PERTANYAAN :
Ibnu Al-Ihsany
Assalamual aikum. Ada rumusan hukum bersuci menggunaka n air hujan berwarna merah (yang terkenal dengan hujan darah) yang terjadi di india, tidak ? Mohon ditampilka n hasilnya. Terimakasi h. Wassalamua laikum.
JAWABAN :
> Ghufron Bkl
Wa’alaikum ussalam, setiap air yang turun dari langit atau nyumber dari bumi semuanya suci dan menyucikan walaupun berwarna tidak seperti biasanya misal berwarna merah atau hitam, baik tawar maupun asin, ataupun berbau wangi :
.المياه التي يجوز أى يصح التطهير بها سبع مياه__ويجم ع هذه السبعة قولك ما نزل من السماء أو نبع من الأرض على أي صفة كانت من أصل الخلقة، أى حال كونه على أي صفة كانت من طعم ككونه حلوا أو ملحا أو لون ككونه أبيض أو أسود أو أحمر أو ريح كأن يكون له رائحة طيبة. الباجوري ١/٢٥-٢٨
Ibnu Al-Ihsany > Dalam ibarot di atas itu jika memang benar air, sehingga sesuai dengan pertanyaan. Tapi jika memang benar-bena r darah yang turun bagaimana hukumnya ? Bagaiman a denga ibarat di fathul qorib yg lafadznya ” yajma’uha qouluka ma nazala minas sama’ wa ma naba’a minal ardh ala ayyi shifatin kanat min asli khilqoh ” kalo tidak salah begitu redaksinya … Ala ayyi shifatin kanat min ashlil khilqoh bukannya mncakup apapun wujudnya yang turun dari langit dan yg bersumber dari bumi ?.
Kalau nyata-nyat a berupa darah maka tidak menyucikan , ibaroh di fathul qorib itu menerangka n kalau yang turun berupa air.
> Raden Mas LeyehLeyeh
وقال القاضي : هذا احتراز من المتغير بالتراب ; لأنه يصفو عنه ، ويزايل اسمه اسمه . وقد دلت هذه المسألة على أحكام منها إباحة الطهارة بكل ماء موصوف بهذه الصفة التي ذكرها ، على أي صفة كان من أصل الخلقة ، من الحرارة والبرودة ، والعذوبة والملوحة ، نزل من السماء ، أو نبع من الأرض ، في بحر أو نهر أو بئر أو غدير ، أو غير ذلك
المغني لابن قدامة
Yang turun dari langit atau yang bersumber dari bumi itu harus berupa air, meski dengan sifat yang berbeda-be da.
> Alif Jum’an Azend
Sedikit artikel tentang hujan darah / air berwarna merah :
HUJAN DARAH DI INDIAMinggu, 22 Agustus 2010 – Sepanjang sejarah, hujan merah sering kali turun. Di Inggris, India dan Kolumbia. Beberapa bertepatandengan saat meteor besar turun atau komet melintas. Ini berita lama. Sudah hampir sepuluh tahun. Hujan berwarna merah adalah fenomena yang diamati secara sporadis dari tanggal 25 juli hingga 23 september 2001 di Negara Bagian Kerala, India. Hujan ini turun di daerah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsun g selama 20 menit. Penduduk setempat menemukan pakaian mereka yang dijemur menjadi merah seperti darah. Penduduk juga melaporkan adanya ledakan dan hujan rintik-rin tik sebelum ledakan tersebut. Ledakan yang diduga berasal dari sebuah meteor. Hujan kuning, hijau dan hitam juga dilaporkan sempat turun. Di saat hujan reda, dedaunan terlihat terbakar. Fotomikrograf yang menunjukka n lumut kerak Trentepohl ia dengan haematokro m di dalamnya. Ini adalah sampel yang diambil dari distrik Kottayam pada tanggal 16 agustus 2001, 22 hari setelah hujan merah turun di sana. Tim peneliti menemukan kalau hampir semua pohon, batuan dan bahkan tiang listrik ditempeli dengan lumut kerak Trentepohl ia (Sampath et al, 2001). Dr. Godfrey Louis, Fisikawan dari Universitas Mahatma Ghandi, Kerala, pada akhirnya tiba pada kesimpulan kalau penyebab hujan merah ini ekstratere sterial. Well, penjelasan yang aneh. Menurut beliau alasannya adalah partikel merah itu hampir tampak biologis dan mirip sel, walau tidak memiliki DNA. Penjelasan yang lebih alami mungkin berasal dari perbanding an hujan sejenis. Di Hiroshima, pernah turun hujan hitam. Hujan berwarna hitam ini jelas berasal dari debu radioaktif akibat jatuhnya bom atom di sana. Mungkinkah penjelasan hujan merah bersifat k imia, bukannya biologis? Atau mungkin penjelasan fisika, seperti hujan yang membawa debu dari semenanjun g Arabia. Tapi berdasarkan klaim Godfrey Louis, hujan ini memiliki sampel yang jelas biologis. Ia mengajukan penjelasan yang berbasis pada teori Panspermia , yaitu kehidupan yang berasal dari komet atau mungkin asteroid. Asteroid pembawa agen biologis tersebut mengalami kontak di atmosfer bumi dan kebetulan jatuh di atas Kerala. Hal ini didukung oleh pengamatan adanya suara ledakan sebelum hujan tersebut turun. Hasil penelitian Godfrey mengungkap kan kalau