Pada dasarnya tujuan hidup manusia didunia ini ada dua perkara yaitu, ingin selamat dan bahagia dunia-akhirat .
Tujuan yang hendak ditempuh manusia diatas itu sangat berat dan sangat sulit, maka jika manusia salah cara menempuhnya kedua-duanya akan lepas daripadanya, sehingga menjadi manusia yang sengsara di dunia dan di akhirat.
Menjadi manusia selamat di dunia itu sangat sukar dan sulit sebab di dunia itu banyak sekali bahaya yang selalu mengancam keselamatan manusia itu sendiri.
Tetapi bahaya dan penyakit yang mengancam manusia itu dapat dihindari oleh manusia yang mengerti, yaitu mengerti bagaimana cara menghindarinya.
Perlu kita ketahui bahwa penyakit yang sangat berbahaya dalam kehidupan manusia adalah penyakit hati. Penyakit yang selalu membawa manusia pada perasaan gelisah memikirkan dunia. Sehingga manusia sering lupa diri dan terbawa ke tindakan–tindakan jahat demi untuk sekedar mencapai kesenangan duniawi semata.
Banyak diantara kita, yang masih suka berjudi, mencuri atau korupsi untuk mendapatkan harta yang banyak, atau mereka menjadi bakhil karena takut harta bendanya berkurang. Dan lebih-lebih mereka ada juga yang lupa dengan amanat yang diembannya, hanya karena tergiur oleh gelimang tahta, harta dan wanita. dan masih banyak lagi tindakan-tindakan batil lainnya. Perbuatan-perbuatan itu merupakan tindakan yang salah jalan, yang hanya membawa kita celaka didunia dan di akhirat.
Maka satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah, kita wajib bersyukur kepada Allah Ta’ala. Kita menjadi beriman dan tidak kufur kepada-Nya. Nikmat iman inilah nikmat yang paling besar yang harus disyukuri. Dan suatu kewajiban bagi kita sekalian untuk mempertahankan hal ini agar lekat didalam jiwa kita.
Kemudian, tawakal kepada Allah Ta’ala merupakan kunci kesuksesan bagi kita. Dimana kita harus mengawalinya dengan kesabaran dalam mempertahankannya dengan perjuangan yang gigih. Dengan demikian, tidaklah mustahil kita akan menjadi manusia yang mencapai keinginan atau cita-cita yakni, berbahagia di dunia dan di akhirat.
Selanjutnya coba kita menengok sejenak apa yang telah terjadi pada saudar-saudara kita di negeri tercinta kita ini. Banyak diantara mereka yang terpolusi oleh penyakit hati, Apalagi dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan masalah yang bertentangan dengan keyakinan kita. Guna menangkis semua godaan itu dibutuhkan iman yang kokoh, yang Insya’ Allah kelak bisa menjadikan kita seorang mukmin yang sejati.
Didalam Alqur’an, bukankah kita telah diperingatkan Allah dalam menghadapi ujian : “ Dan Allah berbuat demikian , untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu ”. (Q.S. 3 : 154)
Oleh karena itu, segala yang menjadi pengalaman hidup kita selayaknya kita sikapi sebagai ujian dari Allah, sekaligus nanti yang bisa membersihkan hati kita dengan cara berupaya untuk lulus dari liku-liku diperjalanan hidup kita.
Berikut ini sebuah anekdot tentang rayuan syaitan yang dapat menaklukan 4 Kyai. Semoga kisah ini dapat memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita. Dan selanjutnya bisa kita jadikan bahan renungan.
Konon, ada kyai alim yang akan menebang pohon , karena setelah diselidiki, pohon yang sangat lebat itu dijadikan sesembahan oleh masyarakat sekitar.
Syaitan menghampiri. “ Untuk apa kamu menebang pohon, nanti kamu bisa dituduh mengganggu stabilitas nasional. Bisa-bisa kamu dicap kyai yang menyulut terjadinya kerusuhan demi kerusuhan. Bagaimana kalau kuberi uang 10 juta untuk dirimu, anak dan istrimu? Pondok pesantrenmu kubantu dan masjidmu akan kubangun lebih megah lagi.” “Okey, setuju, “ ujar kyai pertama.
Kyai kedua datang untuk menebang pohon tadi. Syaitan merayu dengan rayuan manis,” Jangan tebang nanti kuberi engkau pangkat dan jabatan. Bahkan kamu akan kuberi fasilitas kursi D 5, yaitu : Datang, duduk, dengar, diam dan duwit.” “Kalau begitu ayo…, “ kata kyai kedua.
Kyai ketiga disogok dengan wanita nan cantik jelita dan takluk juga.
Kini tinggal kyai keempat. Ketika akan menebang pohon, syaitan berusaha menghalaginya, si kyai tetap bersikukuh hingga terjadilah pertarungan antara keduanya, dan kemenangan berada dipihak sang kyai, hingga syaitan tersungkur dan berada dalam posisi terdesak sebelum akhirnya menyerah.
Namun rupanya tak ada kata menyerah bauat syetan, karena kalah dalam pertarungan ia pun mencoba cara lain, lalu si syetan berjanji akan menyelipkan uang dibawah sajadahnya, seraya berujar, “ Selama 1 bulan kedepan, jangan kamu tebang! Setelah itu, baru akan kuberi uang lagi.”“ Boleh,”jawab kyai keempat.
Setelah sampai 1 bulan, dilihat uang dibawah sajadahnya sudah habis,” Mana syaitan kok tak memberiku uang lagi? mana? Sungguh ingkar janji kau wahai syaitan. Kalau demikian caranya, akan kutebang pohon itu.”
