Puji syukur kehadirat Alloh s.w.t yang telah memberikan kita nikmat berupa bulan Ramadhan. Dan Sebagian keutamaan dari bulan romadlon adalah hadirnya satu malam yang lebih istimewa dari 1000 bulan Dan pada malam itu pula diturunkan surat “Al Qodr” lalu kemudian diturunkan permulaan surat “Adduhon”. Pada malam ini juga turun malaikat Jibril A.S ke bumi.
Apa maksud lebih utama dari 1000 bulan???
berkata imam An nakh’I R.H “pekerjaan didalam malam lailatul qodar lebih baik dari pada 1000 bulan yang tidak terdaapat lailatul qodar”.
Berkata Assyeh Sya’rowi R.H ; “dipilih lah KATA 1000 tepatnya, sebab Alloh s.w.t berbicara dengan orang arab menurut kadar akal mereka dan mereka mengira bahwa 1000 adalah akhir dari bilangan, maka dari itu kalau mereka ingin menambah pasti mereka mengulang kata seribu mereka tidak tau angka 1 juta atau 1 milyard, dan mereka anggap 1000 adalah paling tingginya angka seakan akan alloh ingin berkata ; “lailatul qodar itu lebih baik daripada paling besarnya suatu bilangan, kalau begitu maknanya adalah ‘lailatul qodar lebih baik dari pada zaman seluruhnya walau sepanjang apapun. (majalah manarul islam Hal.88 / 1418.H)
Mengapa dinamakan lailatul qodar???
Sebab pada malam itu merupakan malam keputusan qodlo dan ketentuannya Alloh s.w.t yang mana pada malam itu Alloh s.w.t menentukan apa yang ia kehendaki dari Rizki, Maut, Ajal, dan lain-lain.
Seorang sufi besar Al-Imam Abduloh Al Haddad berkata : dalam memaknai ayat “inna anzalnahu fi lailatil qodr” yang dimaksud disini Alloh menurunkan alquran pada bulan ramadhan dan tepatnya secara lengkap pada malam lailatul qodar. Proses penurunan ini dari “lauhul mahfudz” ke “baitil izzah” barulah kemudian jibriel menurunkan alquran secara berangsur atas perintah alloh kepada Rosululloh s.a.w selama 23 tahun. Wahyu ini turun saat nabi berusia 40 tahun hingga wafatnya usia 63 tahun, demikianlah seperti yang kuatkan oleh perkataan ulama salaf dan kontenporer (Nashoihud Diniyah hal. 135-136).
Apakah lailatul qodar hanya dikhuskan bagi ummat Muhammad??
Menurut pendapat yang shohih lailatul qodar hanya di khususkan bagi ummat Muhammad s.a.w dan ummat lain tidak memilikinya seperti yang disebutkan dalam hadits Diriwayatkan dari Anas Bin Malik R.A Rosululloh s.a.w bersabda; “sesungguhnya Alloh menganugrahkan bagi ummatku lailatul qodar, dan tidak diberikan pada ummat sebelumnya”. (HR Dailamy)
Apakah yang tidak mengetahui persis juga mendapat pahala???
Berasal dari hadits “barangsiapa yang mendirikan malam lailatul qodar…” menurut imam nawawi walaupun dia tidak tau persis. Sementara ibnu hajar berkata ; menurut pandangan saya tidak dipungkiri adanya pahala yang banyak bagi mereka yang mendirikan malam lailatul qodar walaupun tidak mengetahuinya secara persis walaupun tidak tepat persis. Yang dimaksud disini soal pahala yang dijanjikan dan ulama menjaga dari mensyaratkan mengetahui persis sebab terkadang tidak sama pengetahuan satu dan lainnya begitupun tidak semua di bukakan mata batinnya walaupun satu rumah (ghoyatul ihsan fi fadl zakat fitri wa syahr romadlon hal. 57).
