PERTANYAAN :
Kuntari Nisaul Marisa
Assalamu’alaikum.,,, BUMI PISS
pertanyaan ini Pindahan dari sahabat sebrang karena ga ada yg bisa termasuk Saya…
saya suguhkan buat sahabat PISS siapa tau ada yang mengerti....
sering kali dia si cemplon memperhatikan ada sholat berjamaah, imAM membalikan badan setelah selesai sholat ketika zikir, terkadang diputara 90 derajat tp kadang ada yang berputar 180 derajat menghadap kepada makmum.
kalau memang ada dasar syariahnnya berapa lamakah imam harus menggeser atau memurat tubuhnnya?
Apakah salam langsung putar atau baca2 dulu?
bahkan si cemplon perhatikan begitu imam memutar arah banyak jamaah yang bergeser barisannya lalu pindah posisi( ni ga tau posisis menghadap kemana jama’ahnnya)
adakah tuntunan dari hukum fikihnnya?
adakah dalil2 hadisnya yang memerintahkan hal itu?
dan mohon dijelaskan hikmah prakteknya…
terimakasih banyak sesudah dan sebelumnnya
JAWABAN :
>> Ibnu Toha
Sunnat bagi imam setiap selesai shalat menghadap ke makmum, baik pun ke arah kanan atau kiri. bahkan makruh apabila tidak melaksanakannya sebab kalau imam masih tetap ditempatnya menghadap kiblat takut disangka masih dalam keadaan sholat.
Perkiraan jarak antara selesai shalat dan menghadap makmum adalah perkiraan bacaan Allahumma antassalaam dst…..
سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ
Samurah ra berkata, “Nabi saw apabila telah selesai mengerjakan shalat beliau menghadapkan mukanya kepada kami”. (HR. Bukhori)
روي عن عائشة أن ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻓﺮﻍ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻻ ﻳﻤﻜﺚ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻧﻪ ﺇﻻ ﻣﻘﺪﺍﺭ ﺃﻥ. ﻳﻘﻮﻝ : ( ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﻧﺖ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﻣﻨﻚ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺗﺒﺎﺭﻛﺖ ﻳﺎ ﺫﺍ ﺍﻟﺠﻼﻝ ﻭﺍﻹﻛﺮﺍﻡ )
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi Saw ketika selesai Shalat tidak menetap pada tempat duduknya, kecuali pada perkiraan bacaan (Allaahumma antassalaam wa minkassalaam tabaarokta yaa dzal-jalaali wal-ikroom)
kurang lebih 10 detik.
======================================
pergeseran makmum sebelum Imam hukumnya Makruh, disunnahkan tetap diam yakni bergeser setelah pergeseran Imam, ada yg berpendapat tidak makruh :
وَأَنْ يَمْكُثَ الْمَأْمُومُ فِي مُصَلَّاهُ حَتَّى يَقُومَ الْإِمَامُ مِنْ مُصَلَّاهُ إنْ أَرَادَهُ عَقِبَ الذّ
ِكْرِ وَالدُّعَاءِ إذْ يُكْرَهُ لِلْمَأْمُومِ الِانْصِرَافُ قَبْلَ ذَلِكَ حَيْثُ لَا عُذْرَ لَهُ بَافَضْلٍ مَعَ شَرْحِهِ قَالَ الْكُرْدِيُّ عَلَيْهِ وَظَاهِرُ كَلَامِهِ فِي الْإِيعَابِ أَنَّ انْصِرَافَهُ قَبْلَ الْإِمَامِ خِلَافُ الْأَوْلَى لَا الْكَرَاهَةُ اهـ.
(Hasyiha Asy-Syarwani)
=======================================
dijelaskan oleh ibnu hajar dalam fathul bari syarah SHAHIH BUKHARI Bab Doa setelah shalat
أَنَّ الْمُرَادَ بِالنَّفْيِ الْمَذْكُورِ نَفْيُ اسْتِمْرَارِهِ جَالِسًا عَلَى هَيْئَتِهِ قَبْلَ السَّلَامِ إِلَّا بِقَدْرِ أَنْ يَقُولَ مَا ذَكَرَ
tepatnya pada kalimat :
عَلَى هَيْئَتِهِ قَبْلَ السَّلَامِ
sesungguhnya yg dimaksud dengan pencegahan tersebut adalah mencegah tetapnya duduk dengan bentuk duduk sebelum salam, kecuali kira-kira bacaan dzikir tersebut.
Link Asal >>
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/397905743565573/