1. Telah diriwayatkan dr abu bakar as-shiddiq r.a beliau berkata : tidak pantas mengeraskan suara di hadapan nabi saat hidup atau sudah meninggal , diriwayatkan jg dr aisyah r.ha bahwasanya beliau mendengar seruling dibunyikan d sebagian rumah yg bersebelahan dg masjid nabi s.a.w maka saydina aisyah mengutus orng utk menasihati mrk (yg main seruling) dg kata”: “jgn kau sakiti rosulullah, (seperti inilah yg diriwayatkan oleh al husaini di dalam kitab akhbarul madinah)
2. Di dalam shohih bukhory dari umar bin khattob beliau berkata kepada 2 orang dari thoif : kalau kalian orang sini maka aku akan pukul kalian berdua karena kalian sudah mengeraskan suara di masjid nabi s.a.w
Diambil dari kitab attawassul binnabi wabissholihin li abi hamid bin marzuq, di dalam kitab tersebut juga disebutkan hadist shohih tentang kematian ibrohim
( anak nabi s.a.w) Rasul bersabda : “sesungguhnya hati bersedih, mata meneteskan air mata dan aku sungguh bersedih dirimu yaa ibrohim”
Dialog nabi dengan anak beliau yang sudah meninggal ini menunjukkan yang sudah meninggal bisa mendengar ucapan orang yang hidup
3. Di dalam kitab Bidayah Wan Nihayah imam ibnu katsir juga menyebutkan tentang attaimi berkata : sesungguhnya syiar para sahabat di perang yamamah mereka mengucapkan
( waa muhammadaah) apakah mereka menyangka dengan pemahaman mereka yang picik itu bahwa sahabat memanggil orng yang sudah mati yg tak mendengar?
4. HR. Bukhori dr ibnu umar berkata : rasulullah melihat ahli qolib dan beliau bersabda : “apakah kalian temukam apa yg dijanjikan tuhan kalian sbg sebuah kenyataan? Ada ygvbertanya kpd nabi :apakah engkau memanggil orng” mati? Nabi menjawab kalian tidak lah lebih mendengar dari mereka tapi mereka tidak menjawab
5. Hadits Imam At Tirmidzi Nomor 973
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟﺼَّﻠْﺖِ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻛُﺪَﻳْﻨَﺔَ ﻋَﻦْ ﻗَﺎﺑُﻮﺱَ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻇَﺒْﻴَﺎﻥَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺮَّ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺑِﻘُﺒُﻮﺭِ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﻓَﺄَﻗْﺒَﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺑِﻮَﺟْﻬِﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﺴَّﻠَﺎﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻳَﺎ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻘُﺒُﻮﺭِ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺳَﻠَﻔُﻨَﺎ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﺑِﺎﻟْﺄَﺛَﺮِ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺒَﺎﺏ ﻋَﻦْ ﺑُﺮَﻳْﺪَﺓَ ﻭَﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﻋِﻴﺴَﻰ ﺣَﺪِﻳﺚُ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺣَﺪِﻳﺚٌ ﺣَﺴَﻦٌ ﻏَﺮِﻳﺐٌ ﻭَﺃَﺑُﻮ ﻛُﺪَﻳْﻨَﺔَ ﺍﺳْﻤُﻪُ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻤُﻬَﻠَّﺐِ ﻭَﺃَﺑُﻮ ﻇَﺒْﻴَﺎﻥَ ﺍﺳْﻤُﻪُ ﺣُﺼَﻴْﻦُ ﺑْﻦُ ﺟُﻨْﺪُﺏٍ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin As Shlat] dari [Abu Kudainah] dari [Qabus bin Abu Zhaiban] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lewat di depan kuburan Madinah, lalu beliau menghadapkan mukanya dan mengucapkan: ASSALAAMU ‘ALAIKUM YA AHLAL QUBUR, YAGHFIRULLAHU LANA WA WALAKU ANTUM SALAFUNA WA NAHNU BIL ATSARI (Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami dan kami akan menyusul kalian). (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; “Hadits semakna diriwayatkan dari Buraidah dan ‘Aisyah. Abu Isa berkata; “Hadits Ibnu Abbas merupakan hadits hasan gharib dan Abu Kudainah bernama Yahya bin Al Muhallib. Adapun Abu Zhaiban bernama Hushain bin Jundab.”
Sanad:
Abdullah bin ‘Abbas bin ‘Abdul Muthallib bin Hasyim >> Hushain bin Jundub bin ‘Amru bin Al Harits >> Qabus bin Abi Zhabyan >> Yahya bin Al Muhallab >> Muhammad bin Ash Shalti bin Al Hajjaj >> Muhammad bin Al ‘Alaa’ bin Kuraib
Skema: Mutashil, Kedudukan:Marfu’
6.Di dalam tafsir al qurtubi dalam menafsirkan ayat “walau annahum idz dzolamu anfusahum jaa uka fastaghfarullah wastaghfaro lahumurrasul lawajadullaha tawaabarrohiima ( surat an-nisa’)”
Abu Sholih meriwayatkan dari ‘ali beliau berkata : telah datang kepada kami seorng badui setelah 3 hari rasulullah dikebumikan dia tersungkur di kubur rasul dan menaburkan debu kuburan rasul di kepalanya dan berkata : aku berkata ya rasulullah kami telah dengar perkataanmu dan engkau telah sampaikan perkataan tersebut dari Allah dan kami juga sampaikan itu darimu dan telah turun ayat : walau annahum idz dzolamu anfusahum jaa uka …
( al-ayat) , sungguh aku telah mendzolimi diriku dan aku datang kepadamu lalu apakah kau memintakan ampun untukku? Maka terdengarlah suara dari kubur :” (bahwasanya sungguh Allah telah mengampunimu )”
Sumber dr kitab inhaful adzkiya’ bi jawazi at tawassul bil anbiya’ wal auliya’ karangan syeikh abdullah shiddiq al hasani
7.Telah mengeluarkan al bazzar dr ibnu mas’ud r.a. beliau berkata rasulullah bersabda : hidupku adalah lebh baik utuk kalian kalian bisa berbincang” dengan ku begitu pula sebaliknya dan wafatku lebih baik utuk kalian karena akan ditampakkaan kepdku amal kalian tidaklah aku liat dari kebaikan kecuali aku akan memuji kepada Allah dan tidaklah aku liat dari keburukan maka aku akan meminta ampun kapada Allah untuk kalian ( hafidz al-iroqy menyebut dlm kitab janaiz : sanadnya bagus) dan imam hafidz ibnu hajar al haitamy juga menyebutkan dalam kitab majmauz zawaid imam almuhaddist al qustullany dlm kitab syarah shohih al bukhory menggolongkan hadist ini perowinya adalah rowi” yg shohih , imam hafidz assuyuthi dlm kitab khoshois menyebutkan sanadnya shohih bagitu pula mulla ali qory , syeikh syihab al khufaji di awal kitab syarah syifa
Rujukan :
Attawassul binnabi wabissholihin karya abi hamid bin marzuq
Ittihaaful adzkiya' bi jawazit tawassul bil anbiya wal auliya'
Ittihaful adzkiya' karya sayyid Abdullah as-shiddiq al hasani