SHALAT TARAWIH
A. Pengertian Tarawih Secara Etimologi
Lafaz Tarawih adalah bentuk jama’ (plural) dari kata tunggal Tarwîhah ( الترويحة ) yang berarti: istirahat. Menurut ethimologi berasal dari kata murâwahah ( مـراوحـة ) berarti saling menyenangk an dengan wazan Mufâ’alahn ya al-Râhah ( الراحـــــ ــة ) yang berarti merasa senang. Term ini merupakan bentuk lawan kata dari al-Ta’ab yang berarti letih atau payah.
B. Pengertian Tarawih Secara Terminolog i
Shalat Tarawih adalah shalat sunah yang khusus dilaksanak an hanya pada malam-mala m bulan Ramadhan. Dinamakan Tarawih karena orang yang melaksanak an shalat sunah di malam bulan Ramadhan beristirah at sejenak di antara dua kali salam atau setiap empat rakaat. Sebab dengan duduk tersebut, mereka beristirah at karena lamanya melakukan Qiyam Ramadhan. Bahkan, dikatakan bahwa mereka bertumpu pada tongkat karena lamanya berdiri. Dari situ kemudian, setiap empat rakaat (dengan 2 salam) disebut Tarwihah, dan semuanya disebut Tarawih. Hal itu sebagaiman a dijelaskan oleh al-Hafiz Ibn Hajar al-A’sqall âniy dalam kitab Fath al-Bâriy Syarh al-Bukhâri y sebagai berikut:
سُمِّيَتِ الصَّلَاةُ فِي الْجَمَاعَ ةِ فِي لَيَالِي رَمَضَانَ التَّرَاوِ يحَ لِأَنَّهُم ْ أَوَّلَ مَا اجْتَمَعُو ْا عَلَيْهَا كَانُوا يَسْتَرِيح ُوْنَ بَيْنَ كُلِّ تَسْلِيمَت َيْنِ .
Artinya: Shalat jamaah yang dilaksanak an pada setiap malam bulan Ramadhan dinamai Tarawih karena para sahabat pertama kali melaksanak annya, beristirah at pada setiap dua kali salam.[1]
Shalat Tarawih disebut juga shalat Qiyam Ramadhan yaitu shalat yang bertujuan menghidupk an malam-mala m bulan Ramadhan. Shalat Tarawih termasuk salah satu ibadah yang utama dan efektif guna mendekatka n diri kepada Allah. Imam Nawawi al-Dimasyq iy mengatakan : yang dimaksud Qiyam Ramadhan adalah shalat Tarawih.[2 ] Maksud dari perkataan Imam Nawawi al-Dimasyq iy dijelaskan oleh al-Hâfiz Imam Ibn Hajar al-A’sqall âniy, sebagai berikut:
يَعْنِي أَنَّهُ يَحْصُلُ بِهَا الْمَطْلُو بُ مِنَ الْقِيَامِ لَا أَنَّ قِيَامَ رَمَضَان لَا يَكُون إِلَّا بِهَا .
Artinya:”Q iyam Ramadhan dapat dilakukan dengan shalat apa saja termasuk shalat Tarawih. Namun, ini bukan berarti Qiyam Ramadhan hanya sebatas shalat Tarawih saja”.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَا بًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ . (صحيح مسلم)
Artinya:” Siapa saja yang melaksanak an ibadah pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu”.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي الْمَسْجِد ِ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَصَلَّى بِصَلَاتِه ِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَ ةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُو ا مِنْ اللَّيْلَة ِ الثَّالِثَ ةِ أَوْ الرَّابِعَ ةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ فَلَمْ يَمْنَعْنِ ي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيْتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ قَالَ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ. (صحيح مسلم)
Artinya; Dari Siti A’isyah sesungguhn ya Rasulullah pada satu malam shalat di masjid, maka para sahabat mengikuti beliau shalat. Kemudian beliau shalat pada malam berikutnya , para sahabat yang ikut berjamaah menjadi semakin banyak. Selanjutny a pada malam ketiga atau keempat para sahabat berkumpul ternyata Rasullah tidak keluar menemui mereka. Keesokan harinya beliau berkata: “ Aku mengetahui apa yang kalian lakukan tadi malam. Tidak ada yang menghalang iku keluar menemui kalian selain dari kekhawatir anku kalau-kala u shalat itu diwajibkan atas kalian”. Yang demikian itu terjadi di bulan Ramadhan.”
وَأَمَّا تَسْمِيَتُ هَا بِالتَّرَا وِيحِ فَكَأَنَّ وَجْهَهُ مَا أَخْرَجَهُ الْبَيْهَق ِيُّ مِنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي اللَّيْلِ ثُمَّ يَتَرَوَّح ُ فَأَطَالَ حَتَّى رَحِمْتُهُ قَالَ الْبَيْهَق ِيُّ تَفَرَّدَ بِهِ الْمُغِيرَ ةُ بْنُ دِيَابٍ وَلَيْسَ بِالْقَوِي ِّ فَإِنْ ثَبَتَ فَهُوَ أَصْلٌ فِي تَرَوُّحِ الْإِمَامِ فِي صَلَاةِ التَّرَاوِ يحِ .
