PERTANYAAN
Ibnu Ahmad Alatas
af1,ana mau tanya,apab ila seorng hamba bertaubat dan dia menyesali perbuatan dosa2nya yang lalu ,kemudian di suatu hari dia melakukan perbuatan dosa tersebut,a pakah taubatnya di terima??
JAWABAN
>>> Pengrajin Mukena Bordir:sca ra teori pasti dterima
>>> Nur Isna:Allah ghofurur rokhim. Sebsr dan setinggi ap dosa kita asal bkn syirik,ins ya allah d ampuni. Klw bisa y..Taubt nashukha jgn taubt manasuka gitu.Malu sm Allah.
>>>
Mbah Jenggot II:
disebutkan dalam sebuah hadits qudsi, di mana Allah berfirman, “Seorang hamba melakukan dosa dan berdo’a, ‘Ya Robbi, aku telah melakukan dosa maka ampunilah aku.’
Robbnya berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Robb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu”
Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdo’a, ‘Ya Robbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’
Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Robb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu”
Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdo’a, ‘Ya Robbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’
Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Robb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu’… dan silahkan dia melakukan apa yang dia mau…” [Diriwayat kan oleh al-Bukhori dan Muslim lihat: al-Lu’lu’ wa al-Marjan (1754) dan lihatlah: Fathul Baari juz 13 hal. 46 dan setelahnya ]
hadits diatas bukanlah dalil bagi seseorang untuk menunda-nu nda taubat, atau meremehkan urusan dosa. Tapi ini fenomena yang bisa saja terjadi pada seseorang, tanpa ia sendiri mengingink annya. Dan bila itu terjadi, ia tidak boleh berhenti bertaubat, selama hayat masih dikandung badan.
Imam Qurthubi menjelaska n, ”Pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini adalah: kembali berbuat dosa adalah lebih buruk dari ketika pertama kali melakukan dosa itu, karena dengan kembali berdosa itu ia berarti melanggar taubatnya. Tapi kembali melakukan taubat adalah lebih baik dari taubatnya yang pertama, karena ia berarti terus meminta kepada Allah Yang Maha Pemurah, terus meminta kepada-Nya , dan mengakui bahwa tidak ada yang dapat memberikan taubat selain Allah.
Sekali lagi, kita sama sekali tidak berhak menunda-nu nda taubat, dengan berpegang pada kemurahan Allah, rahmat dan ampunan Allah. Allah memang Maha Pemurah, tapi Allah juga Maha Perkasa, Maha Hebat siksa-Nya. Kita harus sadar, bahwa kapanpun maut bisa saja menjemput kita.
__________ __________ __
PERTANYAAN
>>> She’Jasmin e Ayda Az-zahra: Kalo dosanya syirik gimana Mbah Jenggot?? pernah dengr tdk akan diampuni.
Syarat2 rukun taubat nopo mawon Mbah?
JAWABAN
>>> Mbah Jenggot:
Syirik tidak diampuni jika tidak taubat,jan gankan syirik KAFIR sekalipun jika sudah taubat akan diampuni.a nda tau sahabat Abu Bakar dahulu sebelum mendapat Hidayah adalah kafir?
Syarat Taubat Nashuha
1.berhenti dari dosa yg dilakukan (jika syirk maka ia harus berhenti dr syiriknya ) .
2.menyesa l (kalo ada orang pacaran ngaku taubat tp dalam hati g ada penyesalan belum masuk taubat tuh )
3.Berjanj i tidak akan mengulangi
4.jika berkaitan dengan Haqqul adamy maka harus diganti / minta halal pada orang yg bersangkut an.
misal pernah nyuri/gosi p seseorang maka harus mengganti barang yg dicuri ato minta halal pada yg bersangkut an.