PERTANYAAN :
Bintang Sembilan
Susuk, bolehkah dalam islam?
JAWABAN:
>> Masaji Antoro:
Boleh dengan catatan :
1. Tujuannya dilegalkan oleh syara’
2. Tidak membahayak an tubuh atau akal
فَرْعٌ : وَقَعَ السُّؤَالُ عَنْ دَقِّ الذَّهَبِ وَالْفِضَّ ةِ وَأَكْلِهِ مَا مُفْرَدَيْ نِ أَوْ مَعَ انْضِمَامِ هِمَا لِغَيْرِهِ مَا مِنْ الْأَدْوِي َةِ هَلْ يَجُوزُ ذَلِكَ كَغَيْرِهِ مِنْ سَائِرِ الْأَدْوِي َةِ أَمْ لَا يَجُوزُ لِمَا فِيهِ مِنْ إضَاعَةِ الْمَالِ ؟ فَأَجَبْت عَنْهُ بِقَوْلِي : إنَّ الظَّاهِرَ أَنْ يُقَالَ فِيهِ إنَّ الْجَوَازَ لَا شَكَّ فِيهِ حَيْثُ تَرَتَّبَ عَلَيْهِ نَفْعٌ ، بَلْ وَكَذَا إنْ لَمْ يَحْصُلْ مِنْهُ ذَلِكَ لِتَصْرِيح ِهِمْ فِي الْأَطْعِم َةِ بِأَنَّ الْحِجَارَ ةَ وَنَحْوَهَ ا لَا يَحْرُمُ مِنْهَا إلَّا مَا أَضَرَّ بِالْبَدَن ِ أَوْ الْعَقْلِ .
وَأَمَّا تَعْلِيلُ الْحُرْمَة ِ بِإِضَاعَة ِ الْمَالِ فَمَمْنُوع ٌ لِأَنَّ الْإِضَاعَ ةَ إنَّمَا تَحْرُمُ حَيْثُ لَمْ تَكُنْ لِغَرَضٍ وَمَا هُنَا لِقَصْدِ التَّدَاوِ ي وَصَرَّحُو ا بِجَوَازِ التَّدَاوِ ي بِاللُّؤْل ُؤِ فِي الِاكْتِحَ الِ وَغَيْرِهِ ، وَرُبَّمَا زَادَتْ قِيمَتُهُ عَلَى الذَّهَبِ ع ش عَلَى م ر .
CABANG
Ada pertanyaan tentang melebur emas atau perak dan memakannya secara langsung atau disertai benda lainnya seperti obat-obata n, bolehkah perbuatan semacam ini sebagaiman a diperboleh kan bentuk-ben tuk pengobatan lainnya, ataukah tidak boleh karena didalamnya mengandung unsure ‘menyia-ny iakan harta’ ?
Jawabanku “Dalam hal ini secara zhahirnya semestinya dikatakan boleh karena didalamnya terdapat kemanfaata n, bahkan sekalipun tidak terjadi manfaatpun karena penjelasan ulama dalam bab makanan bahwa memakan batu dan sejenisnya tudak haram kecuali bila berdampak negatife pada tubuh atau akal.
Sedangkan alasan ‘menyia-ny iakan harta’ yang dilarang bila tanpa ada tujuan, sedang dalam masalah ini terdapat tujuan untuk pengobatan , para ulama menjelaska n bolehnya berobat memakai mutiara yang dipakai buat celak, yang sementara keberadaan mutiara harganya melebihi emas
Hasyiyah al-Bujairo mi ala al-Khathii b I/362