PERTANYAAN :
Ipat Patmawati
Assalamu ‘alaykum. . apa benar, suara petir yg dahsyat it suara orang yg lg disiksa diaherat sana ? terimakasi h. . ^_^
JAWABAN :
1. Ghufron Bkl
Wa’alaykum us salaam , sebatas yg saya ketahui petir / halilintar itu adalah suaranya malaykat. :
.عن ابن عباس : الرعد ملك من ملائكة الله موكل بالسحاب. الجامع الصغير ٢/٩٢
====
قوله و رعد : هو الملك الموكل به و قيل صوته. تقسير الصاوي ١/١٢
Petir itu adalah malaykat menurut pendapat lain petir itu suaranya malaykat
2. Mbah Godek
Bledek/ petir adalah malaikat sedangkan kilat adalah sayapnya yg lagi menggiring awan,dan yg terdengar adalah suaranya malaikat atau suara giringanny a malaikat
========
الاقناع في حل ألفاظ أبى شجاع (1/ 180)ونقل الشافعي في الام عن الثقة عن مجاهد أن الرعد ملك والبرق أجنحته يسوق بها السحاب، وعلى هذا فالمسموع صوته
أو صوت سوقه على اختلاف فيه وإطلاق ذلك على الرعد مجاز
=======
الأم (1/ 254)
أخبرنا الرَّبِيعُ قال أخبرنا الشَّافِعِ يُّ قال أخبرنا الثِّقَةُ أَنَّ مُجَاهِدًا كان يقول الرَّعْدُ مَلَكٌ وَالْبَرْق ُ أَجْنِحَةُ الْمَلَكِ يَسُقْنَ السَّحَابَ
وان قيل ماحقيقة الرعد والبرق والصاعقة؟
فإن الفلاسفة المتأخرين يقولون إنها ناشئة عن عمل القوة الكهربائية المتكونة فى السحاب وأقاموا على ذلك فى كتبهم الدلائل من نوع قياس الغيب على الشاهد قلنا اختلف علماء الاسلام المتقدمون فى ذلك فقال بعضهم الرعد ملك موكل بالسحاب يسوقه حيث شاء الله تعالى والصوت المسموع صوته ويسمى رعدا ايضا وبيده مخاريق من نار يسوق بها السحاب
والبرق ما ينقدح من تلك المخاريق وإذا اشتد غضبه طارت من فمه نار هى الصاعقة واستند اصحاب هذا القول الى حديث احادى روى فى ذلك
jika ditanya apa hakikat petir,kila t dan halilintar ? maka para filsafat kuno berpendapa t bahwa petir timbul dari kerjaan kekuatan listrik yg ada diawan,dan mereka telah menerapkan bukti pendapat tersebut pada buku2 dari bentuk pengqiyasa n ghoib pada perkara yg nyata kami menjawab ulama’ islam kuno terjadi perbedaan pendapat dalam hal ini,sebagi an ulama berpendapa t bahwa petir adalah malaikat yang bertugas diawan dan menggiring nya kapan Allah berkehenda k sedangkan suara yg terdengar adalah suaranya malaikat tersebut yg juga dinamakan petir,dita ngan malaikat tersebut ada cemeti dari api untuk mengggirin g awan sedangkat kilat adalah sesuatu yang menyengat dari cemeti api tersebut dan ketika malaikat tersebut sudah memuncak murkanya maka mulutnya mengeluark an api yg bernama halilintar ..dan yg berpendapa t ini telah berpeganga n pada hadis ahadi yg menceritak an tentang hal tersebut. [ ALHUSUNUL HAMIDIYYAH hal 186-187 ].
ونقل الشافعي في الام عن الثقة عن مجاهد أن الرعد ملك والبرق أجنحته يسوق بها السحاب، وعلى هذا فالمسموع صوته
أو صوت سوقه على اختلاف فيه وإطلاق ذلك على الرعد مجاز
وروى أنه صلى الله عليه وسلم قال بعث الله السحاب فنطقت احسن النطق وضحكت احسن الضحك فالرعد نطقها والبرق ضحكها اى لمعان النور فيها عند ضحكها وعلى هذا فالمسموع نفس الرعد
قال السيوط فى الإتقان اخرج ابن ابى حاتم عن محمد بن مسلم قال بلغنا ان الرعد ملك له اربعة وجوه وجه انسان ووجه ثور ووجه نسر ووجه أسد فإذا مصع بذنبه فذلك البرق
والله اعلم بحقيقة الأشياء
Assyafii didalam kitab AL-UM mengutip pendapat imam mujahid dari seseorang yg tsiqoh (bisa dipercaya) bahwa sesungguhn ya petir adalah malaikat sedangkan kilat adalah sayap-saya p yg digunakan menggiring awan,menur ut keterangan ini,suara yg terdengar adalah suara malaikat atau suara penggiring an awan.dalam hal ini memang terjadi khilaf,dan memutlakka n kata petir dengan arti suara yg terdengar merupakan bentuk kata majaz.
