Nama kitab: Syarh ash-Shudur bi Syarhi Hal al-Mawta wa al-Qubur.
Karya: Imam Jalaluddin as-Suyuthi
Cetakan: Darul Fikr, Beirut – Libanon.
BAGIAN PERTAMA
Halaman 268
BAB MENERANGKAN TENTANG BACAAN AL-QUR’AN UNTUK MAYIT ATAU BACAAN AL-QUR’AN DI ATAS KUBURAN.
Para ulama telah berbeda pendapat mengenai sampainya pahala bacaan Al-Qur’an kepada orang yang sudah meninggal dunia. Jumhur ulama dan ketiga Imam Madzhab berpendapat bahwa pahala bacaan Al-Qur’an sampai kpada orang yang sudah meninggal. Namun, Imam Syafi’i berpendapat lain karena bersandarkan pada firman Allah ta’ala yang berbunyi:
وَأَن لَّيْسَ لِلإِنسَانِ إِلاَّ مَا سَعَىٰ
“Dan bahwasanya seorang manusia itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakannya. (Q.S. An-Najm {53}: 39).
Para ulama yang menyatakan bahwa pahala bacaan Al-Qur’an tersebut sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia menanggapi ayat tersebut di atas dengan beberapa pandangan sebagai berikut:
1. Ayat tersebut sudah dinasakh (dihapus) oleh ayat yang berbunyi:
وَٱلَّذِينَ آمَنُواْ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَاهُمْ مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ ٱمْرِىءٍ بِمَا كَسَبَ رَهَينٌ
“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka[1426], dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (Q.S. Ath-Thur {52}: 21).
2. Ayat tersebut dikhususkan bagi kaum Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Sdangkan bagi umat Nabi Muhammad akan memperoleh apa yang diusahakannya dan yang diusahakan orang lain untuknya. Yang demikian ini menurut pendapat Ikrimah.
3. Yang dimaksud dengan “Seorang manusia” di sini adalah orang kafir. Sdangkan bagi orang mukmin adalah apa yang diusahakan olh dirinya dan yangh diusahakan orang lain untuknya. Yang demikian ini menurut pendapat Rabi’ bin Anas.
4. Seseorang tidak akan memproleh apapun selain yang diusahakannya melalui jalan yang telah ditetapkan kecuali yang diperoleh dari jalan keutamaan. Olehkarena itu, booleh jadi Allah akan menambahkan baginya pahala sesuai dengan kehendak-Nya. Yang demikian ini menurut pendapat Al-Husain bin Al-Fadhal.
5. Huruf lam (ل) pada kalimat “Lil insani” dalam ayat tersebut bermakna ” ‘ala “. Tegasnya: “Laisa ‘alal insani illa maa sa’aa.
Halaman Berikutnya Pages 2
Artikel Bermanfaat Lainya
Pages: