PERTANYAAN :
Amel Liya Ach Shanty
Assalamu’alaikum,,,,selamat pagi semua,,,
minta pencerahannya,,
=>ceritanya begini:saya bekerja dsebuah toko penjualan sparepart HP bersama satu orang teman,sistem’y dalam satu hari bila saya mampu menjual barang mencapai 1juta,maka saya dan teman saya mendapat bonus 50rb,,kemudian suatu hari ketika toko sudah mendekati jam tutup pendapatan baru mencapai 975ribu,singkat’y demi mendapatkan bonus tsb teman saya membeli dagangan yg ada dtko senilai 50rb sehingga target mencapai 1jt,tetapi di lain hari barang yg dibeli teman saya dijual kembali dalam keadaan masih bersegel seharga 60ribu,sehingga bonus penjualan didapat,keuntungan dari penjualan barang yg dia belipun masuj kantong pribadi,
=>pertanyaan’y sahkah cara yg saya tempuh demi mendapat bonus tersebut??toh akad’y juga teman saya membeli,,, syukran,,,
JAWABAN :
>> Mbah Jenggot II
Wa`alaikum salam. sah.
ولا يجوز ) للوكيل ( أن يبيع ) ما وكل فيه ( من نفسه ) ولا من موليه وإن أذن له في ذلك لأنه متهم في ذلك بخلاف غيرهما كأبيه وولده الرشيد , وله قبض ثمن حال ثم يسلم المبيع المعين إن تسلمه لأنهما من مقتضيات البيع
( اقناع ج 2 ص46 )
Wakil tidak diperbolehkan menjual barang milik muwakkil pada diri sendiri (wakil sebagai musytari) atau pada anak (belum baligh) yang berada di bawah kekuasaannya walaupun muwakil mengizinkannya, dan diperbolehkan(sah) bila pihak pembeli adalah ayah kandungnya anaknya yang sudah baligh.
( فرع ) لو اشترى بمال نفسه لغيره باذنه وقع الشراء للغير ان سماه في العقد والا وقع في لنفسه
( قليوبي ج 2 ص434 )
Pembelian benda walaupun menggunakan uang pribadi tapi akan diperuntukkan pada orang lain setelah mendapatkan izin darinya, transaksi tersebut sah atas nama ornag lain (bukan si pembeli) kalau memang menyebutkan namanya ketika akad berlangsung
Link Asal >>
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/447288255293988/?comment_id=447360535286760&offset=0&total_comments=46