
Pekalongan, NU Online
Habib Luthfi bin Yahya Rais Aam Idaroh Aliyah Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdiyyah (JATMAN) memimpin ikrar ‘bela negara’ pada acara penutupan Konferensi Internasional Ulama yang berlangsung Jum’at (29/7) di Kanzus Sholawat Pekalongan.
Ikrar kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk komitmen bangsa Indonesia, khususnya yang hadir di majelis penutupan yang dihadiri oleh ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia dan tamu delegasi konferensi dari 40 negara.
Dikatakan Habib Luthfi, bentuk perwujudan dari kesetiaan terhadap NKRI ialah melakukan ‘bela negara’. Untuk hal itu. Dirinya meminta kepada seluruh tamu yang hadir untuk melakukan ikrar. Habib Luthfi berharap ikrar ini didengar oleh seluruh bangsa Indonesia.
“Wahai bangsaku, relakah negeri kita ini terpecah belah? Jika tidak, ikuti kata-kata saya, bismillaahirrahmaanirrahiim, asyhadu ala ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah, radhiina billahi robba, wa bil islami dina, wa bi muhmmadin nabiyya wa rasula. Kami berikrar, bela negara adalah wajib, bela negara adalah, bela negara adalah wajib!” tegas Habib Luthfi serempak diikuti ribuan masyarakat yang hadir.
Dikatakan Habib Luthfi, ikrar bela negara yang dia lakukan merupakan suatu bentuk penegasan dari kegiatan Konferensi Internasional Ulama Thariqah yang berlangsung selama 3 hari sejak 27-29 Juli 2016. Dari kegiatan yang digelar di Hotel Santika dan Gedung Djunaid Pekalongan, peserta konferensi menghasilkan 15 konsensus atau kesepakatan bersama untuk dapat ditindaklanjuti di negara masing-masing peserta.
Habib Luthfi berharap, kegiatan konferensi internasional yang telah menghasilkan 15 butir kesepakatan dapat diambil manfaat dan dilaksanakan dengan segera, sehingga tujuan untuk mendorong negara yang damai dalam bingkairahmatan lil alamin dapat segera terwujud, khususnya di Negara-negara yang saat ini sedang dilanda konflik.
Selaku tuan rumah, Habib Luthfi meminta maaf kepada semua pihak, khususnya kepada peserta konferensi jika dalam pelaksanaan ada yang kurang berkenan dan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang telah mensupport kegiatan yang telah menhasilkan banyak manfaat bagi bangsa dan negara ini.(Abdul Muiz/Fathoni)