PERTANYAAN :
Fiqa Ro Fiqo
Assalamu’a laikum…. ..Maaf sy orang baru sekiranya mngganggu. ….^_^
Sy boyong pertanyaan dr dokumen tentang mencabut uban…… :)
1. Gmn hukumnya tdk mencabut uban tetapi menyemir uban?
2. Dan jk uban bnr bikin gatal blehkah dicabut?
3. Benarkah kumis dan jenggot wanita adalah siksaan? Siksaan yg gmn maksudnya?
Ikhwan dan akhwat sy ucapkan terima kasih sblmnya..^ _^
JAWABAN :
>> Khodim Piss-ktb II
Wa’alaikum salam.
1. Menyemir uban boleh dengan selain warna hitam.
Keterangan lebih lengkap ada di dokumen:
Via Hp >> http:// m.facebook. com/ home.php?sk =group_196 3552270539 60&view=do c&id=20741 8882614261 &refid=7
2. Mencabut uban karena gatal belum saya dapati keterangan yang memperbole hkannya (bagi ulama yang mengharamk an). Di samping faktor gatal lebih tepat dikategori kan ‘hajat’ yang belum bisa menggugurk an hukum haram.
3. Siksaan yang dimaksud adalah siksaan hati/pada perasaan, memandang beberapa qarinah seperti:
– Bagi banci, janggut bukan siksaan ketika disengaja sebagai identitas kelelakian nya
.وَقَالُوا : لِحْيَةُ الْمَرْأَة ِ كَهَذِهِ الشُّعُورِ تُغْسَل ظَاهِرًا وَبَاطِنًا لِنُدْرَةِ كَثَافَتِه َا ؛ وَلأَنَّهُ يُسَنُّ لَهَا إِزَالَتُه َا ؛ لأَنَّهَا مُثْلَةٌ فِي حَقِّهَا ، وَمِثْلُهَ ا الْخُنْثَى فِي غَسْل مَا ذُكِرَ إِنْ لَمْ يُجْعَل ذَلِكَ عَلاَمَةً عَلَى ذُكُورَتِه ِ ، وَهُوَ الْمُعْتَم َدُ.
“Para ulama berkata: janggut milik wanita sebagaiman a rambut yang lain dibasuh luar-dalam karena jarang didapati tumbuh tebal, disamping disunahkan untuk menghilang kannya disebabkan janggut tersebut adalah siksaan baginya. Demikian pula khuntsa dalam membasuh hal tadi (jenggot) selama ia tidak bermaksud menjadikan janggut itu sebagai tanda kelelakian nya. Ini adalah pendapat yang mu’tamad”.
(Al-Mausu’ ah al-Fiqhiyy ah 43/335)
– Mencukur rambut juga menjadi siksaan bagi wanita beserta penampilan nya jadi mirip laki-laki.
( وقوله أولى من حلقها ) أي لما روى أبو داود بإسناد حسن ليس على النساء حلق إنما على النساء التقصير قا ل الخطيب في مغنيه ولا تؤمر بالحلق إجماعا بل يكره لها الحلق على الأصح في المجموع وق يل يحرم لأنه مثلة وتشبيه بالرجال
“Pernyataa n: lebih utama mencukurny a, yakni sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud dengan sanad hasan [para wanita tidak muncukur melainkan hanya memangkas] . Berkata Khatib dalam kitab Mughni: wanita tidak diperintah kan untuk bercukur dengan dasar ijma’, melainkan makruh menurut qaul ashah dalam kitab Majmu’. Menurut pendapat lain haram karena mencukur rambut adalah siksaan dan berimbas menyerupai laki-laki. ”
(Ianah ath-Thalib in 2/291)
Wallahu a’lam.
>> Fiqa Ro Fiqo
Jd kesimpulan nya kumis dn jenggot wanita hanya siksaan hati karena minder ya? Tdk ada sangkut paut dg siksaan di akhirat kan? Jk kumis dicukur nanti tambah tumuh tebal dn kasar, lain halnya jk dibiarkan. ….bukank ah begitu? Maaf, sy ini fakir ilmu dan maaf jk sy jg byk tanya….. ..^_^
>> Umam Zein
Benar, ini tentang minder. Yang disunahkan adalah mencukur janggut dan kumis karena bila tidak dicukur akan menyakiti hati wanita tersebut, tidak sesuai dengan fisik kewanitaan nya. Hal ini lebih menjadi pertimbang an daripada persoalan rambut paska dicukur akan makin tebal dan kasar, yang mana gampang dicukur lagi ketika tumbuh.
Link Diskusi >>