Tradisi ‘Misuh’ Ternyata Ada Di Mana2
Oleh : Ustadz Dafid Fuadi
Ucapan umpatan yang dikenal dg istilah ‘misuh’ (bhs Jawa) sudah dikenal di semua bangsa, bahasa dan kalangan. Tidak ketinggalan, kalangan Wahhabi pun juga terbiasa melakukannya, bahkan seorang ulama Wahhabi dari Dammaj Yaman yang bernama Muqbil bin Hadi Al Wadi’i (1933–2001) juga melakukan hal yang sama. Di kalangan Wahhabi, Muqbil bin Hadi Al Wadi’i ini dinobatkan sebagai Muhaddits (pakar hadits) ke dua setelah Muhammad Nashiruddin al Al Albani ((1914 -1999).
Salah satu bukti ‘misuh’ Muqbil bin Hadi Al Wadi’i ini adalah di kitab karyanya yang membantah Syaikh Yusuf Qaradhawi, bahkan ‘misuhnya’ diabadikan dalam judul kitabnya yaitu إسكات الكلب العاوي يوسف بن عبدالله القرضاوي (Iskatul Kalbil ‘Awi Yusuf bin Abdullah Al Qaradhawi) (Membungkam Anjing Menggonggong, Yusuf bin Abdullah Al Qaradhawi).
Melihat kalimat dalam judul kitabnya ini jelas, bahwa kata ‘Yusuf bin Abdullah Al Qaradhawi’ merupakan badal dari kata al Kalbil ‘Awi, shg bisa dipahami bahwa yg dimaksud dg ‘Anjing Menggonggong’ itu adalah Syaikh Yusuf Qaradhawi.
Jadi Muqbil bin Hadi Al Wadi’i ketika membantah Yusuf Qaradhawi diawali dengan ‘Misuh’ dulu “Anjing” yang mungkin bisa diperhalus dengan kata “Asu”, mungkin menurutnya adalah ‘Misuh Syar’i’.
Bagi yang ingin melihat langsung cara ‘misuh’ Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i bisa download kitab karyanya tsb di :
http://www.ajurry.com/vb/attachment.php…