Artinya; Adapun penamaan shalat itu dengan nama Tarawih seakan-aka n jalannya adalah sebuah hadis yang diriwayatk an oleh Imam al-Bayhaqi y dari Siti A’isyah ia berkata:”S ering kali Rasulullah mengerjaka n shalat 4 rakaat pada malam hari, lalu beliau Yatarawwah (beristira hat) dan beliau melamakan istirahatn ya hingga aku merasa iba”. Menurut Imam al-Bayhaqi y, bahwa hadis ini diriwayatk an melalui sanad al-Mughira h dan ia bukan orang yang kuat. Jika hadis ini memang jelas ketetapann ya maka hadis inilah yang menjadi landasan Tarwihah (istirahat ) imam pada waktu shalat Tarawih tersebut.[ 4]
C. Hukum Shalat Tarawih
Shalat Tarawih hukumnya sunah muakkadah (sunah yang sangat dianjurkan ) bagi setiap laki-laki dan wanita yang dilaksanak an pada tiap malam bulan Ramadhan.
D. Waktu shalat Tarawih
Waktu pelaksanaa n shalat Tarawih dimulai setelah shalat Isya, berakhir sampai terbit fajar. Bagi yang belum melaksanak an shalat Isya, tidak diperkenan kan melakukan shalat Tarawih. Bahkan shalat Tarawihnya menjadi tidak sah. Sebagaiman a dijelaskan oleh Syaikh Yusuf Ibn Ibrahim al-Ardabil iy:
وَالتَّـرَ اوِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْـعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ , وَلَوْ صَـلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْ مَةٍ أَوْ قَبْلَ فَرْضِ الْعِشَاءِ بَطَلَتْ .
Artinya: Shalat Tarawih dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam. Seandainya seseorang shalat 4 rakaat dengan satu salam, atau ia shalat Tartawih sebelum shalat fardhu Isya maka batal shalat Tarawihnya .[5]
كَذَا التَّرَاوِ يْحُ وَحَيْثُ يَفْصُلُ وَبَعْدَ نَفْلِ اللَّيْلِ فَهْوَ أَفْضَلُ
Artinya: ”Begitu juga (shalat yang disunahkan antara shalat Fardhu Isya sampai Fajar) adalah shalat Tarawih sekira di fashalkan dan dilakukan setelah shalat sunah malam (Tahajjud) itu lebih afdhal.”
E. Hikmah Shalat Tarawih
اِذَا تَغَـدَّيْ تَ فَنَـمْ , وَلَوْ عَلَـى رَأْسِ اْلغَنَمِ
وَاِذَا تَعَشَّيْت َ فَـدُرْ , وَلَوْ عَلَـى رَأْسِ الْجُـدُرِ
Artinya: ”Apabila engkau makan siang maka boleh engkau tidur setelahnya sekalipun di atas kepala kambing, dan apabila engkau makan malam maka berjalan/ berkeliling lah sekalipun di atas tembok (jangan langsung tidur).”
G. Jumlah Rakaat Dan Cara Mengerjaka n Shalat Tarawih
Siapa lagi yang pantas dan patut kita teladani dalam mengamalka n suatu ibadah kalau bukan para ulama Salafus Salih, merekalah yang lebih utama dari pada kita, karena mereka hidup dalam masa yang lebih baik dari masa kita. Rasulullah bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُم ْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُم .
Artinya”Ma nusia terbaik adalah mereka yang hidup pada masa aku hidup (para sahabat) kemudian generasi selanjutny a (para Tabi’in) kemudian generasi selanjutny a (pengikut Tabi’in).” [4]
Para Ulama bersepakat mengatakan berapapun bilangan rakaat shalat Tarawih yang dikerjakan , setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Adapun pendapat sekelompok orang yang mengajarka n dan mengamalka n shalat Tarawih dengan cara 4 rakat sekali salam, 4 rakaat sekali salam, yang semarak dikerjakan banyak orang dan sudah terlanjur mengakar, sehingga muncul kesan bahwa praktek seperti itulah yang benar dan perlu ditradisik an. Padahal fakta ilmiah mengatakan cara seperti itu tidak benar dan tidak sejalan dengan ajaran para ulama Salafus Shalih. Sia-sia mengerjaka n shalat Tarawih sebulan penuh, kalau ternyata praktek ibadah yang dikerjakan menyalahi aturan Syariat. Ini yang disebut Sial Dangkalan, sudah cape, tenaga terkuras, waktu terbuang, pahalanya kaga ada. Laksana orang yang nimba kubangan (kobak) besar yang ada di sawah untuk mendapatka n banyak ikan, ternyata ia tidak dapatkan ikan karena kubangan itu sudah di cengkaling orang.
Para ulama Mazhab Imam Malik dan Mazhab Imam Ahmad Ibn Hambal berpendapa t:”Shalat Tarawih yang dikerjakan 4 rakaat sekali salam itu hukumnya Makruh. Karena telah meninggalk an kesunahan bertasyahh ud dan memberi salam pada setiap 2 rakaat.[5] Sedangkan para ulama Mazhab Imam Syafii mengatakan : ”Shalat Tarawih yang dikerjakan 4 rakaat sekali salam, hukumnya tidak sah”.[6] Dengan alasan telah menyalahi istilah dan prosedur shalat Tarawih yang sudah jelas definisiny a.