Diriwayatk an bahwa Rosululloh SAW. bersabda,A llah telah mengutus awan kemudian berkata-ka ta dengan sebaik-bai knya perkataan dan tertawa dengan sebaik-bai knya tertawa,de ngan demikian petir adalah ucapannya sedangkan kilat adalah tertawanya (kilatan sinar yg nampak ketika tertawa).m engikuti keterangan ini berarti yg terdengar adalah suara petir itu sendiri
Assuyuti dalam kitab AL-ITQON mengatakan bahwa ibnu Abi hatim meriwayatk an dari muhammad bin maslam,ia berkata,te lah sampai padaku bahwa sesungguhn ya petir itu punya 4 wajah.yait u wajah manusia,wa jah sapi,wajah burung garuda dan wajah singa,dan ketika menggerak- gerakkan ekornya maka itulah yg bernama kilat Wallohu a’lam pada hakikatnya setiap sesuatu. [ ALBAJURI juz 1 hal 236 ].
3. Alif Jum’an Azend
Dalam kitab Musnad Imam Ahmad 2353 disebutkan :
حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعِجْلِي ُّ وَكَانَتْ لَهُ هَيْئَةٌ رَأَيْنَاه ُ عِنْدَ حَسَنٍ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَأَقْب َلَتْ يَهُودُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا أَبَا الْقَاسِمِ إِنَّا نَسْأَلُكَ عَنْ خَمْسَةِ أَشْيَاءَ فَإِنْ أَنْبَأْتَ نَا بِهِنَّ عَرَفْنَا أَنَّكَ نَبِيٌّ وَاتَّبَعْ نَاكَ فَأَخَذَ عَلَيْهِمْ مَا أَخَذَ إِسْرَائِي لُ عَلَى بَنِيهِ إِذْ قَالُوا{ اللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ }قَالَ هَاتُوا قَالُوا أَخْبِرْنَ ا عَنْ عَلَامَةِ النَّبِيِّ قَالَ تَنَامُ عَيْنَاهُ وَلَا يَنَامُ قَلْبُهُ قَالُوا أَخْبِرْنَ ا كَيْفَ تُؤَنِّثُ الْمَرْأَة ُ وَكَيْفَ تُذْكِرُ قَالَ يَلْتَقِي الْمَاءَان ِ فَإِذَا عَلَا مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَة ِ أَذْكَرَتْ وَإِذَا عَلَا مَاءُ الْمَرْأَة ِ آنَثَتْ قَالُوا أَخْبِرْنَ ا مَا حَرَّمَ إِسْرَائِي لُ عَلَى نَفْسِهِ قَالَ كَانَ يَشْتَكِي عِرْقَ النَّسَا فَلَمْ يَجِدْ شَيْئًا يُلَائِمُه ُ إِلَّا أَلْبَانَ كَذَا وَكَذَا قَالَ عَبْد اللَّهِ بْن أَحْمَد قَالَ أَبِي قَالَ بَعْضُهُمْ يَعْنِي الْإِبِلَ فَحَرَّمَ لُحُومَهَا قَالُوا صَدَقْتَ قَالُوا أَخْبِرْنَ ا مَا هَذَا الرَّعْدُ قَالَ مَلَكٌ مِنْ مَلَائِكَة ِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَا بِ بِيَدِهِ أَوْ فِي يَدِهِ مِخْرَاقٌ مِنْ نَارٍ يَزْجُرُ بِهِ السَّحَابَ يَسُوقُهُ حَيْثُ أَمَرَ اللَّهُ قَالُوا فَمَا هَذَا الصَّوْتُ الَّذِي يُسْمَعُ قَالَ صَوْتُهُ قَالُوا صَدَقْتَ إِنَّمَا بَقِيَتْ وَاحِدَةٌ وَهِيَ الَّتِي نُبَايِعُك َ إِنْ أَخْبَرْتَ نَا بِهَا فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا لَهُ مَلَكٌ يَأْتِيهِ بِالْخَبَر ِ فَأَخْبِرْ نَا مَنْ صَاحِبكَ قَالَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام قَالُوا جِبْرِيلُ ذَاكَ الَّذِي يَنْزِلُ بِالْحَرْب ِ وَالْقِتَا لِ وَالْعَذَا بِ عَدُوُّنَا لَوْ قُلْتَ مِيكَائِيل َ الَّذِي يَنْزِلُ بِالرَّحْم َةِ وَالنَّبَا تِ وَالْقَطْر ِ لَكَانَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ{ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيل َ }إِلَى آخِرِ الْآيَةَ
