Ass Wr Wb
Mau tanya nih…apa hukumnya jika seorang ayah telah salah mengucapkan azan dan qomat ketika anaknya lahir (azan disebelah kiri dan qomat disebelah kanan)??? apakah harus diulang…(anak tersebut sudah besar)
Ketika lahir seorang anak (baik laki-laki atau perempuan), disunahkan untuk dibacakan adzan ditelinga kanannya dan iqomah di telinga kirinya dengan menghadap kiblat. Adzan dan iqomah ini boleh dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan. Waktu kesunahannya adalah langsung setelah proses kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar pertama yang didengar oleh si bayi adalah seruan kalimat tauhid. Disamping itu bermanfaat juga untuk penjagaan bayi dari gangguan ummu shibyan (jin yang suka mengganggu bayi), sebagaimana hadits riwayat Abi Ya’la :
من ولد له مولود فاذن في اذنه اليمنى واقام في اذنه اليسرى لم تضره ام الصبيان
Barang siapa terlahir baginya seorang anak lalu beradzan di telinga kanannya dan beriqomah di telinga kirinya, maka tidak akan diganggu oleh ummu shibyan”
Oleh karena itu, jika lupa membacakan adzan dan iqomah atau salah tempat dalam membacanya, maka tidak ada kesunahan lagi untuk mengulanginya.
إعانة الطالبين – (ج 2 / ص 385)
(قوله: حين يولد) متعلق بحنكه. ومن المعلوم أن المراد بالحينية: العقيبة، وحينئذ فانظره مع قوله السابق عقب الوضع، المجعول قيدا لكل من الاذان والقراءة والاقامة، فإنه يقتضي أن الاذان وما بعده مقدمان، وهذا يقتضي أن التحنيك مقدم وهذا خلف. ثم رأيت المنهاج قيد الاذان والاقامة بحين الولادة، ولم يقيد التحنيك به، بل ذكره بعد القيد المذكور، وعبارته مع التحفة: ويسن أن يؤذن في أذنه اليمنى، ثم يقام في اليسرى حين يولد، وأن يحنكه بتمر. اه. وهو يفيد أن الاذان وما بعده مقدمان على التحنيك، ويمكن أن يقال إن مراده بالحينية: أن يكون بعد الاذان وما بعده. فتنبه.
المجموع – (ج 8 / ص 442)
(الثانية عشرة) السنة أن يؤذن في اذن المولود عند ولادته ذكرا كان أو انثى ويكون الاذان بلفظ اذان الصلاة لحديث أبي رافع الذي ذكره المصنف * قال جماعة من أصحابنا يستحب أن يؤذن في اذنه اليمنى ويقيم الصلاة في اذنه اليسرى * وقد روينا في كتاب ابن السني عن الحسين بن علي رضى الله عنهما قال (قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من ولد له مولود فاذن في اذنه اليمنى واقام في اذنه اليسرى لم تضره ام الصبيان) وام الصبيان التابعة من الجن * ونقل أصحابنا مثل هذا الحديث عن فعل عمر بن عبد العزيز رحمه الله
Forsan Salaf adalah situs yang dikelola Yayasan Sunniyah Salafiyah. Memuat bahasan-bahasan ilmiah yang mendalam dan bisa dipertanggungjawabkan. Seluruh isi telah disaring dan dikaji ulang oleh sebuah tim yang berada di bawah pengawasan Habib Taufik bin Abdulkadir Assegaf.
Kami sangat senang dengan web anda, sudah lama saya cari tulisan tentang adzan bayi dan kami dapatkan di artikel antum ini.
Terima kasih semoga semakin sukses.
@ Ali jufri, wa’alaikum salam Wr. Wb.
alhamdulillah, mudah-mudahan semua tulisan kami bermanfaat bagi semua kaum muslimin dan menjadi catatan amal kebaikan kami, Amin…
Salafi says:
Maju Terus Forsansalaf
BUBARKAN SYI’AH & WAHABY YG MENGAKU SALAFY
zakysegaf says:
alhamdulillah…afwan hadits dari abu ya’la tadi hadits shoheh ya..
apakah rasul sendiri mengadzani anak beliau sayyidatuna fatimah?
afwan wa sukron
@ zakysegaf, Hadits dari Abu Ya’la diatas dalam kaitannya dengan selamatnya bayi yang diadzani dari gangguan jin Ummu shiyan bukanlah hadits shohih namun diriwayatkan oleh banyak riwayat sehingga tergolong hadits HASAN LIGHOIRIH, apalagi hadits itu hanya untuk fadho’ilul a’mal (keutamaan dari suatu amal). Adapun kesunahan mengadzani bayi telah ditetapkan dengan hadits yang kuat yang sangat memungkinkan dijadikan hujjah untuk menetapkan kesunahannya, seperti hadits riwayat dari Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, al-Baihaqi, at-Thobaroni dan lainnya barikut :
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى رَافِعٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَذَّنَ فِى أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِىٍّ – حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ – بِالصَّلاَةِ.
Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya berkata :” aku melihat Rasulullah SAW mengadzani di telinga syd Hasan bin ALi saat dilahirkan oleh sydt Fatimah dengan adzan shalat “.
Adapun mengadzani sydt Fatimah belum ada riwayatnya, hal ini dimungkinkan karena sydt Fatimah sebelum diutus sebagai Rasul yang berarti belum turun syari’at (perintah untuk mengadzani bayi yang lahir).
zakysegaf says:
Jazakallahu Khairon…Alhamdulillah Tambah ilmu neh….
Ass. Wr. Wb.
Kami sangat senang dengan web anda, sudah lama saya cari tulisan tentang adzan bayi dan kami dapatkan di artikel antum ini.
Terima kasih semoga semakin sukses.
Wassalam
@ Ali jufri, wa’alaikum salam Wr. Wb.
alhamdulillah, mudah-mudahan semua tulisan kami bermanfaat bagi semua kaum muslimin dan menjadi catatan amal kebaikan kami, Amin…
Maju Terus Forsansalaf
BUBARKAN SYI’AH & WAHABY YG MENGAKU SALAFY
alhamdulillah…afwan hadits dari abu ya’la tadi hadits shoheh ya..
apakah rasul sendiri mengadzani anak beliau sayyidatuna fatimah?
afwan wa sukron
@ zakysegaf, Hadits dari Abu Ya’la diatas dalam kaitannya dengan selamatnya bayi yang diadzani dari gangguan jin Ummu shiyan bukanlah hadits shohih namun diriwayatkan oleh banyak riwayat sehingga tergolong hadits HASAN LIGHOIRIH, apalagi hadits itu hanya untuk fadho’ilul a’mal (keutamaan dari suatu amal). Adapun kesunahan mengadzani bayi telah ditetapkan dengan hadits yang kuat yang sangat memungkinkan dijadikan hujjah untuk menetapkan kesunahannya, seperti hadits riwayat dari Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, al-Baihaqi, at-Thobaroni dan lainnya barikut :
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى رَافِعٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَذَّنَ فِى أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِىٍّ – حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ – بِالصَّلاَةِ.
Dari Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya berkata :” aku melihat Rasulullah SAW mengadzani di telinga syd Hasan bin ALi saat dilahirkan oleh sydt Fatimah dengan adzan shalat “.
Adapun mengadzani sydt Fatimah belum ada riwayatnya, hal ini dimungkinkan karena sydt Fatimah sebelum diutus sebagai Rasul yang berarti belum turun syari’at (perintah untuk mengadzani bayi yang lahir).
Jazakallahu Khairon…Alhamdulillah Tambah ilmu neh….