PERTANYAAN:
Haris Jaya
Assalamu’alaikum war wab. Ada titipan imbox mohon jawabannya dan penjelasannya pada semua mujawwib dan admin piss ktb…… (
وَيُشْتَرَطُ النِّصَابُ لَا الْحَوْلُ عَلَى الْمَذْهَب فِيهِمَا ) وَقِيلَ : فِي اشْتِرَاطِ كُلٍّ مِنْهُمَا قَوْلَانِ كَذَا فِي أَصْلِ الرَّوْضَةِ وَالْفَرْقُ بَيْنَهُمَا عَلَى الْأَوَّلِ أَنَّ مَا دُونَ النِّصَابِ لَا يَحْتَمِلُ الْمُوَاسَاةَ وَالْحَوْلُ إنَّمَا اُشْتُرِطَ لِلتَّمَكُّنِ مِنْ تَنْمِيَةِ الْمَالِ ، وَالْمُسْتَخْرَجُ مِنْ الْمَعْدِنِ نَمَاءٌ فِي نَفْسِهِ
apa pengertian muasah di sana kang, syukran ———– منور الشندقي
Wassalamu’alaikum war wab……
JAWABAN:
> Rampak Naung
Wa’alaikum salam. Al mu’wasah, adalah kesejahteraan atau keberlangsuman hidup atau kemakmuran.Zakat diwajibkan bukan karena menindas para orang kaya tapi untuk kelangsuman hidup dan kesejahteraan. Dan itu semua ada pada nishob bagi harta berharga / berukuran banyak . Bukan haul / tahunan. Kalau kewajiban zakat hanya pada tahunan / haul bukan nishob / jumlah ukuran harta, maka tujuan disyari’atkan zakat tidak terlaksana, yaitu : kemakmura #
ان الزكاة وجبت للمواساة وان المواساة لاتكون الا في مال له بال وهو النصاب #
LINK ASAL: