OLEH ; Aghit sNy Robby
SECARA HAKIKAT DAN AQIDAH:
Diantara yg wajib kita yakini adalah Segala sesuatu yg baik maupun yg buruk (menurut ukuran kita), semuanya adalah perbuatan Allah SWT. Kayanya manusia, miskinnya, cantiknya, jeleknya, baiknya, jahatnya, semua itu terjadi pd hakikatnya dgn irodat & qudrot-Nya .
Firman Allah SWT suroh As-Shoffat ayat 96
و الله خلقكم وما تعملون
“Dan Allahlah yg telah menciptaka n kamu dan apa-apa yg kamu perbuat.”
MASALAH: jika seluruh perbuatan hamba itu terjadi dgn kehendak Allah, bkan berarti si hamba itu majbur(ter paksa) pd seluruh perbuatann ya? Mengapa Allah minta pertanggun gjawaban amal si hamba?
JAWABAN: Si hamba tidaklah tulen terpaksa atau majbur pd seluruh perbuatany a, karena ia mempunyai IRODAH JUZ’IYYAH (kehendak lokal) yg dgn ini ia mampu tuk memalingka n kehendakny a kearah kebaikan & kearah kejahatan, dan ia juga mempunyai akal tuk membedakan antara yg baik & yg buruk. Jika ia palingkan kehendakny a itu kpd kebaikan mk ia di beri pahala krn dzohir kebaikan itu atas usahanya, jika ia palingkan kehendakny a itu kpd kejahatan disiksalah ia krn dzohir kejahatan itu atas usahanya.
MASALAH: jika ada hamba yg dibuat-Nya baik lalu diberikan pahala & surga , ada juga hamba yg dibuat-Nya buruk lalu ditimpakan siksa, bukankah itu berarti Allah ga adil (dzolim) kpd hamba-Nya?
JAWABAN: Qt smua ini milik Allah, Kepunyaan Allah, Allah bisa berbuat apapun terhadap milik-Nya sesuai dgn kehendak-N ya.
kalo Qta pnya 2 ekor ayam, yg 1 di sembelih yg 1 lagi dipelihara , apa bisa Qta disebut dzolim..? ow..tidak, krn Qta yg punya & Qta bebas tuk melakukan apapun terhadap yg Qt miliki.
Oh..,kalo begitu Qta boleh donk..mema tah2kn kaki ayam ini & menyabungn ya..?? waduuh…Qta ga boleh mematah-ma tahkn kaki ayam ini & menyabungn ya walaupun punya Qta..krn Qta dilarang oleh agama, Qta terikat dgn peraturan & undang-und ang.
Lain halnya dgn Allah, Allah ga bisa disebut dzolim dgn kehendak-N ya spt membuat penyakit tuk anak2 kecil yg ga berdosa , bencana alam yg ga selamanya menimpa orang2 bersalah,d ll, KARENA Allah tidak terikat dengan suatu peraturan & undang2, sehingga Ia bisa disebut dzolim. Perbuatan- Nya adalah absolute,m utlak, dan SEMUA TASHORRUF- NYA ADALAH PADA TEMPATNYA & MENGANDUNG HIKMAH, walaupun terkadang hikmahnya itu belum terjangkau oleh kemampuan berfikirny a manusia. Allah Maha Adil & Maha Suci daripada perbuatan Dzolim.
firman Allah suroh Yunus ayat 44:
ان الله لا يظلم الناس شيئا و لكن الناس انفسهم يظلمون
“sesungguh nya Allah tidak berbuat dzolim kpd manusia sedikitpun , akan tetapi manusia itulah yg berbuat dzolim kpd diri mereka sendiri”
MASALAH: kalo semuanya udah Allah yg ngatur n udah di taqdirkan, mengapa Qta harus cape2 berdo’a?
JAWABAN: Do’a itu adalah ibadah & perintah Allah, tentu dgn berdo’a Qta mndapatkan pahala dari Allah. Lalu.. ayo Qta liat kitab Al-Adzkar Lin Nawawy:509
فصل : قال الغزالي : فإن قيل : فما فائدة الدعاء مع أن القضاء لا مرد له ؟.
