1528. HUKUM MEMBACA SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU

PERTANYAAN :
Bang Toyyib Aja
Assalamu ‘alaikum para mu’allim dan para member PIIS-KTB yang di rahmati Allah.Mohon bimbingannya dan Minta pencerahannya. 
Sering saya jumpai saat sholat berjama’ah, banyak ma’mum yang ketika berdiri dari ruku’ menuju (i’tidal) tidak membaca “SAMI’ALLOHU LIMAN HAMIDAH” melainkan langsung membaca “ROBBANAA WALAKALHAMDU dst…”yg ingin saya tanyakan”-Apakah membaca “SAMI’ALLOHU LIMAN HAMIDAH” tetap sunnah bagi ma’mum?-manakah yang lebih afdhol bagi ma’mum, membaca “SAMI’ALLOHU LIMAN HAMIDAH?Atau langsung “ROBBANAA LAKALHAMDU dst…?Mohon jawabannya, sekaligus kalau berkenan dengan ibarotnya. 
Sebelum nya saya ucapkan syukran ktsiir…!!!
JAWABAN :
>> Mahmud Al-Martapura 
Dalam ktb hawi imam mawardi,
وقال أبو حنيفة يختص الإمام بقول سمع الله لمن حمده والمأموم بقول ربنا ولك الحمداستدلالا برواية سمي عن أبي صالح عن أبي هريرة أن رسول الله قال : إذا قال الإمام سمع الله لمن حمده فقولوا اللهم ربنا ولك الحمد
menurut syafi’iyah,sunnah dua dua nya membc dua dua nya,Tp yg afdholnya sami’allah liman hamidah itu di pisah dgn rabbana walakalhamdu,,krn alasan intiqal,
>> Masaji Antoro 
Wa’alaikumsalam
Bacaan SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU menurut kitab-kitab kalangan SYAFI’IYYAH disunahkan bagi imam, makmum, muballigh ataupun orang yang sedang shalat sendirian...
وَيُسْتَحَبُّ له أَنْ يَرْفَعَ يَدَيْهِ كما سَبَقَ في تَكْبِيرِ الْإِحْرَامِ حين يَرْفَعُ رَأْسَهُ من الرُّكُوعِ بِأَنْ يَكُونَ ابْتِدَاءُ رَفْعِهِمَا مع ابْتِدَاءِ رَفْعِهِ قَائِلًا في ارْتِفَاعِهِ لِلِاعْتِدَالِ سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ لِلِاتِّبَاعِ رَوَاهُ الشَّيْخَانِ مع خَبَرِ صَلُّوا كما رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي وَسَوَاءٌ في ذلك الْإِمَامُ وَغَيْرُهُ وَأَمَّا خَبَرُ إذَا قال سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ فَمَعْنَاهُ قُولُوا ذلك مع ما عَلِمْتُمُوهُ من سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ لِعِلْمِهِمْ بِقَوْلِهِ صَلُّوا كما رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي مع قَاعِدَةِ التَّأَسِّي بِهِ مُطْلَقًا
“Dan disunahkan mengangkat kedua tangannya seperti saat takbiratul ihram saat ia mengangkat kepalanya dari rukuk, dalam artian awal mengangkat kedua tangannya berbarengan dengan awal mengangkat kepalanya seraya membaca ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ berdasarkan itba’ Nabi pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim ‘Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat shalatku’.Ketentuan diatas sama bagi seorang imam dan lainnya (makmum, orang yang shalat sendirian).
Sedang hadits ‘bila imam membaca ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ maka ucapkanlah oleh kalian ‘RABBANAA LAKA AL-HAMDU’ artinya adalah ucapkanlah ‘RABBANAA LAKA AL-HAMDU’ bersama dengan ucapan yang telah kalian ketahui yakni ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ sebab para sahabat telah mengetahui bacaan ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ dari shalat yang dikerjakan oleh nabi dengan kaidah taassy secara mutlak”
Asna al-Mathoolib I/158
ويجهر الامام بسمع الله لمن حمده، ويسر بربنا لك الحمد ويسر غيره بهما.نعم المبلغ يجهر بما يجهر به الامام ويسر بما يسر به كما قاله في المجموع لانه ناقل
