PERTANYAAN :
Alvin Hadi
Assalamu alaikum..
sah/ tidak menunaikan haji dengan jalan arisan…?
kasus. ada arisan haji kira2 ada 100 org anggota ,setiap anggota harus membayar 4jt pertahun sampai 10 tahun/ 10 kali bayar. dalam 1 tahun memberangkatkan 10 anggota ,tiap tahun di kopyok/ system lotre dengan mengambil 10 nama .
JAWABAN :
>> Abdullah Al-Bughisy
“fa man lam yakun mustathii’ an lam yajib ‘alaihil hajju lakin idzaa fa’alahu ajza’ahu”.
orang yg tidak mampu, maka tidak wajib haji, akan tetapi jika ia melaksanak annya, maka hajinya sah.
Intaha
(Hasyiyah al-Syarqow i, Juz II, hal. 237)
>> Masaji Antoro
Wa’alaikum salam
Haji dari arisan haji
1. Bagaimana perspektif hukum Islam terhadap arisan haji?>> Bagaimana status hukum melaksanak an haji bagi anggota arisan haji?
2. Apakah wajib melaksanak an haji atau tidak?
3. Apakah sah haji jika yang digunakan itu diperoleh dari uang arisan haji?
Jawaban
1. Pandangan hukum Islam terhadap arisan haji adalah sebagai muamalah yang diperboleh kan, meskipun ONHnya berubah-ub ah, sehingga setoran yang harus diberikan oleh peserta arisan juga harus berubah-ub ah. Sebab arisan itu menggunaka n qiradl (hutang piutang), sehingga perbedaan jumlah setoran tidak mempengaru hi keabsahan aqad tersebut.2 . Jika yang mendapat arisan haji itu orang yang masih harus melunasi setoran berikutnya , maka dia tidak wajib melakukan ibadah haji karena sebagian dari uang yang diterima adalah uang pinjaman. Kecuali apabila dia memiliki kelebihan yang cukup untuk membayat hutangnya, atau dia menerima giliran terakhir, sehingga dia tidak lagi menanggung hutang, maka dia wajib haji.3. Adapun ibadah haji yang dilakukan oleh orang yang mendapat arisan haji baik yang menerima giliran pertama atau terakhir hukumnya tetap sah.
Dasar pengambila n :
1. Kitab Qolyubi juz 2 halaman 258:
(فَرْعٌ) الجُمْعَةُ المَشْهُور َةِ بَيْنَ النِّسَاءِ بِأَنْ تَأْخُذَ امْرَأَةٌ مِنْ كُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْ جَمَاعَةٍ مِنْهُنَّ قَدْرًا مُعَيَّنًا فِى كُلِّ جُمْعَةٍ أَوْ شَهْرٍ فَتَدْفَعَ هُ لِوَاحِدَة ٍ إلَى آخِرِهِنَّ جَائِرَةٌ كَمَا قَالَهُ الوَلِيُّ العَرَاقِي ُّ.
Kerukunan yang sudah terkenal di antara para wanita, dengan jalan salah seorang wanita mengambil dari para jamaah mereka sejumlah uang tertentu pada setiap hari Jumat atau setiap bulan, kemudian wanita tersebut memberikan jumlah yang terkumpul kepada seseorang sesudah wanita yang lain sampai yang terakhir dari mereka, adalah boleh, sebagaiman a pendapat al Wali al Iraqi.
2. Al Mahali juz 2 halaman 287:
الإِقْرَاض ُ هُوَ تَمْلِيْكُ الشَّيْءٍ عَلَى أَن يُرَدَّ بَدَلَهُ.
Akad hutang piutang itu adalah pemberian milik terhadap sesuatu dengan dasar akan dikembalik an penggantin ya.
3. Kitab Nihayatul Muhtaj juz 3 halaman 233:
فَيَجْزِيْ حَجُّ فَقِيْرٍ وَكُلُّ عَاجِزٍ حَيْثُ اجْتُمَعَ فِيْهِ الحُرِّيَّ ةُ وَالتَّكْل ِيْفِ كَمَا لَو تَكَلَّفَ المَرِيْضُ حُضُورَ الجُمُعَةُ .
Mencukupi haji dari orang fakir dan setiap orang yang tidak mampu ketika berkumpul padanya kemerdekaa n dan sifat mukallaf, sebagaiman a andaikata orang yang sakit memaksakan diri menghadiri Jumat.
http:// ppssnh.mala ng.pesantr en.web.id/ cgi-bin/ content.cgi /masail/ aula/ tahun_1999/ 13.html
Link Diskusi >>http:// www.faceboo k.com/ groups/ piss.ktb/ permalink/ 38018737200 4077/