PERTANYAAN
Irawan Khan
Jual beli ONLINE, gimana ya ? kok ga sesuai dengan contoh jual beli islam
JAWABAN
>> Mbah Jenggot
Berikut ini adalah salah satu keputusan bahtsul masil diniyah waqi’iyah pada muktamar ke-32 di Makassar, 23-28 Maret 2010. (red)
Kemajuan teknologi dan Informasi telah mengantark an pada pola kehidupan umat manusia lebih mudah sehingga merubah pola sinteraksi antar anggota masyarakat . Pada era teknologi dan informasi ini, khususnya internet, seseorang dapat melakukan perubahan pola transaksi bisnis, baik berskala kecil mapun besar, yaitu perubahan dari paradigma bisnis konvension al menjadi paradigma bisnis elektronik al. Paradigma baru tersebut dikenal dengan istilaH Electronic Commerce, umumnya disingkat E-Commerce .
Kontrak elektronik adalah sebagai perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik . Maka jelas bahwa kontrak elektronik al tidak hanya dilakukan melalui internet semata, tetapi juga dapat dilakukan melalui medium faksimili, telegram, telex, internet, dan telepon. Kontrak elektronik al yang menggunaka n media informasi dan komunikasi terkadang mengabaika n rukun jual-beli (ba’i), seperti shighat, ijab-qabul , dan syarat pembeli dan penjual yang harus cakap hukum. Bahkan dalam hal transaksi elektronik al ini belum diketahui tingkat keamanan proses transaksi, identifika si pihak yang berkontrak , pembayaran dan ganti rugi akibat dari kerusakan. Bahkan akad nikah pun sekarang telah ada yang menggunaka n fasilitas telepon atau Cybernet, seperti yang terjadi di Arab Saudi.
Pertanyaan :
1. Bagaimana hukum transaksi via elektronik , seperti media telepon, e-mail atau Cybernet dalam akad jual beli dan akad nikah?
2. Sahkah pelaksanaa n akad jual-beli dan akad nikah yang berada di majlis terpisah?
3. Bagaimana hukum melakukan transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan pemberian kuasa hukum (wakalah) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut?
Jawaban:
1. Hukum akad jual beli melalui alat elektronik sah apabila sebelum transaksi kedua belah pihak sudah melihat memenuhi mabi’ (barang yang diperjualb elikan) atau telah dijelaskan baik sifat maupun jenisnya, serta memenuhi syarat-sya rat dan rukun-ruku n jual beli lainnya.
Sedangkan hukum pelaksanaa n akad nikah melalui alat elektronik tidak sah, karena:
(a) kedua saksi tidak melihat dan mendengar secara langsung pelaksanaa n akad;
(b) saksi tidak hadir di majlis akad;
(c) di dalam akad nikah disyaratka n lafal yang sharih (jelas) sedangkan akad melalui alat elektronik tergolong kinayah (samar).
2. Pelaksanaa n akad jual-beli meskipun di majlis terpisah tetap sah, sedangkan pelaksanaa n akad nikah pelaksanaa n akad nikah yang berada di majlis terpisah di majlis terpisah tidak sah.
3. Hukum melakukan akad/ transaksi dengan cara pengiriman SMS dari calon pengantin pria berisi catatan wakalah (pemberian kuasa hukum) kepada seseorang yang hadir di majlis tersebut hukumnya sah dengan syarat aman dan sesuai dengan nafsul-amr i (sesuai dengan kenyataan) .
Pengambila n dalil dari:
1. Nihayatul Muhtaj, Juz 11, hal. 285 (dalam maktabah syamilah)
2. Al-Majmu’, Juz 9, hal. 288.
3. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Manhaj, Juz 11, hal. 476.
4. Hasyiyatul Bujairimi ‘alal Khatib, Juz 2, hal. 403.
5. I’anahtuth Thalibin, Juz 3, hal. 9. Dll.
Sumber Nahdlatul Ulama.
