Salat Istisqa Vs teknologi

Kami sebagai pelajar Islam, setelah melihat keberadaan teknologi yang semakin canggih ini, sangat bersyukut kepada Dzat Pencipta yang menganugerahi pengetahuan pada manusia sebagi pengelola dunia ini.

Namun kami punya masalah yang kami sendiri tidak bisa menjangkau untuk memecahkannya tanpa ada yang membantu baik secara langsung atau tidak langsung.

Dengan semakin canggihnya tehnologi masa kini hujan bisa didatangkan pada tempat yang kita kehendaki, dengan memakai alat-alat canggih dan terbukti beberapa kali dicoba berhasil.

Yang kami tanyakan adalah:

  1. Bagaimana pendapat bapak tentang hal tersebut diatas?
  2. Apakah nantinya akan timbul prasangkan salat istisqa tidak akan berlaku lagi sebagaimana fungsinya?

Jawaban:

Percobaan membuat hujan buatan itu memang pernah berhasil di daerah-daerah tertentu yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang antara lain udaranya cukup mengandung uap air.

Namun demikian. Bukan berarti salat istisqa’ tidak lagi diperlukan, sebab kenyataan menunjukkan bahwa bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh manusia, namun penentuan berhasil tidaknya percobaan tersebut, tetap berada di tangan Tuhan. Konon kabarnya, di daerah Jakarta pernah dilakkan usaha untuk membuat hujan, namun setelah terjadi mendung, tiba-tiba ada angin yang membawa mendung tersebut ketempat lain. Bagaimana pendapat Anda kalau terjadi hal seperti ini? Apakah masih diperlukan salat istisqa’?

Lebih dari itu, dengan salat tersebut bukan berarti Allah wajib mendatangkan hujan. Salat adalah berdoa dan berdoa adalah kewajiban bagi hamba dihadapan Tuhannya. Orang yang tidak mau berdoa dinilai Allah sebagai orang sombong.

Sumber : Koleksi Bahtsul Masail yang dimiliki oleh KH. A. Masduqi Machfudh, termasuk arsip Kolom Bahtsul Masail dari majalah PWNU Jawa Timur Aula, Bahtsul Masail Wilayah (PWNU) Jawa Timur, dan Bahtsul Masail pada muktamar maupun pra-muktamar NU.

Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

Bahtsul Masail

Bahtsul Masail has written 152 articles

Lembaga Bahtsul Masail atau disingkat LBM adalah sebuah lembaga yang berkecimpung pada pembahasan masalah-masalah kekinian yang berkembang di Masyarakat dengan berpedoman pada Al Quran dan Al Hadits dan Kutub at Turats para mujtahid terdahulu.

Dalam kategori ini terdapat dua macam hasil musyawarah bahtsul masail yaitu
Hasil Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh LBM NU dan Hasil Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Se Jawa Madura atau disingkat FMPP. Kedua lembaga ini masing-masing berdiri secara otonom dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan karena telah melalui pembahasan yang matang.

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>