Wahabi Dari Najd Saudi Arabia (Bantahan Untuk AM Waskito)


Dalam bedah buku “Bersikap Adil Kepada Wahabi” yang diadakan oleh penerbit Pustaka Al-Kautsar di Senayan Jakarta Selatan pada bulan Maret 2012 yang lalu, AM Waskito salah seorang tokoh Wahabi Salafi mengatakan di hadapan audiance bahwa: “Wahabi bukan berasal dari Najd Saudi Arabia, tapi berasal dari sebuah tempat di Afrika jauh sebelum lahirnya Muhammad bin Abdul Wahab.”

Pernyataan AM Waskito tersebut di atas merupakan suatu kebohongan dan berusaha melakukan penyimpangan terhadap sejarah. Hal itu bisa dilihat dan dibuktikan di kitab-kitab atau buku-buku yang berkaitan dengan sejarah, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggeris dsb.


Di dalam Encyclopaedia Britannica Facst Matter (https://www.facebook.com/photo.php?fbid=488069987904300&set=a.488069461237686.108855.100001039095629&type=3&theater) diterangkan sebagai berikut:


Wahhābī, also spelled Wahābī, any member of the Muslim puritan movement founded by Muḥammad ibn ʿAbd al-Wahhāb in the 18th century in Najd, central Arabia, and adopted in 1744 by the Saʿūdī family.


The political fortunes of the Wahhābī were immediately allied to those of the Saʿūdī dynasty. By the end of the 18th century, they had brought all of Najd under their control, attacked Karbalāʾ, Iraq, a holy city of the Shīʿite branch of Islām, and occupied Mecca and Medina in western Arabia. The Ottoman sultan brought an end to the first Wahhābī empire in 1818, but the sect revived under the leadership of the Saʿūdī Fayṣal I. The empire was then somewhat restored until once again destroyed at the end of the 19th century by the Rashīdīyah of northern Arabia. The activities of Ibn Saʿūd in the 20th century eventually led to the creation of the Kingdom of Saudi Arabia in 1932 and assured the Wahhābī religious and political dominance on the Arabian Peninsula.


Members of the Wahhābī call themselves al-Muwaḥḥidūn, “Unitarians,” a name derived from their emphasis on the absolute oneness of God (tawhid). They deny all acts implying polytheism, such as visiting tombs and venerating saints, and advocate a return to the original teachings of Islām as incorporated in the Qurʾān and Ḥadīth (traditions of Muḥammad), with condemnation of all innovations (bidʿah). Wahhābī theology and jurisprudence, based, respectively, on the teachings of Ibn Taymīyah and on the legal school of Aḥmad ibn Ḥanbal, stress literal belief in the Qurʿān and Ḥadīth and the establishment of a Muslim state based only on Islāmic law.


Artinya:

=====


Wahhabi, juga dieja Wahabi, adalah anggota gerakan puritan Muslim yang didirikan oleh Muḥammad ibn ‘Abd al-Wahhab pada abad ke-18 di Najd, Arab bagian tengah, dan diadopsi pada 1744 oleh keluarga Sa’udi.


Nasib baik politik Wahhabi dapat segera bersekutu dengan orang-orang dari dinasti Sa’udi. Pada akhir abad ke-18, mereka menjadikan semua wilayah Najd di bawah kendali mereka, menyerang Karbalaʾ, Irak, sebuah kota suci Syi’ah cabang Islam, menduduki Mekkah dan Madinah di bagian barat Arabia. Sultan Ottoman mengakhiri kekaisaran Wahhabi pertama pada tahun 1818, namun sekte tersebut dihidupkan kembali di bawah kepemimpinan Sa’ udi Faasal I. Kekaisaran ini kemudian dihancurkan kembali pada akhir abad ke-19 oleh Rashidiyah dari utara Arabia . Akhirnya pada abad ke-20 Ibnu Sa’ud mendirikan Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932 dan menjamin dominasi agama dan politik Wahabi di Semenanjung Arab.


Anggota gerakan Wahhabi menyebut diri mereka sebagai al-Muwaḥḥidūn, “Unitarian,” sebuah nama yang berasal dari penekanan mereka terhadap kesatuan mutlak Allah (tauhid). Mereka menolak semua perbuatan yang berbau syirik / polytheisme, seperti mengunjungi makam-makam dan ziarah ke makam-makam orang suci, serta menganjurkan kembali ke ajaran asli Islam yang berlandaskan pada hukum al-QurʾAn dan Hadis (tradisi Muḥammad), dengan mengutuk semua perbuatan yang berbau bidʿah (inovasi). Teologi dan yurisprudensi (hukum Islam) Wahabi, masing-masing berasal dari ajaran Ibnu Taimiyyah dan sekolah hukum dari Ahmad ibn Hanbal, menekankan keyakinan secara literal dalam al-Qurʿan dan hadits dan pembentukan sebuah negara Muslim yang hanya didasarkan pada hukum Islam.



Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

KH. Thobary Syadzily

KH. Thobary Syadzily has written 70 articles

Beliau adalah Cicit dari Syaikh Nawawi Banten yang sangat gigih berdakwah untuk Islam Ahlusunnah Waljamaah

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>