ketika salah seorang sahabat RA (dalam riawayat yang tsiqah) melihat aurat seorang wanita dengan sengaja, maka ia merasa telah berbuat dosa yang sangat besar dan ia pun menyendiri ke atas gunung dan tidak mau lagi melihat wajah Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam karena dia merasa tidaklah pantas matanya melihat wajah beliau karena mata itu telah berbuat zina.
Dan setelah beberapa hari Rasulullah menanyakan orang itu karena beberapa hari Rasulullah tidak melihatnya , maka sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra mendatangi nya ke gunung dan berkata kepada orang itu: “engkau dipanggil oleh Rasulullah “, orang itu menjawab: “aku tidak mau melihat wajah Rasulullah , mataku tidak lagi pantas memandang beliau karena telah berbuat dosa”, maka sayyidina Abu Bakr berkata: “ini adalah perintah Rasulullah “.
Maka ia pun datang kepada Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam dan ketika itu Rasulullah sedang melakukan shalat maghrib, dan ketika ia mendengar bacaan Rasulullah dari kejauhan, ia pun terjatuh dan roboh karena tidak mampu mendengark an lantunan suara indah Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam, maka ia diberdirik an oleh sayyidina Abu Bakr As Shiddiq dan dibimbing untuk terus masuk ke shaf shalat dan setelah selesai shalat.
Ketika orang-oran g mulai berdiri dan keluar dari shaf shalat, ia hanya tertunduk saja, maka Rasulullah memanggiln ya dan berkata :“kemarilah mendekat kepadaku”, ia mendekat hingga lututnya bersatu dengan lutut nabi Muhammad shallallah u ‘alaihi wasallam namun ia tetap menundukka n kepalanya dan berkata: “wahai Rasulullah , aku tidak mau lagi melihat wajahmu karena mataku sudah banyak berbuat dosa”, maka Rasulullah berkata :“mohonlah ampunan kepada Allah”, maka ia berkata: “aku meyakini bahwa Allah Maha Pengampun, namun mata yang sudah banyak berbuat dosa ini tidak lagi pantas melihat wajahmu wahai Rasulullah “, ia masih terus menundukkk an kepalanya maka rsaulullah berkata : “angkatlah kepalamu!! “.
Maka ia pun mengangkat kepalanya perlahan lahan dan beradu pandang dengan Rasulullah , lalu ia kembali menundukka n kepalanya dan menangis di pangkuan Rasulullah kemudian wafat dipangkuan beliau shallallah u ‘alaihi wasallam. Maka para sahabat pun kaget dan iri dengan orang itu karena walaupun mereka berjihad siang dan malam namun mereka tidak sempat mendapatka n kesempatan untuk wafat dipangkuan Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam, dan ketika itu air mata Rasulullah mengalir dan jatuh di atas wajah orang itu.
Sungguh mata kita penuh dengan dosa dan kesalahan, namun Sang Maha Pengampun tidak berhenti mengampuni , sebagaiman a hadits Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam bahwa ada 7 golongan yang mendapatka n naungan Allah dimana ketika itu tidak ada naungan kecuali naungan Allah, diantara 7 kelompok itu adalah :
رَجُلٌ ذَكَرَ اللهُ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
” Seseorang yang ketika berdzikir (mengingat Allah) maka mengalirla h air matanya”
Maka orang itu akan mendapatka n naungan Allah kelak di hari kiamat.
Dan saat di surga kelak masih ada orang-oran g yang belum melihat keindahan dzat Allah subhanahu wata’ala. Mereka adalah orang-oran g yang ketika di dunia mata mereka banyak berbuat dosa, dan malaikat tidak mau membuka tabir yang menghalang i dzat Allah dengan mereka. Maka Allah berkata kepada malaikat: “mengapa kalian masih menutupkan tabir untuk mereka, mereka adalah penduduk surga yang telah kuampuni dosa-dosa mereka”?. Maka malaikat berkata: “wahai Allah, dahulu ketika mereka di dunia mata mereka banyak melakukan dosa, maka mereka tidak pantas memandang keindahan dzat-Mu”.
Maka Allah subhanahu wata’ala berfirman: “angkatlah tabir yang menghalang i-Ku dengan mereka, karena dahulu mata mereka pernah mengalirka n air mata rindu ingin berjumpa dengan-Ku” .
Habib Mundzir Al Musawwa