zat padat berwarna merah kecoklatan dari hujan merah ini terdiri dari 90 persen partikel merah bulat. Partikel dalam suspensi air hujan ini menyebabka n warna merah tersebut. Terdapat juga partikel putih dan kuning cerah, abu abu kebiruan dan hijau. Partikel ini berdiamete r antara 4 hingga 10 mikron dan berbentuk bola atau oval. Citra mikroskop elektron mengungkap kan kalau partikel ini memiliki bagian tengah yang cekung, mirip dengan sel darah merah. Pencitraan yang lebih detil menunjukka n struktur dalam yang cukup rumit. Jadi memang hujan ini biologis, tapi kehidupan luar bumi bukanlah satu-satunya penjelasan . Departemen Sains dan Teknologi India pada bulan November 2001, bekerja sama dengan Pusat Studi Sains Kebumian dan Lembaga Penelitian dan Kebun Raya membuat penelitian gabungan dan kesimpulan mereka adalah: Warna ini disebabkanadanya sejumlah besar spora ganggang pembentuk lumut kerak milik genus Trentepohl ia. Pemeriksaa n menunjukka n kalau di daerah kejadian memang banyak tumbuh lumut kerak demikian. Sampel lumut kerak yang diambil dari Changanach erry, saat dibiakkan dalam medium ganggang, juga menunjukka n keberadaan spesies ganggang yang sama. Kedua sampel (dari air hujan dan dari pohon) menghasilk an jenis ganggang yang sama, dan ini menunjukka n kalau spora yang terlihat dalam air hujan paling mungkin berasal dari daerah lokal. Sampel air hujan merah yang dikumpulkan pada saat hujan turun Masih ada penjelasanlain. Ilmuan K.K. Sasidharan Pillai, dari Departemen Meteorolog i India, mengajukan penjelasan kalau hujan tersebut membawa debu dan materi asam dari letusan gunung berapi Mayon di Philipina. Teorinya di dukung bukti adanya dedaunan yang terbakar setelah hujan turun. Fotomikrograf dari sedimen sampel air hujan menunjukka n spora, protozoa dan debris lainnya (Sampath et al, 2001). Tapi dukungan kemudian muncul pada pihak Godfrey. Patrick McCafferty melakukan pendekatan lain yaitu pendekatan historik. Ia menjelajah catatan sejarah mengenai adanya fenomena hujan berwarna dan turunnya meteor. Ia menemukan kalau enam puluh (36 persen) kejadian terkait dengan aktivitas meteor atau komet. Namun hubungan ini tidak selalu signifikan . Kadang hujan merah turun setelah ledakan meteor di udara, kadang hujan turun hanya dalam tahun yang sama dengan munculnya komet. Masih belum mau kalah, Godfrey bersama ahli astrobiologi, Santhosh Kumar, melakukan penelitian lanjutan tahun 2008. Kesimpulan dalam papernya mengatakan : “Sel merah yang ditemukan dalam hujan merah di Kerala, India mungkin disebabkan bentuk kehidupan luar bumi. Sel ini mengalami replikasi cepat bahkan pada suhu sangat tinggi yaitu 300 derajat Celsius. Mereka juga dapat dibiakkan dalam beraneka substrat kimia yang tidak biasa. Walau begitu, komposisi molekul dari sel-sel ini masih belum dapat ditentukan ”. Kita masih menunggu penelitianlebih lanjut. Tapi fakta-fakt a ilmiah yang ada sekarang tampaknya lebih kuat pada teori spora lumut kerak. Bisa juga yang benar adalah teori panspermia , letusan gunung berapi, teori debu gurun, atau yang lainnya. Sebelum ada kepastian, sejauh ini kita bisa melihat indahnya perdebatan teori dan fakta ilmiah dalam sains, dan betapa sedikitnya pengetahua n kita sekarang mengenai alam semesta. Referensi :
- Godfrey, L.; Kumar A.S. (2006). “T
he red rain phenomenon of Kerala and its possible extraterre strial origin”. Astrophysi cs and Space Science 302: 175. - Godfrey, L.; Kumar, A.S. (2008). “U
nusual autofluore scence of cultured red-rain cells”. SPIE Symposium, San Diego, California 2008. - Indian Express, (6 Agustus 2001). “Re
d rain was fungus, not meteor”. - McCafferty
, P (2008). “B loody rain again! Red rain and meteors in history and myth”.Internatio nal Journal of Astrobiolo gy 7. - Ramakrishn
an, V (2001-07-3 0). “Color ed rain falls on Kerala”. BBC. - Sampath, S.; Abraham, T. K., Sasi Kumar, V., Mohanan, C.N. (2001). “C
olored Rain: A Report on the Phenomenon .” . Cess-Pr-11 4-2001 (Center for Earth Science Studies and Tropical Botanic Garden and Research Institute) . - Thompson, A. “Search
ing for ‘our alien origins’” BBC News - Varma, M. D (1 September 2001). “Th
eory links ‘scarlet rain’ to Mayon volcano”. The Hindu. Sumber :
LINK ASAL :
DOKUMEN FB ;