadah yang dikerjakan baik berupa ibadah wajib ataupun sunah”
I’aanah at-Thoolib iin I/24