PERTANYAAN:
Ayrie Lophe Lj
Asalamualaikum,,mau tanya masalah tayamum,apakah debu yg mustakmal bisa di sucikan, Sprti halnya air mustakmal?dan bgamana cranya??
JAWABAN:
1/. Abdullah Afif >>
- فَصْلٌ فِي كَيْفِيَّةِ التَّيَمُّمِ
FASHLUN FII KAIFIYYATITTAYAMMUMI
fashal menerangkan tata cara tayammum
يَتَيَمَّمُ بِتُرَابٍ طَهُورٍ لَهُ غُبَارٌ
YATAYAMMAMU BITURAABIN THAHUURIN LAHUU GHUBAARUN
seseoang bertayammum dengan tanah yang berdebu
وَخَرَجَ بِهِ التُّرَابُ الْمُتَنَجِّسُ وَمَا لَا غُبَارَ لَهُ وَالْمُسْتَعْمَلُ
KHARAJA BIHII ATTURAABU AL MUATANAJJISU WA MAA LAA GUBAARA LAHUU WAL MUSTA’MALU
berbeda dengan tanah yang mensucikan dan berdebu, tanah yang terkena najis dan tanah yang tidak berdebu dan tanah yang musta’mal
Ta’bir Fat-hul Wahhab selanjutnya:
لَا بِمُسْتَعْمَلٍ ) كَالْمَاءِ ( وَهُوَ مَا بَقِيَ بِعُضْوِهِ أَوْ تَنَاثَرَ مِنْهُ ) حَالَةَ التَّيَمُّمِ كَالْمُتَقَاطَرِ مِنْ الْمَاءِ
LAA BIMUSTA’MALIN KAL MAA`I WAHUWA MAA BAQIYA BI’UDHWIHII AU TANAATSARA MINHU HAALATATTAYAMMUMI KALMUTAQAATHIRI MINAL MAA`I
tidak dengan debu musta’mal sebagaimana air musta’mal. Debu musta’mal ialah debu yang tersisa pada anggotanya atau yang bertaburan dari anggota tersebut sebagaimana air yang menetes
Wallaahu A’lam
2/. Zaine Elarifine Yahya>>
Ada perbedaan mendasar antara air dgn debu, bila air musta’mal itu ”menyatu’‘ saat dihimpunkan, namun tidak demikian halnya dengan seluruh debu musta’mal kala dihimpunkan, semua debu musta’mal ini ‘mujaawir’ ( terpisah satu sama lain, tak menyatu).
karenanya debu musta’mal tak perlu disatukan hingga volume tertentu utk dapat dikatakan kembali menjadi debu ”thohuur’‘ melainkan langsung ditebarkan saja ke tanah lapang.
Bila membutuhkan debu suci, cari area baru yg belum diambil debunya dst.
Link Asal:
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/482637128425767/?comment_id=482798805076266&offset=0&total_comments=28