Dikisahkan, ketika pak kyai keempat akan menebang pohon yang dikeramatkan dan disembah oleh orang banyak kedua kalinya, syaitan melawan dengan sekuat tenaga. Syaitan memegang dada kyai dan akan memukulnya. Syaitanpun memenngkan pertarungan.
Sekarang kamu akan kalah wahai pak kyai, aku akan menang. Sebab, dulu kamu ikhlas karena Allah semata. Tentu kamu akan dibantu oleh Allah dan kemenangan akan berpihak kepadamu. Tapi, kini aku akan menang dengan kemenangan yang gilang gemilang, karena kamu akan menumpas kebatilan semata-mata karena mengharap hadiah uang, “ kata syaitan bangga.
Assalamu’alaikum..! Forsan sekarng didaerah saya mau ada pilihan bupati baru, nah bagaimana menerima uang yg intinya disuruh nyoblos calon tsb ? andai dia(yg ngasih uang) katanya ikhlas tp ketika perhitungan suara akhirnya kalah dan yg bnyk ujung2nya adalah kekecewaan, berarti dia ngasih gak ikhlas hanya ingin jd bupati tp bkn lilahi ta’ala. nah bgmana di terima atau d tolak atau memang itu sudah rezeki kita, katanya orang2(rzqi kok di tolak). Oya bagaimana sabar masalah akherot (melakukan kebaikan)dan sabar masalah dunia? dan apakah sbr ada batasnya? Syukron kasir
wassalam..
assalamualaikum,,ustd ana copy ya artikelx sebelumx syukron
@ Abl, wa’alaikum salam Wr. wb.
Pemberian dari seorang calon pejabat dengan adanya tendensi agar dipilih, adalah termasuk RISYWAH (suap-menyuap) yang diharamkan dan diancam dengan laknat oleh Rasulullah SAW. Hal ini melihat bahwa suap-menuap tidak harus pada seorang hakim, melainkan mencakup pada semua aspek manusia termasuk masyarakat yang memilih calon pemimpin daerah. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan sama sekali untuk diterima.
Kesabaran dalam melaksanakan taat atau kebaikan sebagaimana dijelaskan oleh alhabib Abdullah Al-Haddad adalah dengan cara giat melaksanakan ibadah yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan ALlah dengan hati yang hadir dan ikhlas.
@ nashir, Wa’alaikum salam Wr. Wb.
Kami persilahkan kepada anda untuk share artikel ini, guna semakin tersebar kemanfaatannya untuk umat muslimin.
Syukron kasir wa jazakumullah bikhoiril jaza
Oya lupa..! q pengen tanya apakah kiyai2 itu mungkin pnya qoul/dalil sendiri soalnya kebanyakan malah kiyai yg terpandang/terkenal jadi sasaran pertama padahal mereka tentunya tau hukum serta akibatnya dan mereka(para calon)dgn janji2 yg baik (di bangun pondoknya/musola/masjid/menanggung biaya anak yatim dll, dan kenyataan kiyai si A saat ad kmpnye no 1 ini ikut untuk menarik simpatisan dan kiyai si B no 2 dan si C no3 demi memperjuangkan pondoknya masing2. Memang susah dan berat hidup jadi orang yang baik. Ya Allah selamatkanlah aku dan para ulama warisatul anmbiya ini dari Tasy walmurtasy finnar amin
@ Abl, mohon maaf, kami tidak mau mengomentari apa yang bisa menimbulkan kesalahpahaman di website ini.
Tapi yang jelas, ulama’ terbagi menjadi dua : ulama’ dunia dan ulama’ akhirat. Ikutilah ulama’ akhirat yang akan mengantarkan anda menuju jalan akhirat, menuju keridhoan ALlah.
Ga pa2, klo itu memang yg terbaik, semoga kita sbg org islam bisa menjadi rohmatal lil ‘alamin, syukron
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Mau tanya ustad.
Bagaimanakah hukumnya mengharapkan barokah dri para ulama’? misalnya kiyai.
Seperti yg kmarin saya alami. Di acara houl seorang ulama’ besar di pondok pesantren, disana beratus-ratus orang dari berbagai daerah rela berdesak-desakan untuk bertemu kyai/bu nyai hanya untuk mendapatkan barokah. Bahkan banyak orang yang pingsan dan anak2 yg menangis karena tidak kuat.
Apakah hal tersebut termasuk perbuatan syirik?
Apa sebenarnya makna dari barokah/berkah itu sendiri?
Mhon penjelasannya.
Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Eb.
@ Ifa, wa’alaikum salam wr. wb.
Mengharap Berkah (Tabarruk) pada dasarnya diperbolehkan, khususnya dengan Rasulullah atau orang sholeh dan para ulama’. Namun demikian, harus sesuai dengan aturannya hingga tidak menyebabkan kesyirikan yaitu dengan tetap meyakini bahwa semuanya adalah atas kehendak Allah semata, dan tidak menentang pada syari’at Allah SWT. Sehingga jika dibarengi dengan kemunkaran seperti berdesak-desakan hingga terjadi IKHTILATH (campur aduk) antara laki-laki dan perempuan, maka diharamkan.
Lebih jelasnya terkait hukum tabarruk, bisa anda lihat di artikel kami yang berjudul :”TABARRUK AJARAN ISLAM” atau bisa langsung klik disini.
terima kasih ustad,
ternyata masih banyak yang memperdebatkan jga…
assalamu`alaikum…
afwan ustdz,
mhon izin copas,
agarbermnfa`at bwt yg lainnya..
sykrn
@ akhi, wa’alaikum salam wr. wb.
Kami persilahkan kepada anda untuk copas artikel ini selama bermanfaat bagi anda atau yang lainnya.