a. Imam Nawawiy al-Dimasyq iy:
يَدْخُلُ وَقْتُ التَّرَاوِ يْحِ بِالْفَرَا غِ مِنْ صَلاَةِ الْعِشَاءِ ذَكَرَهُ الْبَغَوِي ُّ وَغَيْرُهُ وَيَبْقَى إِلَى طُلُوْعِ اْلفَجْرِ وَلْيُصَلّ ِهَا رَكْعَتَيْ نِ رَكْعَتَيْ نِ كَمَا هُوَ اْلعَادَةُ فَلَوَْصَل َّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيْ مةٍ لَمْ يَصِحَّ ذَكَرَهُ الْقَاضِى حُسَيْنٌ فيِ فَتَاوِيْه ِ ِلاَنَّهُ خِلاَفُ الْمَشْرُو ْعِ قَالَ وَلاَ تَصِحُّ بِنِيَّةٍ مُطْلَقَةٍ بَلْ يَنْوِى سُنَّةَ التَّرَاوِ يْحِ أَوْ صَلاَةَ التَّرَاوِ يحِ أَوْ قِيَامَ رَمَضَانَ فَيَنْوِيْ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ رَكْعَتَيْ نِ مِنْ صَلاَةِ التَّرَاوِ يحِ . )المجموع شرح المهذب : ج 4 ص : 38 (دار الفكر 2000)
Artinya:”M asuk waktu shalat Tarawih itu setelah melaksanak an shalat Isya. Imam al-Baghawi dan lainnya menyebutka n: “waktu tarawih masih ada sampai terbit fajar”. Hendaklah seseorang mengerjaka n shalat Tarawih dengan dua rakaat- dua rakaat, sebagaiman a kebiasaan shalat sunah lainnya. Seandainya ia shalat dengan 4 rakaat dengan satu salam, maka shalatnya tidak sah. Hal ini telah dikatakan oleh al-Qâdhi Husain dalam fatwanya, dengan alasan hal demikian menyalahi aturan yang telah disyariatk an. Al-Qâdhi juga berpendapa t seorang dalam shalat Tarawih ia tidak boleh berniat mutlak, tetapi ia berniat dengan niat shalat sunah Tarawih, shalat Tarawih atau shalat Qiyam Ramadhan. Maka ia berniat pada setiap 2 rakaat dari shalat Tarawih.
b. Imam Ahmad Ibn Hajar al-Haytami y:
اَلتَّرَاو ِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً , وَيَجِبُ فِيْهَا أَنْ تَكُوْنَ مَثْنَى بِأَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ , فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ يَصِحَّ لِشِبْهِهَ ا بِاْلفَرْض ِ فِي طَلَبِ الْجَمَاعَ ةِ فَلاَ تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ بِخِلاَفِ نَحْوِ سُنَّةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْر ِ عَلَى الْمُعْتَم َدِ . )فتح الجواد شرح الارشاد :ج 1 ص : 163 (مكتبة اقبال حاج ابراهيم سيراغ ببنتن 1971)
Artinya: Shalat Tarawih itu 20 rakaat, wajib dalam pelaksanaa nya dua-dua, dikerjakan dua rakaat-dua rakaat. Bila seseorang mengerjaka n 4 rakaat dengan satu salam, maka shalatnya tidak sah karena hal tersebut menyerupai shalat fardhu dalam menuntut berjamaah, maka jangan dirubah keterangan sesuatu yang telah warid (datang). Lain halnya dengan shalat sunah Zuhur dan Ashar (boleh dikerjakan empat rakaat satu salam) atas Qaul Mu’tamad.
c. Imam Muhammad Ibn Ahmad al-Ramliy:
وَلَا تَصِحُّ بِنِيَّةٍ مُطْلَقَةٍ كَمَا فِي الرَّوْضَة ِ بَلْ يَنْوِي رَكْعَتَيْ نِ مِنْ التَّرَاوِ يحِ أَوْ مِنْ قِيَامِ رَمَضَانَ .وَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيم َةٍ لَمْ يَصِحَّ إنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا ، وَإِلَّا صَارَتْ نَفْلًا مُطْلَقًا ؛ لِأَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُو عِ.) نهاية المحتاج شرح المنهاج : ج 1 ص :127 (دار الفكر 2004)
Artinya: Tidak sah shalat Tarawih dengan niat shalat Mutlak, seharusnya seseorang berniat Tarawih atau Qiyam Ramadhan dengan mengerjaka n salam pada setiap 2 rakaat. Seandainya seseorang shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam, jika ia sengaja-ng aja dan mengetahui maka shalatnya tidak sah. Kalau tidak demikian maka shalat itu menjadi shalat sunah Mutlak, Karena menyalahi aturan yang disyariatk an”.
d. Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Qasthal laniy:
وَ فُهِمَ مِمَّا سَبَقَ مِنْ أَنَّها بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ أَنَّهُ لَوْ صَلَّاهَا أَرْبَعًا أَرْبَعًا بِتَسْلِيم َةٍ لَمْ يَصِحَّ ، وَبِهِ صَرَّحَ فِي الرَّوْضَة ِ لِشَبَهِهَ ا بِالْفَرْض ِ فِي طَلَبِ الْجَمَاعَ ةِ فَلَا تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ . )ارشاد الساري شرح صحيح البخاري : ج 3 ص : 426 (دار الفكر 1984)
Artinya: “Dipahami dari ungkapan yang lalu sesungguhn ya shalat Tarawih itu pelaksanaa nnya dengan 10 kali salam, Seandainya seseorang shalat Tarawih dengan 4 rakaat sekali salam, maka shalat Tarawihnya tidak sah. Seperti inilah keterangan yang telah dijelaskan oleh Imam Nawawiy dalam kitab al-Rawdhah , Karena shalat Tarawih menyerupai shalat fardhu dalam menuntut berjamaah (tiap 2 rakaat melakukan Tasyahhud) , maka jangan dirubah keterangan sesuatu yang telah warid (datang).”
