Bolehkan Mengucapkan ‘Semoga Panjang Umur’? (أَطَالَ اللَّهُ بَقَاءَك)
Biasanya doa semacam ini disampaikan saat ulang tahun. berkenaan dengan mengucapkan doa tersebut ditemukan referensi dalam kitab Salaf, dan hukumnya ditafsil:
أسنى المطالب – (ج 20 / ص 395)
( وَأَمَّا الطَّلْبَقَةُ ) أَيْ التَّحِيَّةُ بِهَا وَهِيَ أَطَالَ اللَّهُ بَقَاءَك ( فَقِيلَ بِكَرَاهَتِهَا ) قَالَ الْأَذْرَعِيُّ وَفِيهِ نَظَرٌ بَلْ يَنْبَغِي أَنْ يُقَالَ : إنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الدِّينِ أَوْ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ وُلَاةِ الْعَدْلِ فَالدُّعَاءُ لَهُ بِذَلِكَ قُرْبَةٌ وَإِلَّا فَمَكْرُوهٌ بَلْ حَرَامٌ
“Doa semoga panjang umur, dikatakan hukumnya makruh. Al-Adzrai berkata: “Hukum makruh perlu dikaji kembali. Perinciannya, jika doa disampaikan kepada orang yang taat dalam agama, atau ahli di bidang ilmu, atau pemimpin yang adil, maka mendoakannya dengan panjang umur adalah boleh. Jika bukan kepada mereka maka makruh bahkan haram” (Syaikhul Islam Zakariya al-Anshori, Asna al-Mathalib, 20/395)
Maksud hukum makruh dan haram adalah jika mendoakan umur panjang kepada orang yang tidak beribadah, tidak berilmu atau pemimpin dzalim, maka tidak diperbolehkan.
wah artikel sangat baik