648. AQIDAH : ORANG YANG CELAKA ADALAH YANG SUDAH CELAKA DIDALAM PERUTNYA
حَدَّثَناَ عَبْدُ اللهِ بْنُ سُلَيْماَن َ قَالَ ثَناَ الْهَمْدَا نِي قَالَ أَناَ ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَناَ عَمْرُو بْنُ الْحاَرِثِ عَنْ اَبِي الزُّبَيْر ِ الْمَكِّي اَنَّ عَامِرَ بْنَ وَاثِلَةَ يَعْنِي اَباَ الطُّفَيْل ِ رضي الله عنه اَخْبَرَهُ اَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضي الله عنه يَقُولُ الشَّقِيُّ مَنْ شَقِيَ فِي بِطْنِ اُمِّهِ وَ السَّعِيْد ُ مَنْ وَعَّظَ بِغَيْرِهِ فَأَتاَهُ رَجُلٌ مِنْ اَصْحاَبِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه و سلم يُقَالُ لَهُ حُذَيْفَةُ بْنُ اُسَيْدٍ الْغِفَارِ ي رضي الله عنه فَحَدَّثَه ُ بِذَلِكَ مِنْ قَولِ ابْنِ مَسْعُودٍ وَ قُلْتُ وَ كَيْفَ يَشْقَى رَجُلٌ بِغَيْرِ عَمَلٍ فَقَالَ لَهُ الرَّجُلُ اَتَعَجَّب ُ مِنْ ذَلِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه و سلم يَقُولُ اِذَا مَرَّ بِالنُّطْف َةِ اثْناَنِ وَ اَرْبَعُون َ لَيْلَةً بَعَثَ اللهُ عز و جل اِلَيْهاَ مَلَكاً فَصَوَّرَه اَ وَ خَلَقَ سَمْعَهاَ وَ بَصَرَهاَ وَ جِلْدَهاَ وَ لَحْمَهاَ ثُمَّ قَالَ يَا رَبِّ اَذَكَرٌ اَمْ اُنْثَى؟ فَيَقْضِيَ اللهُ فِي ذَلِكَ ماَ يَشَاءُ وَ يَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ اَجَلُهاَ فَيَقُولُ رَبُّكَ ماَ شَاءَ وَ يَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَقُولُ يَا رَبِّ رِزْقُهُ فَيَقْضِيَ رَبُّكَ ماَ شَاءَ وَ يَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَخْرُجُ الْمَلَكُ بِالصَّحِي ْفَةِ فِي يَدِهِ فَلاَ يَزِيْدُ عَلَى اَمْرِهِ وَ لاَ يَنْقُصُ
Dari Abu Zubair al Makki, Sesungguhn ya Amir bin Watsilah, maksudnya adalah Abu Thufail ra, bercerita kepada Amr bin Harits, bahwa dia telah mendengar Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Orang yang celaka adalah orang yang sudah celaka ketika berada didalam perut ibunya, dan orang yang selamat adalah orang yang mendapat nasehat dengan lainnya.”
Lalu datang kepadanya seorang sahabat yang bernama Hudzaifah bin Usaid al Ghiffari ra, dia lalu bercerita kepadanya tentang itu dari perkataan Ibnu Mas’ud dan aku bertanya, “Bagaimana bisa menjadi celaka orang yang belum berbuat sesuatu?” Orang itu menjawab, “Apakah kamu heran karena-nya ? Karena aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Ketika air sperma sudah berumur empat puluh dua tahun, Allah‘azza wa jalla akan mengutus kepadanya malaikat. Malaikat itu lalu membentukn ya, memberi pendengara n, penglihata n, kulit dan daging. Dia lalu bertanya, “Ya Tuhan! Laki-laki ataukah perempuan? ” Allah lalu menetapkan kepadanya apa yang Dia kehendaki dan malaikat itu menulisnya . Kemudian dia bertanya, “Ya Tuhan! Ajalnya?” Allah lalu mengucapka n apa yang Dia kehendaki dan malaikat pun menulisnya . Kemudian malaikat itu keluar dengan membawa buku ditanganny a sehingga anak itu tidak akan bisa menambahi atau mengurangi nya.”
Abu Muhammad Abdurrahma n bin Muhammad bin Abdurrahma n bin Muhammad al Qurasyi yang terkenal dengan Abu Shakhrah telah bercerita kepadaku pada tahun 309 H, dia berkata: “Telah bercerita kepadaku adalah Abu Hasan Ali bin Abdullah bin Ja’far al Madani pada tahun 234 H, dia berkata, “Telah bercerita kepadaku adalah Rawh bin Ubadah, dia ber-kata, “Telah bercerita kepadaku adalah Ibnu Juraij, dia berkata, “Telah bercerita kepadaku adalah Abu Zubair, Sesungguhn ya Abu Thufail berkata, “Aku mendengar Abdullah bin Mas’ud ra berkata: “Orang yang celaka adalah orang yang sudah celaka ketika berada didalam perut ibunya, dan orang yang selamat adalah orang yang mendapatka n nasehat dengan lainnya.” Aku lalu bertanya untuk menghinaka n setan, “Apakah manusia akan celaka ataukah selamat sebelum dia berbuat?” Dia menjawab, “Aku telah bertemu dengan Hudzaifah bin Usaid ra, dia berkata: “Maukah kamu aku beritahu pada apa yang telah aku dengar dari Rasulullah saw? Aku telah mendengar beliau bersabda,
اِذَا اسْتَقَرَّ تِ النُّطْفَة ُ فِي الرَّحْمِ اثْنَتَيْن ِ وَ اَرْبَعِيْ نَ لَيْلَةً نَزَلَ مَلَكُ الْأَرْحاَ مِ فَقَالَ اَيْ رَبِّ اَشَقِيٌّ اَمْ سَعِيْدٌ؟ فَيَقْضِيَ رَبُّكَ ماَ شَاءَ وَ يَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَقُولُ اَيْ رَبِّ اَذَكَرٌ اَمْ اُنْثَى؟ فَيَقْضِيَ رَبُّكَ ماَ شَاءَ وَ يَكْتُبَ الْمَلَكُ ثُمَّ يَقُولُ اَيْ رَبِّ ماَ اَجَلُهُ فَيَقْضِيَ رَبُّكَ ماَ شَاءَ وَ يَكْتُبُ الْمَلَكُ ثُمَّ يَعْرُجُ الْمَلَكُ بِالصَّحِي ْفَةِ ماَ يُزَادُ عَلَى ماَ فِيْهاَ مِنَ الْأَخْبَا رِ وَ الْقَدَرِ
“Ketika air sperma sudah menetap didalam rahim selama empat puluh dua malam, maka akan turun kepadanya malaikat rahim dan dia bertanya, “Ya Tuhan! Celaka ataukah selamat?” Tuhanmu lalu menetapkan apa yang Dia kehendaki dan malaikat pun menulisnya . Lalu dia bertanya, “Ya Tuhan! Laki-laki ataukah perempuan? ” Tuhanmu lalu menetapkan untuknya apa yang Dia kehendaki dan malaikat pun menulisnya . Malaikat itu lalu bertanya, “Ya Tuhan! Bagaimana dengan ajalnya?” Tuhanmu lalu menetapkan apa yang Dia kehendaki dan malaikat pun menulisnya . Kemudian malaikat itu naik dengan membawa buku itu yang isinya berupa qadar yang tidak bisa ditambahi lagi.”