Telah menceritak an kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritak an kepada kami [Abdullah bin Al Walid Al ‘Ijli] dulu dia pernah mempunyai perkumpula n, kami pernah melihatnya di dekat Hassan, dari [Bukair bin Syihab] dari [Sa’id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Orang-oran g Yahudi datang kepada Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam lalu bertanya; “Wahai Abul Qasim, kami akan menanyakan kepadamu tentang lima hal, bila engkau memberitah u kami tentang itu, maka kami tahu bahwa engkau adalah seorang Nabi dan kami akan mengikutim u.”
Lalu beliau mengambil sumpah atas mereka sebagaiman a Israil terhadap anak-anakn ya, yaitu mereka mengatakan : (Allah adalah saksi terhadap yang kita ucapkan (ini)). Beliau pun berkata: “Sampaikan lah.”
Mereka berkata; “Beritahu kami tentang tanda seorang Nabi.” Beliau menjawab: “Kedua matanya (bisa) tertidur namun hatinya tidak tidur.”
Mereka berkata lagi; “Beritahu kami, bagaimana (proses bayi) menjadi perempuan dan bagaimana menjadi laki-laki? ” Beliau menjawab: “Saat bertemunya dua air (yakni sperma laki-laki dan sel telur perempuan) , bila sperma laki-laki lebih dominan terhadap sel telur perempuan, maka (anaknya) menjadi laki-laki, dan bila sel telur perempuan lebih dominan terhadap sperma laki-laki maka (anaknya) menjadi perempuan. “
Mereka bertanya lagi, “Beritahu kami, apa yang diharamkan Israil atas dirinya sendiri.” Beliau menjawab: “Beliau pernah menderita penyakit kulit dan tidak menemukan sesuatu (makanan) yang cocok kecuali susu anu dan anu.” Abdullah bin Ahmad berkata; Ayahku berkata; Sebagian mereka mengatakan ; “Yakni unta.” Beliau melanjutka n: “Maka ia mengharamk an dagingnya (atas dirinya).” Mereka berkata; “Engkau benar.”
Lalu mereka bertanya lagi, “Beritahu kami, apa (hakikat) petir itu?” Beliau menjawab: “Salah satu dari malaikat Allah ‘azza wajalla yang ditugasi mengurusi awan, pada tangannya, atau di tangannya, terdapat cemeti yang terbuat dari api, dia mencambuki awan untuk menggiring nya ke arah yang diperintah kan Allah.” Mereka berkata lagi; “Lalu suara apa yang terdengar itu?” Beliau menjawab: “Itu suaranya.” Mereka berkata; “Engkau benar.
Kini tinggal satu (pertanyaa n), inilah (penentu) yang kami jadikan alasan untuk berbai’at kepadamu bila engkau memberitah u kami tentang ini. Sesungguhn ya tidak ada seorang Nabi pun kecuali ada satu malaikat yang mendatangi nya dengan membawa berita, beritahu kami siapa temanmu itu?” Beliau menjawab: “Jibril ‘alaihis salam.” Mereka berkata; “Jibril, dia yang menurunkan peperangan , pembunuhan dan siksaan, dia adalah musuh kami! Seandainya engkau mengatakan Mika`il, yang menurunkan rahmat, menumbuhka n tanaman dan menurunkan hujan, pasti (kami mengikutim u).” Maka Allah ‘azza wajalla menurunkan ayat: (Barangsia pa yang menjadi musuh Jibril) hingga akhir ayat.
Wallaahu A’lam . .
LINK ASAL :
DOKUMEN FB :