Mengapa lailatul qadar bersembunyi??? Apa hikmahnya?
Alloh s.w.t sengaja menyembunyikan lailatul qodar dan rosululloh menggambarkan bahwa lailatul qodar berada pada 10 akhir bulan ramadhan. Demikian itu agar supaya orang mukmin rajin dalam beribadah dan bisa mendapatkan ketenangan dan cahaya rohaniyah setiap malam.
Salah satu hikmah dari menyembunyikan malam lailatul qodar adalah ; “itu sebagian cara agar kita rindu dalam beribadah dan berharap didalam mendapatkannya. Lantas kita akan semangat dan memiliki keinginan luhur dalam menggapainya. Sama seperti rahasia Alloh menyembunyikan waktu ijabah pada hari jumat, ismul a’dzom, rahasia Tuhan dalam membenci atas maksiat, waktu terjadinya kiamat, ridlo atas ketaatan. Yang menjadikan setiap mukmin tidak lengah dan secara kontinyu melanggengkan ibadah dan tidak terjerembab kemaksiatan. (Madrasah Romadloniyah Hal.441).
Apa Kadar dikatakannya seseorang telah mendirikan lailatul qodar???
Imam malik berkata dalam muwatto’nya: said bin musayyab menyampaikan padaku dia berkata “barangsiapa menyaksikan isya’ lailatul qodar (maksudnya sholat berjamaah isya) maka ia telah mendapat bagian lailatul qodar.”
Apakah lailatul qodar hanya khusus dimalam hari saja???
Para pakar mengatakan bahwa keutamaan lailatul qodar termasuk siang dan malam harinya. Oleh karenanya disunnahkan menghidupkan siang hari sebagaimana menghidupkan malam harinya. Imam Sya’by berkata ; pada lailatul qodar malam harinya bagai siang harinya. Imam syafi’ie berkata dalam qoul qodim; sunnah mendirikan siang harinya sebagaimana malam harinya ini menunjukkan tuntutan untuk rajin dalam 10 akhir bulan romadlon siang dan malam.
Apakah orang haid dan nifas juga bisa mendapatkan pahala lailatul qodar???
meriwayatkan imam Ahmad dari musnadnya bahwa Rosululloh bersabda ; “lailatul qodar satu malam yang lebih istimewa daripada 1000 bulan dan barang siapa tercegah dari kebaikannya maka ia telah tercegah.” Berkata juwaibir aku berkata pada dlohhak ; apakah kau memandang wanita haid dan nifas pada saat lailatul qodar mendapat jatah/bagian? Ia berkata “iya”, siapa saja yang yang diterima amalannya oleh Alloh akan mendapat bagian dari lailatul qodar. Inilah yang menunjukkan bahwa orang haid dan nifas juga bisa mendapat bagiannya mungkin dengan berdzikir, berdoa,atau berbuat baik lainnya (Hal.456)
Apa saja Kesunnahan pada lailatul qodar???
– Memantapkan niat untuk mendirikan lailatul qodar dengan penuh keimanan dan hanya karena Alloh semata.
– Disunnahkan mandi pada malam 10 akhir ramadhan – memakai wewangian dan memakai sebagus bagusnya pakaian.
– Mengurangi porsi makan dan minum saat berbuka puasa.
– Memperbanyak doa dan ampunan selamat dunia akhirat
-Membangunkan keluarga untuk turut mendirikan malam lailatul qodar.
– Melaksanakan sholat maghrib isya’ dan subbuh berjamaah
– Memperbanyak membaca al quran
– Memperbanyak melakukan kebajikan dan sedekah
-Membaca doa “ASYHADU AN LAILAHA ILLALLOH NAS’ALUKAL JANNATA WANA’UDZUBIKA MINANNAR 3X ALLOHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL AFWA FA’FU ‘ANNA 3X YA KARIM”
– Beri’tikaf.
Tarim 15 Ramadhan 1437 H