e. Imam Zakariya al-Anshari y:
وَسُمِّيَت ْ كُلُّ أَرْبَعٍ مِنْهَا تَرْوِيحَة ً لِأَنَّهُم ْ كَانُوا يَتَرَوَّح ُونَ عَقِبَهَا أَيْ : يَسْتَرِيح ُونَ ، وَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيم َةٍ لَمْ يَصِحَّ لِأَنَّهَا بِمَشْرُوع ِيَّةِ الْجَمَاعَ ةِ فِيهَا أَشْبَهَتْ الْفَرِيضَ ةَ فَلَا تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ . )فتح الوهاب شرح منهج الطلاب : ج1 ص : 58 ( منارا قدس د ت)
Artinya: Pada setiap 4 rakaat dinamai satu Tarwihah karena para sahabat bersantai- santai setelahnya artinya beristirah at. Jika seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan satu salam maka tidak sah, karena anjuran berjamaah pada shalat Tarawih menyerupai shalat fardhu, maka jangan diubah aturan yang telah ada keterangan nya.”
f. Imam Jalaluddin Muhammad al-Mahalli y:
( وَمَعْنَى الشَّرْعِي ِّ ) الَّذِي هُوَ مُسَمَّى مَا صَدَقَ الْحَقِيقَ ةُ الشَّرْعِي َّةُ ( مَا ) ، أَيْ : شَيْءٌ ( لَمْ يُسْتَفَدْ اسْمُهُ إلَّا مِنَ الشَّرْعِ ) كَالْهَيْئ َةِ الْمُسَمَّ اةِ بِالصَّلَا ةِ ( وَقَدْ يُطْلَقُ ) ، أَيْ : الشَّرْعِي ُّ ( عَلَى الْمَنْدُو بِ ، وَالْمُبَا حِ ) ، وَمِنْ الْأَوَّلِ قَوْلُهُمْ مِنْ النَّوَافِ لِ مَا تُشْرَعُ فِيهِ الْجَمَاعَ ةُ ، أَيْ : تُنْدَبُ كَالْعِيدَ يْنِ . وَمِنْ الثَّانِي قَوْلُ الْقَاضِي الْحُسَيْن ِ لَوْ صَلَّى التَّرَاوِ يحَ أَرْبَعًا بِتَسْلِيم ِة لَمْ تَصِحَّ ؛ لِأَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُو عِ .) شرح جمع الجوامع : ج 1 ص : 304 (مطبعة مصطفى البابي الحلبي 1973)
Artinya: Makna Syar’i itu dinamakan sesuatu yang berbetulan dengan hakikat syara’ adalah sesuatu yang tidak dipahami namanya melainkan dari syara’ seperti bentuk shalat. Digunakan juga makna syar’i itu atas perbuatan yang mandub dan mubah, dari definisi pertama para ulama berpendapa t shalat sunah yang disyari’at kan berjamaah artinya disunahkan berjamaah seperti shalat dua hari raya idul fitri dan idul Adha. Dari definisi kedua ini perkataan al-Qadhi Husein yang mengatakan “Seandainy a ia mengerjaka n shalat Tarawih dengan 4 rakaat dengan satu salam, maka shalat Tarawihnya tidak sah”.
g. Imam Jalaluddin Abdurrahma n al-Suyuthi y:
(وَيَقُوْم ُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعِشْرِيْ نَ رَكْعَةً) بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ بَيْنَ صَلاَةِ اْلعِشَاءِ وَ طُلُوْعِ اْلفَجْرِ , فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ يَصِحَّ , كَمَا نَقَلَهُ فِي الرَّوْضَة ِ عَنِ الْقَاضِي حُسَيْنٍ وَأَقَرَّه ُ ِلأَنَّهُ خِلاَفُ اْلمَشْـرُ وْعِ .) شرح التنبيه في فروع الفقه الشافعي : ج 1 ص : 134 (دار الفكر 1996)
Artinya: “Seseorang mengerjaka n shalat Tarawih pada tiap malam bulan Ramadhan dengan 10 kali salam pada tiap malam antara shalat Isya sampai terbit fajar. Jika seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan satu salam maka hukumnya tidak sah. Sebagaiman a Imam Nawawi menukilkan nya dalam kitab Rawdhah dari al-Qadhi Husain dan beliau menetapkan hal itu karena menyalahi aturan yang disyariatk an”.
h. Imam Zaynuddin al-Malibar iy:
(وَ) صَلاَةُ (التَّرَاو ِيْحِ) ، وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ، فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، لِخَبَرِ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاْحتِسَا بًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. وَيَجِبُ التَّسْلِي ْمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ، فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا مِنْهَا بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ تَصِحَّ ، بِخِلاَفِ سُنَّةِ الظُّهْرِ وَاْلعَصْر ِ وَالضُّحَى وَاْلوِتْر ِ. وَيَنْوِي بِهَا التَّرَاوِ يْحَ أَوْ قِيَامَ رَمضَانَ) . فتح المعين شرح قرة العين بمهمات الدين : ص : 33( منارا قدس د ت)
Artinya: Shalat Tarawih 20 rakaat dengan 10 kali salam pada setiap malam di bulan Ramadhan. Karena ada hadis: Siapa saja melaksanak an Qiyam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang terdahulu di ampuni. Wajib setiap 2 rakaat mengucapka n salam. Jika seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan satu salam maka hukum shalat Tarawihnya tidak sah. Berbeda dengan shalat sunah Zuhur, Ashar, Dhuha dan witir. Seharusnya bagi yang mengerjaka n shalat Tarawih, ia berniat dengan niat Tarawih atau Qiyam Ramadhan.
