Mengungkap Dosa-Dosa Buya Yahya
Untuk sekedar diketahui, saya (penulis) bukanlah murid dari Buya Yahya. Saya hanya tahu bahwa beliau adalah seorang ulama’ terkenal dari Cirebon, Jawa Barat
Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya bagi saya yang awam ini untuk menghormati para ulama’ baik yg saya kenal langsung maupun yang tidak saya kenal secara langsung. Karena dari para ulama’ lah saya mendapat pengetahuan tentang agama yang saya yakini
Alangkah terkejutnya saya ketika seorang teman mengirimkan sebuah tulisan berjudul: Dosa dosa Buya Yahya. Tak hanya itu, ketika saya buka grup grup yg saya ikuti, ramai berita tentang itu
Terdorong oleh rasa penasaran, saya pun membaca berita itu dengan seksama. Kata demi kata, kalimat demi kalimat, serta alinea demi alinea
Setelah saya baca berulang kali, saya heran juga, kirain Buya Yahya melakukan dosa apa? Membunuh? Memfitnah? Mengkafir²kan?. Yang mana dosanya?. Oh, saya tahu, ternyata isinya kurang lebih ada beda pandangan antara Buya Yahya dan KH. Said Aqil. Ada juga disebutkan bahwa Buya Yahya menghina ulama’ dan NU, tapi saya tidak berhasil menemukan kalimat penghinaannya, di bagian akhir tulisan disebut bahwa sumber berita adalah wawancara dengan anak muda Cirebon
Namun bagaimana pun baik Buya Yahya maupun KH. Said Aqil adalah ulama’ yang saya kagumi, saya tahu bahwa mereka berdua bukanlah seorang Nabi yang ma’shum (bersih dari dosa).
Sebagai seorang aswaja saya pribadi sangat prihatin dengan tulisan yang seakan meretakkan hubungan sesama aswaja itu, Ya Allah, ada-ada saja penulis berita ini….
Yang paling menarik bagi saya adalah tanggapan para pembaca berita ini
▶ Ada yang sangat menikmati berita ini bahkan menyebarkannya dengan hati senang. Mungkin dianggapnya ini bagian dari ibadah….
▶ Ada lagi yg bersikap marah atas tersebarnya berita semacam ini. Saya tahu, mereka tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun Buya Yahya adalah sosok ulama’ panutan yang dicintai umat. Minimal murid² beliau. Wajar sekali
▶ Ada juga yg bersikap seperti saya, memilih tidak tertarik untuk membahasnya. Toh beritanya pun juga sulit dipertanggung jawabkan kebenarannya. Terkesan diberikan judul seheboh mungkin dan tidak disertai bukti kuat. Wallahu a’lam
Marilah berhati-hati dalam menerima berita, banyak hal yg harus kita lakukan untuk agama dan negara yg kita cintai
Musuh kita sangat banyak. Ada yang menyerang Islam secara terang terangan, ada yang memusuhi secara halus. Ada yg suka mengkafir kafirkan, dan banyak pula yang menggiring opini kita untuk sebuah kepentingan
Penulis mengajak dengan kerendahan hati agar sesama Aswaja bersatu membentengi umat dari faham-faham yang merusak aqidah Islam
Umat saat ini sangat butuh sosok ulama’-ulama’ yang meneruskan perjuangan ulama’ kita zaman dahulu jangan sampai kita tertipu dengan isu-isu yang membuat retak sesama aswaja
Hanya kepada Allah aku serahkan semua urusan. Ya Allah, selamatkanlah kami dan kaum muslimin dari buruknya fitnah akhir zaman
Salam ukhuwah
✍ Misbah Munir Alwy
seorang penuntut ilmu di Malang, Jawa Timur
assalamualaikumm
terimakasih.. atas kebijaksanaan antum..saya sndri dari cirebon..Alhamdulillah deket sama Guru buya yahya..
izin sare ya…
Alhamdulillah… semoga beliau segera diberi kesembuhan
Kagum sma buya yahya..