MASALAH AIR PERASAN KURMA.
Dalam literatur madzhab hanafiyah Nabidz di bagi 3 ;
1_ air yg di masuk kan kurma tapi rasa manis dr air itu belum keluar ( masih encer kalau di tuang)yg tidak di masak dan belum sampai batas memabuk kan,,ini bil ittifaaq aimmah al-arba’ah (4MADZHAB ) BOLEH
di pakai berwudhu
2_ada nabidz yg kental krn terlalu lama di rendam sehingga kalau di minum bisa memabuk kan,,ini sepakat aimmah al-arbaah (4 Madzhab) tdk boleh di pakai untuk berwudhu
3- air nabidz yg masih encer(baru beberapa hari) tdk memabukkan juga dan tidak pula di masak tp rasa manis nya sudah keluar maka ada ikhtilaf di antara aimmah….
a_Imam abu hanifah berpendapat kalau tidak ada air maka boleh wudhu pake air tersebut.
b_Imam yg 3 dan imam abu yusuf berpendapat tidak boleh,,cukup tayammum saja
c_ Imam muhammad berpendapat wudhu dan tayammum dua2 nya di kerjakan.
Wallohu a’lam