Toleransi islam yang sebenarnya.

Toleransi islam yang sebenarnya.
Oleh : Moh Nasirul Haq
A’wan Syuriah PciNU Yaman.

Toleransi merupakan suatu istilah yang ramai di khalayak umum. Toleransi merupakan suatu sikap seorang individu dalam menghadapi lingkungan kehidupannya. Oleh karenanya toleransi ini menjadi sangat bergengsi untuk dibahas terutama di Negara yang penduduknya beragam latar belakang.

Toleransi secara Etimologi bermakna; dermawan, luwes, mudah, pemberian. Yakni mempermudah suatu urusan atau memberi kelonggaran.
Sementara secara syar’ie bermakna; “sedang –sedang atau tengah tengah dalam beraktifitas yakni tidak terlalu rewel dan tidak terlalu tidak perduli.” Boleh jadi seperti yang dikatakan Mufakkir islami Al Habib Abu Bakar Al Adni Tasamuh (toleran) tidak terlalu Ifroth (berlebihan) dan tidak terlalu Tafrith (menyepelekan).
Toleransi disini memiliki interpertasi kepada beberapa hal :
Pertama menunjukkan kepada semuanya bahwa sikap toleran merupakan suatu sikap yang melekat dalam syariat yang dibawa oleh Rosulullah s.a.w.dan agama yang dibawa oleh rosulullah s.a.w merupakan agama yang fleksible tidak terlalu ifroth dan tafrith, karena sesungguhnya cara ini merupakan cara ang sangat disukai oleh Allah s.w.t bagi setiap orang yang ingin mendapatkan ridlonya.

Kedua karena memang Allah s.w.t sendiri telah menyebutkan bahwa ummat ini adalah ummat yang Wasatiyah seperti dalam firmannya:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُواْ شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
Wasatiyah disini bermakna Puncak dan sumber kesempurnaan. Sebab yang berada di kedua sisinya adalah Ifroth dan Tafrith, yang mana keduanya adalah sumber keburukan dan kerusakan, Serta menjadikan nya menjadi pribadi yang adil dalam berikap di segala lini.

Ketiga mewanti wanti ummat islam dari sikap Ifroth dan Tafrith dengan peringatan langsung dan contoh-contoh perbuatan ummat terdahulu, serta menjelaskan akibat dari perilaku yang terlalu ruwet atau terlalu menyepelekan.

Bisa kita contohkan peringatan langsung tersebut para perintah agar kita tidak berlebihan dalam makan dan minum sebab allah tidak suka kepada orang yang isrof, isrof itu adalah suatu sikap yang melebihi batasannya.

Begitu juga sikap berlebihan yang dilakukan Ahlul kitab yang menganggap manusia sebagai tuhan, serta sikap pengikut nabi isa yang merasa mampu melakukan ibadah secara kontinyu hingga membikin aturan sendiri bagi mereka untuk menjadi “Rohbaniyah” yakni tidak menikah dan menghabiskan waktunya untuk beribadah, yang pada akhirnya mereka tidak melaksanakan apa yang mereka yakini sendiri dan banyak melakukan pelangaran didalamnya. Kesemuanya itu akibat dari sikap berlebihan yang bisa menyebabkan pelakunya justru meninggalkan apa yang menjadi perintah dasarnya.

Disisi lain Allah juga menjelaskan bagaimana sikap menyepelekan mereka terhadap undang undang Allah hingga mereka diberikan Adzab yang pedih di dunia dan akhirat.
Maka bisa kita simpulkan sikap ifroth (berlebihan) bisa mengeluarkan mereka dari lingkaran keimanan dan ketakwaan, sementara sikap tafrith (menyepelekan) bisa menyebabkan mereka di tolak dan di nistakan dari rahmat Allah s.w.t. sementara ummat yang Tasamuh (toleran) mengantarkannya menjadi ummat yang wasatiyah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah s.w.t dalam Al Qur’an.
Rosululloh dalam mencontohkan sikap toleran.

Sikap toleran jika melekat pada diri setiap orang akan memancarkan beberapa anggapan positif terhadap pelakunya diantaranya menunjukkan keutamaan pelaku sikap Toleran, seperti sikap yang diajarkan rosulullah s.a.w dalam urusan hutang piutang, rosulullah bersabda;
((دخل الجنة بسماحته قاضيا ومقتضيا))
“Masuk surga seseorang dengan sikap tasamuhnya (toleran) saat membayar hutang dan dihutangi.”

