Dalam bulan Ramadhan, ada malam seribu bulan. Wah sangat senang sekali bila amal ibadah yang semalam itu dihitung seperti amalan seribu bulan. Semua pasti ingin dan ingin. Di malam itu Allah SWT benar-bena r melipatgan dakan pahala. Akankah kita bisa meraihnya. .
Anda mungkin bertanya, apakah malam Lailatul Qadar hanya khusus untuk orang alim saja…Kal au bukan, bagaimana orang awam seperti kita bisa meraihnya. .Mungkin dari beberapa catatan berikut bisa memberikan tips untuk meraih malam seribu bulan dalam bulan Ramadhan ini.
Bangunlah Malam Hari.
Para ulama menjelaska n, salah satunya adalah Yusuf Qaradawi yang mengatakan bahwa malam itu datang untuk semua orang yang benar-bena r mengingink annya. Di malam itu kebaikan terbuka untuk siapa pun yang mencarinya .
Rasulullah SAW bersabda,” Barang siapa yang melakukan shalat Isya’ berjamaah, seolah-ola h ia berqiyam (bangun malam) di separuh malam. Dan barang siapa yang shalat shubuh berjamaah, seolah-ola h ia melakukan di sepanjang malam tersebut.” (HR. Ahmad Muslim).
Salah satu cara untuk meraih pahalanya adalah dengan shalat malam. Sebagaiman a disebutkan dalam shahih Bukhari dari Abu Hurairah, “Barang siapa yang berqiyam di malam Al Qadar dengan penuh keimanan dan bersungguh -sungguh, maka telah diampunkan nya apa yang telah lalu dari dosanya.” (HR. Bukhari).
Penuh Berdzikir.
Syeikh Atiyah Saqr menganjurk an, hidupkanla h malam mulia itu dengan shalat, membaca Al Qur’an, berdzikir, beristighf ar, dan berdoa dari terbenam matahari hingga terbit fajar. Hidupkanla h Ramadhan dengan bershalat Tarawih di dalamnya. Berkata Aisyah r.a,”Ya Rasulullah , di waktu Lailatul Qadar apakah yang harus aku lakukan?Ka takanlah, Ya Allah sesungguhn ya Engkau Maha Pengampun dan suka pada pengampuna n, maka ampunilah aku.”
Aneka Ibadah.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa menghidupk an malam Lailatul Qadar dengan berbagai amal ibadah secara yakin dan percaya kepada pahala yang disediakan Allah dan dengan secara ikhlas, maka Allah akan mengampunk an segala dosanya yang telah lalu.” Kita semua memang tidak tahu kapan malam itu akan datang. Ada ulama yang berpendapa t bahwa Lailatul Qadar itu bisa saja terjadi sejak dari awal masuknya bulan Ramadhan sampai akhir, namun kapan pastinya, Allah merahasiak annya. Dengan dirahasiak an itulah kita makin termotivas i untuk menghidupk an seluruh bulan Ramadhan dengan berbagai macam ibadah, seperti Tarawih, Tadarrus, shalat sunnah dan lain sebagainya .
Ada juga yang berpnedapa t bahwa Lailatul Qadar itu ada pada sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan (Madzhab Imam Syafi’i). Bahkan ada yang mengkhusus kannya di malam-mala m ganjil di sepuluh hari terakhir. Tak sepatutnya kita sebagai umat Islam saling memperdeba tkan kapan pastinya malam Lailatul Qadar itu akan terjadi.
Namun yanmg jelas dan pasti, hanya terjadi di malam bulan Ramadhan, Allah merahasiak nnya. Namun, pada malam itu ada ciri-ciri alam yang menandakan bahwa malam itu adalah malam Lailatul Qadar (akan dibahas selanjutny a saja).
So…janga n dikendurka n niat ibadahnya selama bfyak mungkin.
Mari….be r’iitikaf di mesjid di 10 akhir Ramadhan dengan dzikir ato membaca Al-Qur’an. …
Cara Mencari Lailatul Qodar :
1. Sholat Lailatul Qadr :
Niat : Usholli Sunnatan Li Lailatil Qadri Rak’ataini Lillaahi Ta’alaa
Dilakukan sebanyak 2 rokaat yg pada setiap rokaatnya membaca Surat Al-Fatihah 1 x dan Surat Al-Ikhlas 7 x .
Setelah salam membaca : “Astaghfirullahal azhiim wa atubu ilaih” (artinya Aku meminta ampun kepada Alloh dan aku bertaubat kepada-NYA) sebanyak 70 x
Sumber : Durratun Nashihin hal. 172
2. Perbanyak Sholat-sholat sunah seperti sholat tasbih,hajat,taubat DLL,juga memperbanyak Ibadah seperti sedekah, membaca alquran dan I’tikaf di Masjid/Musolla
3. Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata, “Aku bertanya, Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?” Beliau menjawab, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.” (HR Tirmidzi (3760) ,
4. Begitu juga disunahkan bagi suami hendaknya menjauhi istri/Istri pada malam 20 terakhir ramadhon untuk beribadah kepada Alloh Swt
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).
Wallohu a’lam Wailahil Musta’an…