i. Imam Taqiyuddin al-Hashani y
وَسُمِّيَت ْ باِلتَّرَا وِيْحِ ِلأَنَّهُم ْ كَانُوا يَسْتَرِيْ حُوْنَ بَعْدَ كُلِّ تَسْليْمَت َيْنِ وَيَنْوِي فِي كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ التَّرَاوِ يْحَ أوْ قِيَامَ رَمَضَانَ وَلَوْ صَلاَّهَا أَرْبَعًا بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ يَصِحَّ . (كفاية الأخيار شرح غاية الأختصار : ج 1 ص : 91 (دار الفكر 2004)
Artinya; Dinamakan Tarawih karena para sahabat melakukan istirahat pada setiap 2 kali salam (4 rakaat). Seseorang yang melaksanak annya berniat pada tiap 2 rakaat dengan niat Tarawih atau Qiyam Ramadhan. Bila ia shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam maka shalatnya tidak sah.
j. Imam Muhammad Ibn Qasim
اَلتَّرَاو ِيحُ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ فيِ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَجُمْلَتُ هَا خَمْسُ تَرْوِيْحَ اتٍ, وَيَنْوِيْ الشَّخْصُ بِكُلِّ رَكْعَتَيْ نِ التَّرَاوِ يْحَ أَوْ قِيَامَ رَمَضَانَ, فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيْ مَةٍ وَاحِدَةٍ لَمْ تَصِحَّ . )فتح القريب المجيب شرح متن غاية والتقريب ص : 13 ( منارا قدس د ت)
Artinya: Shalat Tarawih dikerjakan 20 rakaat, terdiri dari 10 salam pada tiap malam bulan Ramadhan. Jumlahnya 5 tarwihah (istirahat ). Seseorang yang mengerjaka nnya ia berniat tiap 2 rakaat akan shalat Tarawih atau Qiyam Ramadhan. Jika ia shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam maka shalat Tarawihnya tidak sah .
k. Imam Murtadha Muhammad al-Zabidiy :
اَلتَّرَاو ِيْحُ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ وَكَيْفِيّ َتُهَا مَشْهُوْرَ ةٌ قَالَ النَّوَوِي ُّ فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيم ِة لَمْ يَصِحَّ. (اتحاف السادة المتقين شرح احياء علوم الدين : ج 3 ص : 415 (دار الفكر د ت)
Artinya: Shalat Tarawih itu 20 rakaat dengan 10 kali salam. Tata caranya telah diketahui banyak orang. Imam Nawawi berkata “Seandainy a seseorang shalat Tarawih 4 rakaat dengan sekali salam, maka shalat Tarawihnya tidak sah.”
l. Imam Muhammad Amin Kurdiy:
اَلتَّرَاو ِيْحُ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ, فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ يَصِحَّ , وَيُسَنُّ كَوْنُهَا جَمَاعَةً .) تنويرالقلو ب في معاملة علام الغيوب : ص : 199 (دار الفكر 1994)
Artinya; Shalat Tarawih itu dikerjakan 20 rakaat dengan 10 salam. Bila seseorang shalat setiap 4 rakaat dengan satu salam maka shalatnya tidak sah. Disunahkan pelaksanaa nnya berjamaah. ”
m. Sayyid Muhammad Ibn Abdullah al-Jurdani y
وَلاَ بُدَّ أَنْ تُفْعَلَ رَكْعَتَيْ نِ لِأَنَّهَا وَرَدَتْ كَذَلِكَ , وَلَوْ أَحْرَمَ بِزِيَادَة ٍ عَنِ الرَّكْعَت َيْنِ اَوْ بِنَقْصٍ عَنْهُمَا لَمْ يَنْعَقِدْ اِحْرَامُه ُ . )فتح العلام بشرح مرشد الأنام ج 2 ص : 27 (دار السلام 1988)
Artinya: Seharusnya shalat Tarawih itu dikerjakan dengan cara 2 rakaat (satu salam) karena telah datang keterangan nya. Seandainya seseorang melakukan takbiratul ihram lebih dari 2 rakaat atau kurang dari 2 rakaat dalam mengerjaka n shalat Tarawih maka shalat Tarawihnya tidak jadi (tidak sah).
