Nur Hupi
PERTANYAAN
Assalamual aikum…
Bagaimanak ah hukumnya bulu2 yang dicabut dari hewan2 yang masih hidup..?
Syukron Katsiron..
JAWABAN
Waalaikums alam wr wb
Coba kita perhatikan sejenak ibaroh berikut ini, mungkin bisa menjawab pertanyaan dari Kang Nur Hupi
فرع في أجزاء الحيوان الأصل أن ما انفصل من حي فهو نجس الشعر المجزوز من مأكول اللحم في الحياة والصوف والوبر والريش فكله…ا طاهرة بالاجماع
والمتناثر والمنتوف طاهر على الصحيح ويستثنى أيضا شعر الآدمي والعضو المبان منه ومن السمك والجراد ومشيمة الآدمي فهذه كلها طاهرة على المذهب وهذا الذي ذكرناه في الشعور تفريع على المذهب في نجاسة الشعر بالموت
Cabang dari bab, menjelaska n tentang bagian-bag ian tubuh binatang
“Sesuatu yang terpisah dari binatang yang masih hidup hukumnya najis, Rambut yang di cukur dari binatang yang halal dimakan saat hidupnya, serta bulu (dari semacam wool domba), dan bulu (dari semacam binatang kelinci) dan bulu (dari semacam burung, LAR-java pen) semuanya dihukumi SUCI dengan kesepakan para Ulama, sedang bulu yang dicabut darinya hukumnya SUCI menurut pendapat yang shahih.
Dikecualik an juga rambut manusia dan amggota yang nyata darinya, ikan, belalang, ari-ari manusia semuanya hukumnya semua juga suci menurut pendapat yang bisa di jadikan Madzhab”.
Roudhotut Thoolibiin I/15
Alif Kho Ta-Ro
Pertanyaan susulan
Dulu saya pernah ngaji entah dlm kitab apa… disitu diterangka n mengambil contoh mentok… jika ketika MENCABUT bulu mentok tersebut dlm keadaan masih hidup, hukumnya haram, karena itu menyakiti binatang dan haram juga memperjual belikan bulu tersebut.. .
berbeda jika mentok tsbt sudah dipotong dulu…
mohon pencerahan ya…
Jawaban susulan
Kalau ada unsur IIDZAA’ (menyakiti ) karena binatangny a masih hidup memang haram,bera rti yang haram mencabut bulunya, masalah bulu yang dicabut seperti keterangan diatas KHILAF namun pendapat yang shahih juga suci kalau mengacu pada pendapat.. . ini menjualnya berarti boleh sedang bila mengacu pada pendapat yang menghukumi nya najis berarti menjualnya juga haram….
( وما قطع من حي فهو ميت إلا الشعور المنتفع بها في المفارش والملابس وغيرهما ) الأصل في ذلك حديث أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم سئل عن جباب أسنمة الإبل وأليات الغنم فقال ما قطع من حي فهو ميت وفي رواية ما قطع من بهيمة وهي حية فهو ميت ويستثى من عموم ذلك شعر المأكول وريشه وصوفه ووبره إذا انفصل في حياته بقطع أو قص فإنه طاهر وكذا ما تناثر أو نتف في الأصح
“Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya mati (najis) kecuali rambut yang bisa dimanfaatk an untuk tikar, pakaian dan lain sebagainya berdasarka n hadits Nabi riwayat Abi Said alkhudhri saat Nabi ditanya tentang Jubah yang terbuat punuk unta dan pantat kambing, Nabi menjawab
“Sesuatu yang dipotong dari barang hidup hukumnya mayat, di riwayat lain “Sesuatu yang dipotong dari binatang yang hidup hukumnya mayat”
Dikecualik an dari keumuman hadits ini rambut dari binatang yang halal di makan dagingnya bulu2nya, bila dipotong saat hidupnya dengan memotong, mencukur maka suci (ulama sepakat) begitu juga yang dicabut menurut pendapat yang shahih (ulama berbeda pendapat)
Kifaayah Al-Akhyaar I/521