312. SEDEKAH DI BULAN RAMADHAN

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari  Ibnu Abbas raldhiallahu ‘anhuma, ia berkata : 
“Nabi  shallallahu  ‘alaihi  wasallam  adalah  orang  yang  paling  dermawan,  dan beliau  lebih  dermawan  pada  bulan Ramadhan,  saat  beliau  ditemui  Jibril  untuk membacakan  kepadanya  Al-Qur’an.  Jibril  menemui  beliau  setiap  malam  pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  ketika  ditemui  Jibril  lebih  dermawan  dalam  kebaikan  daripada angin yang berhembus.” 
Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dengan tambahan:
“Dan beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya. ” 
Dan menurut riwayat Al-Baihaqi, dari Aisyah radhiallahu ‘anha :
“Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wasallam  jika  masuk  bulan  Ramadhan membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta. ” 
Kedermawanan adalah sifat murah hati dan banyak memberi. Allah pun bersifat Maha Pemurah, Allah Ta’ala Maha Pemurah, kedermawanan-Nya berlipat ganda pada waktu-waktu tertentu seperti bulan Ramadhan. 
Dan  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi  wasallam  adalah  manusia  yang  paling dermawan,  juga  paling mulia,  paling  berani  dan  amat  sempurna  dalam  segala sifat  yang  terpuji;  kedermawanan  beliau  pada  bulan Ramadhan  berlipat  ganda dibanding  bulan-bulan  lainnya,  sebagaimana  kemurahan  Tuhannya  berlipat ganda pada bulan ini. 
Berbagai  pelajaran  yang  dapat  diambil  dari  berlipatgandanya  kedermawanan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di bulan Ramadhan : 
Bahwa kesempatan ini amat berharga dan melipatgandakan amal kebaikan. 
Membantu orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat, agar memperoleh pahala seperti pahala mereka; sebagaimana siapa yang membekali orang  yang  berperang  maka  ia  memperoleh  seperti  pahala  orang  yang berperang,  dan  siapa  yang  menanggung  dengan  balk  keluarga  orang  yang berperang maka ia memperoleh pula seperti pahala orang yang berperang.  Dinyatakan  dalam  hadits  Zaid  bin Khalid  dari Nabi  shallallahu  ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
“Barangsiapa  memberi  makan  kepada  orang  yang  berpuasa  maka  baginya seperti  pahala  orang  yang  berpuasa  itu  tanpa  mengurangi  sedikitpun  dari pahalanya. ” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi). 
Bulan Ramadhan adalah saat Allah berderma kepada para hamba-Nya dengan rahmat,  ampunan  dan  pembebasan  dari  api  Neraka,  terutama  pada  Lailatul Qadar  Allah  Ta  ‘ala  melimpahkan  kasih-Nya  kepada  para  hamba-Nya  yang bersifat  kasih, maka  barangsiapa  berderma  kepada  para  hamba Allah  niscaya Allah Maha  Pemurah  kepadanya  dengan  anugerah  dan  kebaikan.  Balasan  itu adalah sejenis dengan amal perbuatan. 
Puasa  dan  sedekah  bila  dikerjakan  bersama-sama  termasuk  sebab  masuk Surga.  Dinyatakan  dalam  hadits  Ali  radhiallahu  ‘anhu,  bahwa  Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sungguh di Surga  terdapat  ruangan-ruangan yang bagian  luamya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.” Maka berdirilah kepada beliau seorang Arab Badui seraya berkata: “Untuk siapakah ruangan-ruangan  itu wahai Rasulullah?  jawab beliau:  “Untuk siapa saja yang berkata baik, memberi makan,  selalu  berpuasa  dan  shalat malam  ketika  orang-orang  dalam  keadaan tidur. ” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Isa berkata, hadits ini gharib)