n. Syaikh Ibrahim Ibn Muhammad al-Bayjuri y:
وَيُؤَيِّد ُهُ مَا هُوَ ظَاهِرُ سِيَاقِ الْحَدِيْث ِ مِنَ أَنَّ اْلأَرْبَع َ رَكَعَاتٍ كَانَتْ بِسَلاَمٍ وَاحِدٍ, وَعَلَى كَوْنِهَا كَانَتْ صَلاَةُ التَّرَاوِ يْحِ يَتَعَيَّن ُ أَنَّهَا كَانَتْ بِسَلاَمَي ْنِ, ِلأَنَّ التَّرَاوِ يْحَ يَجِبُ فِيْهَا السَّلاَمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ , وَلاَ يَصِحُّ فِيْهَا أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ بِسَلاَمٍ وَاحِدٍ . )المواهب اللدنية على الشمائل المحمدية ص : 144 (الحرمين د ت)
Artinya;Un gkapan zohir hadis menguatkan hal itu, sesungguhn ya 4 rakaat dikerjakan dengan sekali salam. Apabila shalat tersebut adalah shalat Tarawih menjadi keharusan 4 rakaat dikerjakan dengan 2 salam, karena pelaksanaa n shalat Tarawih hukumnya wajib salam pada tiap 2 rakaat. Tidak sah shalat Tarawih dikerjakan 4 rakaat, sekali salam.
o. Syaikh Muhammad Nawawiy al-Bantani y:
وَلاَ تَصِحُّ بِنِيَّةٍ مُطْلَقَةٍ بَلْ يَنْوِي رَكْعَتَيْ نِ مِنَ التَّرَاوِ يْحِ اَوْ مِنْ قِـيَامِ رَمَـضَانَ اَوْ سُنَّةِ التَّرَاوِ يْحِ. وَلاَ يَصِحُّ اَنْ يُصَلِّيَ أَرْبَعًا مِنْهَا بِسَـلاَمٍ بَلْ لاَ بُـدَّ اَنْ يَكُوْنَ كُلُّ رَكْعَتَيْ نِ مِنْهَا بِسَـلاَمٍ لِأَنَّهَا وَرَدَتْ كَذَلِكَ . )نهاية الزين شرح قرة العين بمهمات الدين : ص : 114 (الحرمين 2005)
Artinya: “Shalat Tarawih tidak sah bila dilakukan dengan niat shalat mutlak, tetapi seseorang yang mengerjaka nnya berniat shalat Tarawih, shalat Qiyam Ramadhan atau shalat sunah Tarawih. Tidak sah bila ia melakukan shalat Tarawih dengan 4 rakaat satu salam, bahkan semestinya yang ia lakukan adalah mengucapka n salam pada tiap 2 rakaat karena begitulah keterangan yang datang.”
p. Syaikh Muhammad Mahfuz al-Termasi y
قَوْلُهُ: (فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا) اَيْ مَثَلًا فَالْمُرَا دُ بِهِ أَكْثَرُ مِنْ رَكْعَتَيْ نِ قَوْلُهُ: (بِتَسْلِي ْمَةٍ) اَيْ وَاحِدَةٍ قَوْلُهُ: (لَمْ يَصِحَّ) أَيْ لَمْ تَنْعَقِدْ مَوْهَبَة ذي الفضل على شرح ابن حجر الهيتمي للمقدمة بافضل ج 2 ص : 469 (المطبعة العامرة الشرفية بمصر المحمية 1326 )
Artinya: “Perkataan Ibn Hajar: Bila seseorang mengerjaka n 4 rakaat seumpamany a, maka yang dimaksud adalah lebih dari 2 rakaat, dengan satu salam, maka hukum shalatnya tidak sah yakni batal
q. Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Kediriy
وَاعْلَمْ اَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِ يْحَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ ِمنْ رَمَضَانَ .وَكَيْفِي َّتُهَا مَشْهُوْرَ ةٌ قَالَ النَّوَوِي ُّ فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ يَصِحَّ ذَكَرَهُ اْلقَاضِى حُسَيْنٌ فِي فَتَاوِيْ ِلاَنَّهُ خِلاَفُ الْمَشْرُو ْعِ . (مناهيج الامداد شرح ارشاد العباد الى سبيل الرشاد ج 1 ص : 240 (مطبعة المعهد الاحسان الجمفسي 2006)
Artinya: Ketahuilah sesungguhn ya shalat Tarawih 20 rakaat dengan 10 salam pada tiap malam bulan Ramadhan. Tata caranya telah diketahui banyak orang. Imam Nawawi berkata “Seandainy a ia shalat dengan 4 rakaat dengan satu salam, maka shalatnya tidak sah”. Hal ini telah dikatakan oleh al-Qâdhi Husain dalam fatwanya, dengan alasan hal demikian menyalahi aturan yang telah disyariatk an.
r. Habib Ahmad Ibn Umar al-Syathir iy
صَلاَةُ التَّرَاوِ يْحِ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ, وَيَجِبُ اَنْ تَكُوْنَ مَثْنَى وَوَقْتُهَ ا مِنْ أَدَاءِ صَلاَةِ الْعِشَاءِ اِلَى طُلُوْعِ الْفَجْرِ, فَيُسَلِّم ُ حَتْمًا مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ فَلَوْ أَحْرَمَ بِأَكْثَرَ عَامِدًا عَالِمًا لَمْ تَنْعَقِدْ وَاِلَّا اِنْعَقَدَ تْ نَفْلاً مُطْلَقًا . (الياقوت النفيس في مذهب ابن ادريس : ص : 43 (دار المعرفة 2005)
Artinya: Shalat Tarawih dilaksanak an 20 rakaat pada setiap malam bulan Ramadhan. Dalam pelaksanaa nnya wajib 2 rakaat-2 rakaat. Waktunya dari selesai mengerjaka n shalat Isya sampai terbit fajar. Seseorang dipastikan memberi salam pada tiap 2 rakaatnya. Jika ia shalat lebih dari 2 rakaat sengaja- ngaja dan tahu (itu tidak sah) maka shalat Tarawihnya rusak. Tetapi bila ia tidak sengaja atau lantaran ketidaktah uannya maka Tarawih yang dikerjakan dengan 4 rakaat sekali salam itu menjadi shalat sunah mutlaq.
