Di dalam kitab ” Hilyatul Awliya’ wa Thabaqhaatul Ashfiya’ (حلية الأولياء و طبقات الأصفياء)” karya Al-Hafidz Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah Al-Ashfiya’ jilid 9 halaman 133 cetakan “Al-Maktabatus Salafiyah” diterangkan tentang pembagian bid’ah:
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Ajiri, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al-‘Athsya, telah menceritakan kepada kami Ibrahim Al-Junaed, telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya sambil berkata: Aku telah mendengar Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i berkata: Bid’ah itu ada 2, yaitu 1. Bid’ah Mahmudah (Terpuji) dan 2. Bid’ah Madzmumah (Tercela). Maka apabila sesuatu yang sesuai dengan Sunnah Nabi saw, maka dinamakan Bid’ah Mahmudah (Terpuji). Sedangkan, apabila sesuatu yang menyelisihi / bertentangan dengan Sunnah Nabi saw, maka dinamakan Bid’ah Madzmumah (Tercela).
Dan diambil hujjah (argumentasi) dengan ucapan Umar bin Khatthab di dalam masalah tegaknya Ramadhan: Sebaik-baik bid’ah, bid’ah inilah.
Oleh: Thobary Syadzily