“Dan bagi imam bacalah dengan keras bacaan ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ dan bacalah dengan pelan bacaan ‘RABBANAA LAKA AL-HAMDU’, sedang bagi selain imam (makmum, orang yang shalat sendirian) bacalah pelan keduanya”Hanya saja bagi seorang muballigh (perantara bacaan imam) bacalah keras bacaan yang dikeraskan imam dan bacalah pelan bacaan yang dipelankan oleh imam sebagaimana yang diterangkan dalam kitab al-majmuu’ karena kedudukannya sebagai pemindah bacaan dari imam”.
Al-Iqnaa I/133
ثم يرفع من ركوعه قائلا سمع الله لمن حمده ويرفع يديه حذم منكبيه فإذا اعتدل قائما قال ربنا لك الحمد ملء السموات وملء الأرض ما شئت من شيء اماما كان أو مأموما أو منفردا
Kemudian bangkitlah ia dari rukukmya seraya mengucapkan ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ dan angkatlah kedua tangaanya selaras dengan kedua bahunya, kemudian saat ia telah tegak nerdiri ucapkan ‘RABBANAA LAKA AL-HAMDU MIL-US SAMAAWAATI WA MIL-UL ARDHI WA MIL-U MAA SYI’TA MIN SYAIIN’ baik ia seorang imam, makmum ataupun shalat sendiri”.
Iqnaa Li al-Mawardy I/39
( و ) يسن لكل مصل ( التكبير للانتقال من ركن إلى آخر….( إلا في الاعتدال ) ولو لثاني قيام الكسوف ( فيقول ) إماما كان أو منفردا أو مأموما مبلغا أو غيره ( سمع الله لمن حمده ) للاتباع أي تقبل الله منه حمده ويحصل أصل السنة بقوله من حمد الله سمعه
“Disunahkan bagi setiap orang yang shalat membaca takbir pada perpindahan gerakan-gerakan yang terdapat pada satu rukun shalat pada gerakan lainnya……Kecuali saat ia i’tidal meskipun pada saat berdiri yang kedua sewaktu shalat gerhana, maka ucapkanlah ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ baik ia seorang imam, shalat sendirian, makmum, muballigh ataupun lainnya berdasarkan itba’ pada nabi dengan hadits “semoga Allah mendengar pujian darinya”.Dan kesunahan terdapatkan juga dengan membaca “MAN HAMIDAHU ALLAAHU, SAMI’AHUU’’.
Al-Minhaj al-Qawiim I/201
Wallaahu A’lamu Bis showaab
>> Muhammad Ahmad 
وَأَمَّا خَبَرُ إذَا قال سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ فَمَعْنَاهُ قُولُوا ذلك مع ما عَلِمْتُمُوهُ من سمع اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ لِعِلْمِهِمْ بِقَوْلِهِ صَلُّوا كما رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي مع قَاعِدَةِ التَّأَسِّي بِهِ مُطْلَقًاSedang hadits ‘bila imam membaca ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ maka ucapkanlah oleh kalian ‘RABBANAA LAKA AL-HAMDU’ artinya adalah ucapkanlah ‘RABBANAA LAKA AL-HAMDU’ bersama dengan ucapan yang telah kalian ketahui yakni ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ sebab para sahabat telah mengetahui bacaan ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ dari shalat yang dikerjakan oleh nabi dengan kaidah taassy secara mutlak”
Fokus : sebab para sahabat telah mengetahui bacaan ‘SAMI’A ALLAAHU LIMAN HAMIDAHU’ dari shalat yang dikerjakan oleh nabi dengan kaidah taassy secara mutlak
la’allashshawaab:sebab para sahabat telah mengetahui (bacaan SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH) dengan sabda beliau SHALLUU KAMAA RA`ATUMUUNII USHALLII (shalatlah kamu sebagaimana kamu mengetahui aku shalat) serta kaidah TA`ASSII (menjadikan beliau sebagai uswah) secara mutlak 
Wallaahu A’lam
Sebarkan Kebaikan Sekarang
loading...

PISS-KTB

PISS-KTB has written 4222 articles

Group facebook ini bernama PUSTAKA ILMU SUNNI SALAFIYAH – KTB, selanjutnya disebut dengan PISS-KTB. KTB merupakan kependekan dari Kenapa Takut Bid’ah. Apa Beda PISS - KTB dibanding dengan grup yang lain yang juga punya visi - misi sama ?
silahkan Kontak kami

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>