s. Syaikh Abdul Hamid Ibn Muhammad Ali Qudus
فَيَجِبُ التَّسْلِي ْمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ فَلَوْْ صَلَّى أَرْبَعًا مِنْهَا أَوْ أَكْثَرَ بِتَسْلِيْ مَةٍ لَمْ تَصِحَّ أَصْلاً اِنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا وَاِلاَّ صَحَّتْ نَفْلاً مُطْلَقًا . (الأنوار السنية شرح الدرر البهية : ص : 112 (الحرمين د ت)
Artinya; Wajib salam pada setiap 2 rakaat. Bila seseorang shalat 4 rakaat atau lebih dengan sekali salam maka shalat Tarawihnya tidak sah sama sekali, jika ia sengaja-ng aja atau mengetahui itu. Jika tidak, maka shalatnya sah menjadi shalat mutlaq.
t. Syaikh Ali Ma’shum al-Jokjawi y Kerapyak
وَاعْلَمْ أَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِ يْحِ مَثْنَى مَثْنَى فِي مَذَاهِبِ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَا عَةِ, وَالشَّافِ عِيَّةُ قَالُوْا : يَجِبُ اَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْ نِ فَاِذَا صَلاَّهَا بِسَلاَمٍ وَاحِدٍ لَمْ تَصِحَّ . (حجة اهل السنة والجماعة ص : 34 )
Artinya;Ke tahuilah sesungguhn ya shalat Tarawih itu dikerjakan dengan 2 rakaat-2 rakaat menurut pandangan Ahlu Sunah Wal jama’ah. Ulama mazhab Syafii berkata;” Wajib, seseorang salam pada tiap 2 rakaat. Jika ia mengerjaka n shalat Tarawih 4 rakaat dengan 1 salam, maka hukum shalatnya tidak sah.
u. Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Bekasi:
قوله : (يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنّ َ وَطُوْلِهِ نَّ ) صَلاَتُهُ صَلَّىالله ُ عَليْهِ وسلم أَرْبَعًا يَحْتَمِلُ أَنَّهَا سَلاَمَانِ وَتَشَهُّد َانِ بِدَلاَلَة ِ فِعْلِهِ صَلَّىالله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَوْلِهِ : صَلاَةُ الَّليْلِ مَثْنَى مَثْنَى, وَحَقَّقَ عُلَمَاءُ الشَّافِعِ يَّةِ أَنَّ مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْ مَةٍ وَاحِدَةٍ بِنِيَّةِ التَّرَاوِ يْحَ لَمْ يَصِحَّ لِمُخَالَف َتِهِ بِمَا عَلَيْهِ حَدِيْثُ رَسُوْلِ اللهِ صلىالله عليه وسلم: صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَعَمِلَهُ أَصْحَابُ اْلكِرَاِم رضيَ اللهُ تعالى عنَهُمْ .) مِصْباح الظَّلاَم شرح بلوغ المرام من ادلة الأحكام : ج 2 ص : 142)
Artinya: Perkataan (Nabi shalat 4 rakaat, maka jangan kau tanya bagaimana bagus dan panjangnya ) shalat Nabi 4 rakaat mengandung kemungkina n 4 rakaat, itu dengan cara 2 salam dan 2 tasyahhud. Dengan adanya perbuatan dan perkataan Nabi “ Shalat malam itu 2 rakaat 2 rakaat. Ulama Mazhab Syafi’i telah mentahqiq sesengguhn ya siapa saja yang shalat 4 rakaat sekali salam dengan niat Tarawih maka tidak sah. Karena menyalahi hadis Rasulullah “ Shalat malam itu dua dua” dan juga menyalahi amalan para sahabat mulia yang Allah telah berikan keridhaanN ya kepada mereka.”
v. Syaikh Muallim Muhammad Syafii Hadzami
Tidak dikenal ikhtilaf (perbedaan ) antara Imam-Imam mujtahidin yang empat hal bilangan atau jumlah rakaat Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih) melainkan sebagai berikut :
1) 20 rakaat menurut mazhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Ahmad Ibn Hambal.
2) 36 rakaat merupakan salah satu riwayat Imam Malik bagi penduduk Madinah.
وَمِنْ ذَلِكَ قَوْلُ أَبِي حَنِيْفَةَ وَالشَّافِ عِيِّ وَأَحْمَدَ اَنَّ صَلاَةَ التَّرَاوِ يْحَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً وَاِنَّهَا فِي الْجَمَاعَ ةِ أَفْضَلُ مَعَ قَوْلِ مَالِكٍ فِي اِحْدَى الرِّوَايَ اتِ عَنْهُ اِنَها سِتَّةٌ وَثَلاَثُو ْنَ رَكْعَةً (الميزان الكبرى ج 1 ص : 185 دار الفكر د ت)
Artinya: Sebagian dari yang demikian adalah Qaul Imam Abi Hanifah, Imam Syafii dan Imam Ahmad bahwa Shalat Tarawih di dalam Bulan Ramadhan adalah 20 rakaat dan sesungguhn ya berjamaah itu lebih utama disertai Qaul Imam Malik dalam satu riwayat darinya adalah 36 rakaat.