>> Masaji Antoro
Wa’alaikum salam
Akad jual beli melalui alat elektronik hukumnya di tafshil sebagai berikut :
>> Jika mabi’ (barang yang dijual)-ny a sudah dilihat dengan jelas oleh kedua belah pihak sebelum melakukan transaksi maka hukumnya sah.
>> Jika mabi’ belum dilihat dengan jelas maka hukumnya tidak sah, kecuali apabila mabi’ dijelaskan sifat dan jenisnya.
الثاني: التلفظ – بحيث يسمعه من بقربه عادة، وإن لم يسمعه المخاطب – ويتصور وجود القبول منه مع عدم سماعه، بما إذا بلغه السامع فقبل فورا، أو حمل الريح إليه لفظ الايجاب فقبل كذلك، أو قبل اتفاقا – كما في البجيرمي، نقلا عن سم – فلو لم يسمعه من بقربه لم يصح.
Yang kedua adalah melafadzka nnya sekira didengar oleh orang didekatnya meskipun mukhothab tidak mendengarn ya, dan dapat digambarka n adanya serah terima darinya meskipun tanpa mendengar suaranya dengan sesuatu yang dapat didengarka n oleh pendengar kemudian ia terima seketika atau suara ijabnya dibawa oleh angin kemudian juga ia terima seketika atau ia terima sesuai kesepakata n.
I’aanah at-Thoolib iin III/9
__________ __________ _
(قَوْلُهُ فَاعْتُبِر َ مَا يَدُلُّ عَلَيْهِ مِنْ اللَّفْظِ ) أَيْ أَوْ مَا فِي مَعْنَاهُ مِمَّا هُوَ عِبَارَةٌ عَنْهُ كَالْخَطِّ أَوْ قَائِمٍ مَقَامَهُ كَإِشَارَة ِ الْأَخْرَس ِ ا ه.
(Maka diperhitun gkan apapun yang dapat menunjukka n pada lafadz/ serah terima) artinya atau sesuatu yang sepadan pengertian nya dengan ucapan serah terima secara langsung seperti tulisan atau menduduki kedudukann ya seperti isyaratnya orang bisu.
Hasyiyah al-Jamal IV/301
__________ __________ ______
والعبرة في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ… . وعن البيع و الشراء بواسطة التليفون والتلكس والبرقيات, كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها العمل.
Yang dipertimba ngkan dalam akad-akad adalah subtansiny a bukan bentuk lafadznya, dan jual beli via telpon, teleks, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekk an.
Syarh al-Yaaquut an-Nafiis II/22
__________ __________ _
(وينعقد ) البيع من غير السكران الذي لا يدري ; لأنه ليس من أهل النية على كلام يأتي فيه في الطلاق (بالكناية) مع النية …والكتاب ة لا على مائع أو هواء كناية فينعقد بها مع النية ولو لحاضر فليقبل فورا عند علمه ويمتد خيارهما لانقضاء مجلس قبوله . ( قوله : والكتابة إلخ ) ومثلها خبر السلك المحدث في هذه الأزمنة فالعقد به كناية فيما يظهر.
Dan sah jual beli dari selain orang yang mabuk yang tidak mengerti sebab ia tidak termasuk orang yang sah niatnya seperti keterangan dalam bab Talak yang akan datang dengan sighat kinayah dengan disertai niat….
Menulis yang tidak pada zat cair dan udara termasuk kinayah, maka jual beli dengannya disertai niat hukumnya sah, meskipun bertransak si dengan orang yang hadir dalam majlis akad, maka ia harus segera menerima akad tersebut ketika mengetahui nya dan khiyar bagi mereka berdua berlaku hingga bubarnya majlis penerimaan akad.
(Keteranga n Ibn Hajar “dan menulis… .”) dan sama dengannya berita via teknologi kabel -telepon- yang dikembangk an dizaman sekarang ini, maka akad dengannya termasuk kinayah menurut kajian yang kuat.
Hawaasyi as-Syarwaa ni wal ‘Abbaadi ala at-Tuhfah IV/221-222
Wallaahu A’lamu Bis Showaab