Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning

Pesantren Baitul Hikmah Haurkuning Desa Mandalaguna Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya didirikan oleh KH. Saepuddin Zuhri Rohimahulloh pada Tanggal 18 bulan Agustus Tahun 1964 di atas sebidang tanah seluas kurang lebih 6300.M2.
Santri angkatan pertama terdiri dari 50 orang. 35 laki-laki dan 15 perempuan. Dengan tenaga pengajar seorang diri pendiri pesantren. Fasilitas pertama yang dibangun adalah Asrama putra ukuran 6×8 M, dengan bahan kayu, bambu dan atap kiray.

Pada usianya yang ke enam Tahun 1970 pesantren ini bekembang dengan jumlah Santri kurang lebih 150 orang putra/putri dengan fasilitas mesjid semi permanen, satu asrama putra dan satu asrma putri dengan tenaga pengajar pendiri dan pimpinan pesantren dan santri senior menjadi pengajar bagi Santri junior dimana system ini sekaligus menjadi ujian akhir bagi santri senior.

Pada kira-kira tahun 1975 dibangun asrama pertama semi permanen dua lantai dimana lantai dua menggunakan bahan papan kayu dengan bahan utama bangunan semen tanah, kapur dan  batu alam yang ada di sekitar komplek.

Pembangunan asrama ini sekaligus memberi kesempatan kepada para Santri untuk belajar keterampilan di bidang tembok menembok dimana sesepuh pesantren hanya mempekerjakan seorang tukang tembok dengan membawa sekitar lima buah sendok tembok yang digunakan oleh para santri untuk belajar memasang aduk dan batu secara bergantian.

Pada tahun 1978 sesepuh pesantren melakukan Ziarah ke tanah suci Makkah / Madinah untuk melaksanakan ibadah Haji, dan sekembalinya dari ziarah beliau mengumumkan nama pesantren Baitul Hikmah. Barangkali nama ini dimaksudkan sebagai tafaul kepada nama baitul Hikmah yang ada pada zaman Khalifah Harun Al-rasyid yang menjadi cikal bakal berkembangnya ilmu pengetahuan dunia islam, dimana produk-produknya banyak digunakan di pesantren-pesantren seperti yang kita saksikan hari ini.

Pada tahun 1979 terjadi gempa hebat yang merobohkan seluruh bangunan tembok semi permanen. Namun demikianlah Rahasia yang Maha Kuasa dan ini barangkali yang disebut musibah membawa  hikmah. Karena setelah peristiwa gempa itu semua bangunan didirikan dengan konstruksi permanen bertulang beton seperti yang kita sasksikan hari ini.

Perkembangan berikutnya dari pesantren ini adalah salahsatu bukti kepekaan sesepuh pesantren  dalam menyikapi perkembangan di tingkat Nasional di bidang pendidikan dimana pemerintah RI menetapkan kebijakan wajib belajar  9 tahun, yang dengan kebijakan ini anak tamatan SD/MI tidak bisa mesantren tanpa melanjutkan pendidikannya di tingkat SMP/MTS.

Untuk menyikapi kondisi ini, maka pada tahun 1994 Pimpinan pesantren memutuskan untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah, yang kemudian dilanjutkan dengan mendirikan Madrasah Aliyah sampai hari ini.

Profil Pesantren hari ini.
Kondisi Pesantren Baitul Hikmah hari ini adalah sebagai berikut:
-Sarana prasarana terdiri dari :
1.      Satu bangunan mesjid ukuran 12 m x28 m yang sudah mengalami beberapa pelebaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan .
2.      3 Asrama Putra.
3.      2 Asrama Putri.
4.      Madrasah Tsanawiyah dengan 22 ruang belajar.
5.      Madrasah Aliyah dengan 18 ruang belajar.
6.      3 Ruang Perpustakaan.
7.      2 Ruang Laboratorium Komputer.
8.      1 Ruang Laboratorium Bahasa

-Tenaga pendidik dan kependidikan:
1.      70 orang ustadz/ ustadzah pesantren.
2.      35 orang guru MTs.
3.      40 orang guru MA.
4.      5 orang Pegawai Tata Usaha MTs.
5.      4 orang peagawai Tata Usaha MA.
6.      3 orang tenaga Pesuruh.

-Sistem kepemimpinan :
Seorang pimpinan yang dibantu oleh beberapa orang wakil bidang, sekretaris dan bendahara.

-Sistem pengajaran.
Sistem pengajaran menggunakan methoda salafiyyah dengan sedikit modifikasi di sana-sini.

-prestasi yang pernah diraih.
1.      Pada MQK V Kab. Tasikmalaya Th. 2013
Bidang Lugoh : Juara 1 (4 orang), 2 (5 orang), 3 (3 orang)
Bidang Fiqih : Juara 1,2, dan 3
Bidang Balagoh : Juara 2 (2 orang)
Bidang Tarikh : Juara 2 (3 orang ), dan 3
Bidang Ushul Fiqih : Juara 3 (2 orang)
Bidang Akhlaq : Juara 1, 2 (4 orang), 3 (2 orang)
Bidang Hadist : Juara 2
2.      Juara umum II MQK V tingkat Kab. Tasikmalaya Th. 2013
3.      Pada MQK IV tingkat nasional di Lombok NTB,
Bidang Lugoh juara 1 (2 orang),  juara 2 (2 orang)
Bidang Fiqih juara 2
Bidang Tarikh dan Ushul Fiqih juara 3
4.      Juara umum II MQK IV Tingkat Kab. Tasikmalaya Th. 2011
5.      Juara 1 Biantara dan Syarhil Al-Qura’n pada PHBI 1432 H oleh Ikatan Pengurus OSIS Tasikmalaya Th. 2011
6.      Juara 1 Fahmil AL-Qur’an Tingkat Prov. Jawa Barat Th. 2010
7.      4 orang meraih juara 2 bidang Lugoh dan Fiqih pada MQK III tingkat Nasional di Kalimantan Th. 2008
8.      3 Orang  juara 1 bidang LUGOH pada MQK II tingkat Nasional di Lirboyo Th. 2006

-Hubungan Masyarakat.

Salah satu faktor bisa bertahan dan berkembangnya pesantren ini adalah keberhasilan pesantren dalam menjalin hubungan baik dan kerjasama dengan masyarakat sekitar sejak berdiri sampai hari ini.

Untuk itu pada kesempatan ini kami atas nama Pimpinan Pesantren menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan serta rasa bangga kami kepada para tokoh dan masyarakat sekitar atas bantuan, dukungan dan kesetiaannya kepada pesantren ini.