Maksudnya disini saat membayar hutang dia memberi lebih dari hutangnya, dan disaat dihutangi dia merelakan kekurangan dari hutangnya, sebab terkadang banyak orang rewel kikir untuk membayar dan pelit untuk merelakan , disertai dengan efek samping yang baik dari perbuatan itu (masuk surga) sehingga ini lebih mudah diterima oleh orang.
Contoh lain bagaimana rosululloh mengajarkan sikap toleransi dalam urusan jual beli, dengan harapan ummatnya bisa lebih unggul dalam mendapatkan keridloan dari Allah s.w.t di akhirat kelak.

Rosulullah s.a.w bersabda;
((رحم الله رجلا سمحا إذا باع ,وإذا اشترى, وإذا اقتضى))
“allah merahmati orang yang mempermudah saat menjual, dan saat membeli, serta saat membayar hutang.”

Tentu doa rosulullah s.a.w bagi pemilik sikap ini adalah puncak dari keistimewaan budi pekerti ini, sebab rosulullah tahu betul bahwa hanya ummatnya yang beriman saja yang akan mengamalkan budi pekerti ini.

Selanjutnya rosulullah juga mengingkari sikap berlebihan dalam soal ibadah, sebagaimana kisah 3 orang sahabat yang datang kerumah istri istri nabi menanyakan perihal bagaimana cara ibadah nabi guna bisa ia tirukan. orang pertama berkata; aku puasa terus dan tidak berbuka (tidak makan enak), Orang kedua berkata; aku selalu sholat malam, orang ketiga berkata aku meninggalkan wanita dan tidak menikah, lantas saat mendengar ketiganya itu rosulullah s.a.w menjawab; “ketahuilah Kalian yang telah berkata demikian, demi tuhan aku adalah paling takutnya kepada allah diantara kalian serta paling taqwanya orang diantara kalian, akan tetapi aku berpuasa dan berbuka, sholat dan tidur, dan menikahi wanita, barang siapa yang meninggalkan sunnahku maka dia bukan bagian dariku.”

Toleransi yang indah adalah toleransi yang tidak menyebabkan pelakunya dicela orleh orang lain, serta tidak megarah kepada kerusakan dan keburukan yang sekiranya bisa membahayakan sebagian orang, bahkan bisa jadi menyebabkan penyesalan atas pekerjaan yang dianggap baik itu. Sebagaimana yang dikatakan dalam firman Allah;
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا (29)
Ayat ini bermakna : agar kita tidak pelit untuk berbagi bahkan kikir seakan akan tangan kita dibelenggu hingga leher dan menyebabkan sikap pelit ini pada kebencian orang lain, begitu juga jangan terlalu dermawan sampai sampai memberikan segala yang kita punya hingga tak punya apa apa, tentu ini juga bisa menyebabkan terhalangnya orang yang seharusnya menerima hak dari harta itu.

Toleransi bisa menjadikan penerapan bagi tujuan agama islam itu sendiri yang mana agama islam ini tidak hanya dikhususkan untuk orang arab saja, atau khusus orang Indonesia saja, akan tetapi menjadi rahmat bagi seluruh alam tanpa terkecuali.

Sikap toleransi inilah yang bisa menyebabkan agama islam bisa diterima dan tersebar diseluruh penjuru dunia, islam tidak hadir dengan pedang, tidak juga dengan kebencian, akan tetapi islam adalah agama yang paling fleksible dan paling toleran serta pling menjaga hak hak pemeluknya yang tiada lain tujuannya mengantarkan setiap orang islam kepada kesempurnaan dunia dan akhirat.
Semoga bermanfaat.

Mukalla. 12 Agustus 2016

Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

Von Edison Alouisci

Von Edison Alouisci has written 18 articles

Masih Muda,Gaul,energik berasal dari Palembang Darussalam atau dikenal dengan kota hadramautnya Indonesia.dengan namanya yang ASING ditelinga dan lidah Indonesia sesungguhnya beliau Adalah ISLAM tulen sebagaimana umumnya nama nama EROPA barat yang beragama Islam.

beliau Adalah
-Peneliti dan penulis lepas paham paham ajaran Islam berpaham As sawad al a`zhom
-Senior/Ahli Bidang Tehnik Electro dan Electronika Disalah satu Perusahaan besar milik negara
-Anggota ORARI (Organasasi Radio Amatir Republik Indonesia) dgn Callsign YD4LLZ dibawah Lisensi Kominfo
-Cukup Menguasai Tehnologi IT
-Jebolan Al quds University,gaza.Palestina
-Berguru dengn beberapa Ulama secara langsung diberbagai tempat.

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>