Kaifiyyah 20 rakaat yaitu dikerjakan dengan sepuluh salam dan memberi salam pada tiap dua rakaat. Kata Imam Nawawi dalam kitab Rawdhah” jika seseorang bersembahy ang Tarawih 4 rakaat dengan satu salam niscaya tidak sah, karena menyalahi yang disyariatk an.[1]
w. Syaikh Usman Ibn Muhammad Askar
Jumlah Rakaat shalat Tarawih
Bapak : ”Berapakah rakaat sempurna shalat Tarawih itu”?
Anak : ”20 rakaat. Namun bagi penduduk Madinah, mereka boleh mengerjaka nnya lebih dari 20 rakaat hingga 36 rakaat. Cara mengerjaka nnya tip-tiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Setelah selesai shalat Tarawih hendaknya ditutup dengan shalat witir”.
Bapak : ”Bagaimana hukumnya jika shalat Tarawih dilaksanak an kurang dari 20 rakaat”?
Anak : ”Tetap mendapat pahala. Namun tidak seperti pahala shalat Tarawih 20 rakaat”.
Bapak : ”Bolehkah shalat Tarawih dikerjakan 4 rakaat-4 rakaat dengan satu tasyahhud (salam)”?
Anak : ”Hukumnya tidak sah, sesuai dengan yang dijelaskan para ulama dalam kitab fiqh”.[2]
x. Prof. Dr Syifa Hasan Hito
صَلاَةُ التَّرَاِو يْحِ وَتُسَمَّى قِيَامَ رَمَضَانَ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَـةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَ اتٍ بِاْلأِجْم َاعِ , وَلاَ يَصِحُّ الْوَصْلُ بَيْنَ أَرْبَعٍ مِنْهَا . )امتاع الأسماع شرح أبي شجاع : ج 1 ص : 85 (دار الضياء 2005)
Artinya; Shalat Tarawih juga dinamakan Qiyam Ramadhan. Shalat Tarawih itu 20 rakaat dengan 10 kali salam dengan adanya ijma’. Tidak sah bila menggabung 4 rakaat dengan satu salam.
y. K.H Abdurrahma n Nawi Tebet
Shalat Tarawih hukumnya Sunah muakkadah. Bilangan rakaatnya yaitu:
1) Bagi kita 20 rakaat (ijma’ para sahabat).
2) Bagi Ahli Madinah 36 rakaat.
Waktunya Ba’da Shalat Isya hingga fajar shodiq.
Perhatian! !!
1) Dilakukan dengan 10 salam.
2) Tidak sah dilakukan 4 rakaat satu salam.
3) Sunah dijamaahka n.[1]
Demikianla h sebagian Nash (redaksi) kitab-kita b para ulama yang menjelaska n shalat Tarawih yang dikerjakan 4 rakaat sekali salam, hukumnya tidak sah. Masih banyak kitab-kita b para ulama yang belum sempat penulis membaca dan menelitiny a. Kitab-kita b tersebut sangat perlu dibaca dan ditekuni dengan benar dan hasil Talaqqiy (berhadapa n langsung) dengan para ulama dan bukan Istbdâd (keras kepala)
Pendapat yang mengatakan bahwa shalat Tarawih dikerjakan dengan 4 rakaat sekali salam hukumya tidak sah memiliki dalil yang kuat dan tidak bisa ditolak. Dalil-dali lnya sangat jelas dapat ditemukan dalam kitab-kita b Mu’tabar. Bagaikan sinar matahari yang terlihat sangat jelas, tidak ada manusia yang memungkiri jelasnya sinar matahari itu, kecuali orang yang sakit mata. Barang yang sangat jelas menjadi tidak kelihatan karena ada penyakit pada matanya. Makanan yang enak dan lezat yang semua orang berselera menikmatin ya menjadi tidak enak karena ada penyakit pada mulutnya. Sebagaiman a Imam Muhammad Ibn Said al-Bushiri y mengatakan :
قَدْ تُنْكِرُ الْعَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنْ رَمَدٍ ** ويُنْكِرُ الفَمُ طَعْمَ الْمَاءِ مِنْ سَقَمِ
Artinya: ” Terkadang mata seseorang mengingkar i cahaya matahari karena matanya sakit (rebekan), dan mulut seseorang akan mengingkar i ni’matnya air dari sebab mulutnya sakit (sariawan) .”
Begitu juga karena sangat jelas keterangan yang para ulama berikan, tidak ada orang yang menolak pendapat tersebut, kecuali orang-oran g yang ada penyakit dalam dirinya. Nama penyakitny a adalah kebodohan yang dibungkus oleh kain hasud (dengki).
Menyikapi hal ini, kita wajib hindari pelaksanaa n shalat Tarawih yang dikerjakan dengan cara 4 rakaat sekali salam, 4 rakaat sekali salam. Apabila ada masjid atau mushalla dalam pelaksanaa n shalat Tarawih dikerjakan dengan cara seperti itu, maka wajib bagi kita memberi tahu kepada mereka bahwa perbuatan mereka menyalahi aturan Syariat. Jika mereka tidak mau merubahnya maka kita wajib mencari tempat yang mengerjaka n shalat Tarawih dengan tiap 2 rakaat salam, atau kita mengerjaka n shalat Tarawih di rumah saja.
>>>>>> TOLONG SEBARKAN
oleh ‘Rizki Zulqornain Al-Muafah