Semua  kriteria  ini  terdapat  dalam  bulan  Ramadhan.  Terkumpul  bagi  orang mukmin  dalam  bulan  ini;  puasa,  shalat  malam,  sedekah  dan  perkataan  baik. Karena pada waktu  ini orang  yang berpuasa dilarang dari perkataan  kotor dan perbuatan  keji.  Sedangkan  shalat,  puasa  dan  sedekah  dapat  menghantarkan pelakunya kepada Allah Ta ‘ala.  
Puasa  dan  sedekah  bila  dikerjakan  bersama-sama  lebih  dapat menghapuskan dosa-dosa dan menjauhkan dari api Neraka Jahannam,  terutama  jika ditambah lagi  shalat  malam.  Dinyatakan  dalam  sebuah  hadits  bahwa  Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Puasa  itu  merupakan  perisai  bagi  seseorang  dari  api  Neraka,  sebagaimana perisai dalam peperangan  ”  ( Hadits  riwayat Ahmad, An-Nasa’i dan  Ibnu Majah dari  Ustman  bin  Abil-‘Ash;  juga  diriwayatkan  oleh  Ibnu  Khuzaimah  dalam Shahihnya  serta  dinyatakan  shahih  oleh  Hakim  dan  disetujui  Adz-Dzahabi.) Hadits riwayat Ahmad dengan isnad hasan dan Al-Baihaqi
Diriwayatkan pula oleh Ahmad dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu  ‘alaihi wasallam bersabda:
“Puasa  itu  perisai  dan  benteng  kokoh  yang  melindungi  seseorang)  dari  api Neraka” 
Dan  dalam  hadits  Mu’adz  radhiallahu  ‘anhu,  Rasulullah  shallallahu  ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sedekah  dan  shalat  seseorang  di  tengah malam  dapat  menghapuskan  dosa sebagaimana  air  memadamkan  api”  (Hadist  riwayat  At-Tirmidzi  dan  katanya. “Hadits hasan shahih. ” 
Dalam  puasa,  tentu  terdapat  kekeliruan  serta  kekurangan.  Dan  puasa  dapat menghapuskan  dosa-dosa  dengan  syarat  menjaga  diri  dari  apa  yang  mesti dijaga.  Padahal  kebanyakan  puasa  yang  dilakukan  kebanyakan  orang  tidak terpenuhi dalam puasanya itu penjagaan yang semestinya. Dan dengan sedekah kekurangan dan kekeliruan yang terjadi dapat terlengkapi. Karena itu pada akhir Ramadhan,  diwajibkan  membayar  zakat  fitrah  untuk  mensucikan  orang  yang berpuasa dari perkataan kotor dan perbuatan keji.
Orang  yang  berpuasa  meninggalkan  makan  dan  minumnya.  Jika  ia  dapat membantu orang lain yang berpuasa agar kuat dengan makan dan minum maka kedudukannya  sama  dengan  orang  yang  meninggalkan  syahwatnya  karena Allah,  memberikan  dan  membantukannya  kepada  orang  lain.  Untuk  itu disyari’atkan  baginya  memberi  hidangan  berbuka  kepada  orang-orang  yang berpuasa  bersamanya,  karena  makanan  ketika  itu  sangat  disukainya,  maka hendaknya ia membantu orang lain dengan makanan tersebut, agar ia termasuk orang yang memberi makanan yang disukai dan karenanya menjadi orang yang bersyukur kepada Allah atas nikmat makanan dan minuman yang dianugerahkan
kepadanya, di mana sebelumnya ia tidak mendapatkan anugerah tersebut.  Sungguh  nikmat  ini  hanyalah  dapat  diketahui  nilainya  ketika  tidak  didapatkan. (Lihat kitab Larhaa’iful Ma’arif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 172-178.) 
Semoga  Allah  melimpahkan  taufik-Nya  (kepada  kita  semua).  Shalawat  dan salam  semoga  senantiasa  dilimpahkan  Allah  kepada  Nabi  kita  Muhammad, segenap keluarga dan sahabatnya.
Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

PISS-KTB

PISS-KTB has written 4222 articles

Group facebook ini bernama PUSTAKA ILMU SUNNI SALAFIYAH – KTB, selanjutnya disebut dengan PISS-KTB. KTB merupakan kependekan dari Kenapa Takut Bid’ah. Apa Beda PISS - KTB dibanding dengan grup yang lain yang juga punya visi - misi sama ?
silahkan Kontak kami

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>