فاعلم أن من جملة القضاء : رد البلاء بالدعاء ، فالدعاء سبب لرد البلاء ووجود
الرحمة ، كما أن الترس سبب لدفع السلاح ، والماء سبب لخروج النبات من الأرض ، فكما أن الترس يدفع السهم فيتدافعان ، فكذلك الدعاء والبلاء ، وليس من شرط الاعتراف بالقضاء أن لا يحمل السلاح ، وقد قال الله تعالى : (وليأخذوا حذرهم وأسلحتهم) فقدر الله تعالى الأمر ، وقدر سببه.
“Fasal, berkata Al-Ghozaly : maka jika ditanya: “apa faidahnya do’a padahal ketentuan Allah itu ga bisa ditolak. Maka ketahuilah olehmu, bahwa sejumlah daripada ketentuan Allah itu adalah menolak bala’ dgn do’a. maka do’a itu adalah sebab tuk menolak bala’ & adanya rahmat sebagaiman a perisai itu sebab tuk menolak senjata n air sebab tuk keluarnya tumbuh2an dari bumi. Maka sebagaiman a perisai itu bisa menolak anak panah lalu bertolak-t olakkan maka bgtu juga dgn do’a n bala’. Dan tidak menjadi syarat tuk mengakui ketentuan Allah itu dgn tidak membawa senjata. Dan sungguh Allah telah berfirman : “…dan hendaklah mereka itu bersiap siaga & menyandang senjata…”( An-Nisa:10 2). Maka ALLAH TAQDIRKAN PERINTAH & ALLAH TAQDIRKAN SEBABNYA”.
SECARA SYARI’AT DAN ADAB:
Adab dalam menyikapi taqdir-Nya adalah yg baik-baik disandarka n kpd Allah & yg buruk-buru k disandarka n pd diri Qta sendiri.
perbanding annya gini…kalo Qta memiliki sebuah mobil Ferrari F70 udah tentu kapasitas & keindahan mobil ini terbangsa kpd pabrik yg membuatnya . Akan tetapi kalo suatu saat mobil ini nabrak/ nubruk tiang listrik..Q ta ga bisa menyalahka n pabrik yg membuatnya ..,tentu Qta yg salah, pabrik jangan di salahin..b etulkan anak anak..!!eh eii.
Yang baik-baik datang dari Allah, yg buruk-buru k timbul dari nafsu yg angkara murka. Inilah adab. Dengan adab spt inilah para Nabi & para Wali memperoleh derajat n karomah di sisi Allah.
Coba renungkan perkataan Nabiyullah Ibrohim Kholilulla h,sbgmna di hikayatkan Allah dalam kitab suci-Nya Al-Qur’an suroh As-Syu’aro ayat 78-80:
الذي خلقني فهو يهدين . والذي هو يطعمني ويسقين . واذا مرضت فهو يشفين .
“Dialah Allah yg memciptaka n aku lalu Dia memberiku petunjuk. Dan Dialah yg memberi aku makan & minum. Dan apabila aku sakit maka Dialah yg menyembuhk an aku”
coba liat…Nabi Ibrohim menyandark an petunjuk, pemberian makan & minum dan penyembuha n kepada Allah SWT. Dan beliau menyandark an “penyakit” kpd dirinya. Beliau tidak mengatakan “dan apabila Dia memberikan aku sakit” tapi “dan apabila aku sakit”.
Beginilah ma’na dari firman Allah Ta’ala suroh An-Nisa ayat 79:
وما أصابك من حسنة فمن الله وما أصابك من سيئة فمن نفسك
“Dan apa-apa yg mengenai dirimu drpd kebaikan, maka dari Allah (di pandang dari segi terjadinya ). Dan apa-apa yg mengenai dirimu dari pada keburukan, maka dari dirimu sendiri (di pandang dari segi usaha)”.
SEKIAN…sem oga bermanfa’a t & mohon koreksinya .