Zakiano Abdullah
assalamu’a
Apa hukum kartu kredit dalm islam??? terimaksih
Pertama, masalah keamanan.
Seseorang tidak perlu membaya uang tunai /
Kedua, masalah kepraktisa
Membawa uang tunai apalagi dalam jumlah yang besar tentu sangat tidak praktis. Dengan kartu kredit seseorang bisa membawa uang dalam jumlah besar hanya dalam sebuah kartu. Ketiga, masalah akses. Beberapa toko dan perusahaan
Namun tidak berarti kartu kredit itu bisa sukses di setiap tempat. Untuk keperluan belanja kecil dan harian, penggunaan
Selain itu dengan maraknya kasus carding atau pemalsuan kartu kredit di internet terutama dari Indonesia,
Untuk itu seseorang akan dikenakan biaya beberapa persen dari uang yang dipinjamny
Tapi bila telah lewat satu bulan itu dan tidak dilunasi, maka akan dikenakan bunga atas pinjaman tersebut yang besarnya bervariasi
Bila seseorang bisa menjamin bahwa tidak akan jatuh pada opsi kedua, maka menggunaka
2/. Khodim Piss-ktb II>> Wa’alaikum
Kartu kredit (bithaqah i’timan) bisa dimasukkan
Fatwa MUI berikut bisa dijadikan pedoman >> http://
Sunde Pati
sebenarnya masalah kredit/ rentenir/ bank/koprasi simpan pinjam itu hukumnya terbagi 3
1=haram karena masuk pada utang piutang yang menarik kemanfaatan pada orang yg menghutangi
2=halal karena tiada syarat saat akad sedang berlangsung atau dimajlis khiyar karena kebiasaan yang berlaku tidak bisa menempati tempatnya syarat menurut jumhur ulama’
3=syubhat karena ulama’ berbeda2 pendapat
اختلف العلماء فى هذه المسألة على ثلاثة أقوال قيل انه حرام لانه داخل فى قرض جر نفعا، وقيل انه حلال لعدم الشرط فى صلب العقد او مجلس الخيار والعادة المطردة لاينزل منزلة الشرط عند الجمهور وقيل شبهة لاختلاف العلماء فيه والمؤتمر قرر ان الاحوط القول الاول وهو الحرمة. وفى الاشباه والنظائر فى البحث الثالث ما نصه: ومنها لو عم فى الناس اعتياد اباحة منافع الرهن للمرتهن فهل ينزل منزلة شرطه حتى يفسد الرهن؟ قال الجمهور: لا، وقال القفال: نعم، وفى إعانة الطالبين فى باب القرض ما نصه: وجاز لمقرض نفع يصل له من مقترض كرد الزائد قدرا او صفة والاجود فى الردئ (بلا شرط) فى العقد بل يسن ذلك لمقترض -إلى أن قال- واما القرض بشرط جر نفع لمقرض ففاسد، لخبر كل قرض جر منفعة فهو ربا (قوله ففاسد) قال ع ش ومعلوم ان محل الفساد حيث وقع الشرط فى صلب العقد اما لو توافقا على ذلك ولم يقع الشرط فى العقد فلا فساد
ahkamul fuqoha’ juz 1 hal 22
======
tapi perlu diingat ,letak kerusakannya itu jika syarat/
وَمَعْلُومٌ أَنَّ مَحَلَّ الْفَسَادِ إذَا وَقَعَ الشَّرْطُ فِي صُلْبِ الْعَقْدِ أَمَّا لَوْ تَوَافَقَا عَلَى ذَلِكَ وَلَمْ يَقَعْ شَرْطٌ فِي الْعَقْدِ فَلاَ فَسَادَ اه
dan telah diketahui bahwa tempatnya kerusakan (keharaman) itu jika syarat/
aljamal ala fathil wahab juz 2 hal 261